35
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Unit Usaha Adolina didirikan oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1926 dengan nama “NV Cultuur Maatschappy Onderneming NV CMO” yang
bergerak dalam budidaya tembakau. Pada tahun 1938 budidaya tembakau dirubah menjadi kelapa sawit dan karet dengan nama “NV Serdang Cultuur Maatschappy
SCM”. Sejak tahun 1973 budidaya karet diganti menjadi kakao, sedangkan kelapa sawit tetap dipertahankan. Pada tahun 1942 diambil alih oleh Pemerintah
Jepang dari Pemerintah Belanda. Pada tahun 1946 diambil kembali oleh pemerintah Belanda dengan nama tetap NV SCM. Maka pada tahun 1958
perusahaan ini diambil ahli oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan nama perusahaan Perusahaan Perkebunan Negara PPN, tahun 1960 PPN diganti nama
menjadi PPB baru Sumut V. Pada tahun 1963 PPN Baru Sumut V dipisah menjadi dua kesatuan yaitu:
1. PPN Karet III Kebun Adolina Hulu, Kantor Kesatuan di Tanjung Morawa 2. PPN Aneka Tanaman II Kebun Adolina Hilir, Kantor Kesatuan di Pabatu.
Pada tahun 1968 PPN Antan II diganti menjadi PNP VI, dengan penggabungan kembali PPN Karet III Kebun Adolina Hulu dengan PPN Aneka Tanaman II
Kebun Adolina Hilir, lalu pada tahun 1978 PNP VI dirubah menjadi bentuk Persero dengan nama PT. Perkebunan VI Persero.
Tahun 1994 PTP VI,PTP VII dan PTP VIII digabung dan dipimpin oleh Direktur Utama PTP VII. Sejak tanggal 11 Maret 1996 sampai dengan saat ini gabungan
PTP VI, PTP VII dan PTP VIII diberi nama PTP Nusantara IV Persero. Unit Usaha Adolina merupakan salah satu Unit Usaha dari PTP Nusantara IV Persero
dan merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN. PT Perkebunan Nusantara IV Persero dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah No.9 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, tentang penggabungan kebun-kebun yang berada di wilayah Sumatera Utara dari PT. Perkebunan VI,
PT Perkebunan VII, dan PT Perkebunan VIII, menjadi Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara IV Lembaran Negara Tahun 1996 No.5 sesuai dengan
Akte Notaris Harun Kamil, SH No.37 tertanggal 11 Maret 1996 dan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No. C2-20652
36 HT.01.04
TH
.2002, tanggal 23 Oktober 2002. kemudian sesuai dengan Surat Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH diadakan perubahan akte pendirian
perusahaan vide: Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 7 November 2008 Nomor 90.
Komoditas yang dikelola PT Perkebunan Nusantara IV Persero terbagi dalam tiga budidaya yaitu Kelapa Sawit, Kakao, dan Teh. Namun sejak awal
tahun 2006 hanya budidaya Kelapa Sawit dan Teh. PT Perkebunan Nusantara IV Persero mengelola 35 unit usaha dan 3 proyek pengembangan yang berlokasi di
10 daerah Tingkat II yaitu Simalungun, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Asahan, Labuhan Batu, Langkat, Toba-Samosir, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal dan
Kota Medan. Dan Unit Usaha Adolina merupakan Unit Usaha yang terbesar dan memegang peranan penting dalam pengembangan usaha PT Perkebunan
Nusantara IV bila dibandingkan dengan Unit Usaha yang lain, dimana komoditas utama yang ingin dikembangkan perusahaan ini ialah CPO yang proses
produksinya kebanyakan dilakukan di Unit Usaha Adolina. Untuk pelayanan kesehatan bagi karyawan dan masyarakat sekitar
perusahaan, PT Perkebunan Nusantara IV persero memiliki 3 Unit Rumah Sakit yaitu RS Laras, RS Balimbingan dan RS Pabatu. Di samping itu PT Perkebunan
Nusantara IV Persero juga memiliki anak perusahaan PT Pamina Adolina yang merupakan industri hilir pengolahan CPO dengan kapasitas 500 ton CPOhari.
PT Pamina Adolina bergerak di bidang usaha pengolahan minyak kelapa sawit dan menghasilkan produk-produk seperti : RBD Olein, Crude Stearin, Fatty Acid
dan Margarine serta Biodesel, selain itu juga menerima jasa olah dari pihak ketiga.
PT.Sarana Agro
Nusantara juga
merupakan anak
perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV Persero dengan komposisi permodalan perusahaan
sebesar 55persen. PT Sarana Agro Nusantara bergerak dalam bidang usaha jasa penyimpanan atau pengapalan Liquid Cargo dan Dry Cargo beserta jasa
pengurusan dokumen atau pengambilan contoh. PT Perkebunan Nusantara IV persero juga memiliki penyertaan pada perusahaan afiliasi yaitu PT.Padasa
Enam Utama sebanyak 15 persen kepemilikan dan Indoham Hamburg sebanyak 18 persen.
37 PT.Perkebunan Nusantara IV Persero dalam mendukung kegiatan
rancang bangun dan pemeliharaan pabrik, mengelola 1 Unit Workshop Pabrik Mesin Tenera PMT di Dolok Ilir.Sebagai perusahaan perkebunan,
PT.Perkebunan Nusantara IV Persero dalam sepuluh tahun terakhir memainkan peranan yang penting. Aset PT.Perkebunan Nusantara IV Persero terus
berkembang sehingga mencapai Rp 5,87 triliun pada Desember 2009. Dengan jumlah karyawan pelaksana sebanyak : 29.374 orang, dan karyawan pimpinan
sebanyak : 613 orang. Arah Pengembangan Perusahaan adalah untuk menjadi perusahaan
perkebunan terbaik, arah pengembangan perusahaan ke depan adalah membangun daya saing agar mampu bersaing di pasar nasionalglobal dan meningkatkan nilai
perusahaan. Peningkatan nilai tambah perusahaan dilakukan melalui pembukaan areal lahan baru yang berlokasi di dalamluar Sumatera untuk tanaman komoditi
sawit, sedangkan untuk komoditi teh dilakukan peningkatan produktivitas dan intensifikasi dengan mereplanting secara bertahap mengganti tanaman teh jenis
lama seedling dengan jenis klonal terbaru yang sesuai. PT Perkebunan Nusantara IV juga membangun kebun benih unggul kelapa sawit sebagai sumber
bibit ungggul yang akan dipakai sendiri dan sebagian akan dijual. Program pemanfaatan limbah PKS berupa tandan kosong, dengan
menggunakan enzim dijadikan pupuk organik sebagai substitusi pupuk kimia dan sebagai bahan bakar untuk power plant menghasilkan listrik untuk mensuplai
kebutuhan operasional pabrik lainPPIS atau dijual kepada PT PLN. sedangkan limbah cair PKS dimanfaatkan untuk menghasilkan gas methane sebagai bahan
bakar genset untuk menghasilkan listrik melalui CDM proyek. Pengembangan industri hilir sawit, diarahkan mengembangkan industri biodiesel berbahan baku
CPO, crude stearin dan PFAD Multy Feed Stock bekerjasama dengan PTPN III, PTPN V dan PT Pertamina serta membangun pabrik oleochemical berbahan baku
CPOPKO dan pabrik bioethanol berbahan baku tandan kosong. Melakukan sinergi bersama PT Perkebunan Nusantara V bekerjasama dengan PT Pupuk
Kaltim untuk memproduksi pupuk Compound NPK.Peningkatan kinerja karyawan dan penempatan yang sesuai, dilakukan dengan berdasarkan
kompetensi, melalui penerapan Key Performance Indicator KPI dan sistem
38 CBHRM Competence Based Human Resource Management. PT Perkebunan
Nusantara IV juga memiliki budaya perusahaan yang sudah dianut sejak lama yaitu memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan
perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu: a. Berpikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang.
b. Proaktif dalam menghasilkan inovasi dan prestasi. c. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan.
d. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan.
e. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan.
Corporate Value adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu perusahaan yang
mengakar dan menjadi patokan yang dipegang oleh seluruh pekerja untuk menjalankan aktivitasnya serta internalisasi diri. PT Perkebunan Nusantara IV
Persero memiliki Corporate Value yang terdiri dari 5 lima nilai, yaitu: P
: Profitability mengutamakan profit R
: Responsibility bertanggung jawab terhadap stakeholder I
: Integrity integritas M
: Market ahead selalu yang terdepan A
: Accountability terpercaya
5.2. Visi dan Misi Perusahaan