Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Ancaman Produk Substitusi Kekuatan Tawar Menawar Konsumen

51 memiliki standar yang sama di seluruh dunia yang menyebabkan perusahaan saling bersaing dalam memperebut pasar yang ada dan tingginya biaya tetap. Dalam industry ini perseroan selain harus bersaing dengan produsen dalam negeri juga harus bersaing dengan produsen dari Negara lain terutama Malaysia yang terus menambah kapasitas produknya juga kualitas produk yang dihasilkan. Masing-masing produsen juga berusaha untuk lebih produktif sehingga kapasitas yang dihasilkan dapat mengurangi biaya produksi. Dengan adanya persaingan baik di dalam maupunluar negeri persaingan di dalam industry ini akan semakin kompetitif.

3. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Perusahaan memasok bahan baku CPO dari TBS perkebunan milik sendiri dan pembelian dari perkebunan rakyat melalui agen besar sebagai perantaranya, dimana besarnya pembelian mencapai 40 persen dari hasil TBS kebun sendiri. Pemasok bahan baku ini berasal dari daerah sekitar tempat perusahaan beroperasi, harga yang diberikan ialah berdasarkan harga pasar yang berlaku pada saat itu.

4. Ancaman Produk Substitusi

Produk substitusi merupakan produk yang dapat menggantikan produk yang dihasilkan di dalam industri, sehingga kehadiran produk substitusi ini dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Dilihat dari segi manfaat produk substitusi dari CPO ialah minyak dari tanaman kacang-kacangan, lobak, biji bunga matahari soybean oil dan minyak dari pohon kelapa VCO. Dilihat dari segi keunggulan CPO masih lebih baik dari produk substitusinya, keunggulan minyak sawit dibandingkan minyak yang lain adalah: Pertama produktifitasnya minyak per ha lebih tinggi minyak sawit sebesar 3,14 ton; dibandingkan kedelai sebesar 0,34 ton, lobak sebesar 0,51 ton; bunga matahari sebesar 0,53 ton dan kelapa 0,57 ton. Kedua, sosok tanamannya cukup tangguh, terutama jika terjadi perubaan musim bisa dibandingkan dengan tananaman penghasil minyak yang lain yang pada umumnya hanya tanaman semusim. Ketiga, keluwesan dan keleluasaan dalam keragaman kegunaan baik bidang pangan maupun non pangan. Selain dalam keragaman kegunaan, diantara minyak nabati sifat interchangeablenya cukup menonjol. Keempat, kadar kolesterolnya rendah dan tidak menimbulkan gangguan arteri. 52 Adanya usaha untuk menentang minyak sawit di pasar Internasional dan ini dilakukan oleh Amerika Serikat melalui ASA American Soybean Assosiation , pada akhir-akhir ini menuduh bahwa Kelapa Sawit merupakan penyebab utama efek rumah kaca Global Warming. Dikarenakan tanaman kelapa sawit menyerap air tanah lebih banyak dari tanaman yang lain setiap harinya.

5. Kekuatan Tawar Menawar Konsumen

Konsumen minyak kelapa sawit CPO dilindungi oleh Pemerintah. Ini dikarenakan CPO merupakan komoditas yang sangat berpengaruh pada inflasi. CPO merupakan kebutuhan hidup orang banyak. Apalagi Indonesia merupakan Negara dengan konsumsi CPO terbesar terbesar di dunia. Oleh karena itu konsumen khususnya produsen yang menggunakan CPO sebagai bahan baku industrinya mendapatkan keistimewaan dari Pemerintah. Produsen CPO tidak bisa melakukan tawar-menawar dengan menggunakan mekanisme pasar, pemerintah selalu ikut campur dalam menentukan harga CPO. Oleh karena itu keuntungan dalam bentuk ekspor benar-benar diharapkan. Karena selain keuntungannya dalam bentuk dollar harga yang terjadi sesuai dengan mekanisme pasar dan ini akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Identifikasi Faktor-faktor Internal Unit Usaha Adolina PT PerkebunanNusantara IV dapat dilihat pada Lampiran 7.

6.2 Identifikasi dan Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

Identifikasi faktor internal perusahaan harus dilakukan seiring dengan identifikasi faktor eksternal perusahaan. Lingkungan internal perusahaan memiliki kemampuan untuk merubah suatu perusahaan menjadi apa yang dicita-citakan oleh manajemen. Lingkungan internal merupakan proses pengidentifikasian terhadap faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Proses internal perusahaan tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan fungsional yaitu analisis yang dilakukan oleh masing-masing fungsi dalam perusahaan dengan mengkaji manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, akuntansi, penelitian dan pengembangan dan sistem informasi manajemen.

1. Manajemen SDM dan Organisasi

Dalam David 2002 disebutkan bahwa manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang mencakup produksi, pemasaran,