Analisis Lingkungan Makro Kerangka Teoritis

19 3.2.Analisis Lingkungan Eksternal Analisis Eksternal digunakan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang menjadi sumber peluang dan ancaman bagi PT Perkebunan Nusantara IV, yang meliputi faktor akonomi, sosial, politik, kebijakan pemerintah dan teknologi. Analisis eksternal dibagi dua kelompok yaitu :

3.2.1. Analisis Lingkungan Makro

Lingkungan makro yang dikaji terdiri dari faktor-faktor ekonomi, sosial, politik dan teknologi. Lingkungan makro menimbulkan kesempatan-kesempatan, ancaman dan batasan-batasan bagi perusahaan. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana lingkungan makro mempengaruhi perusahaan dalam menjalankan kegiatannnya. Sifat yang mendukung maupun sifat yang menghambat dari lingkungan makro disajikan dalam pertimbangan apakah sifat- sifat tesebut sejalan atau bertentangan dengan kebijakan-kebijakan perusahaan Rangkuti, 2001. Faktor politik sangat mempengaruhi kondisi usaha kelapa sawit di Indonesia. Misalnya Peraturan Daerah PERDA tentang Pajak Produksi Hasil Tanaman Perkebunan yang jumlahnya bervariasi sesuai dengan ketentuan masing- masing pemerintah daerah. Penetapan jumlah pajak produksi hasil perkebunan kelapa sawit dapat merangsang pengembangan bisnis kelapa sawit atau sebaliknya menghambat pengembangan bisnis kelapa sawit di Indonesia, sehingga pemerintah daerah harus hati-hati dalam menentukan besar kecilnya pajak produksi hasil tanaman perkebunan. Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi Pearce dan Robinson, 1997. Kondisi perekonomian sangat mempengaruhi iklim berbisnis dari suatu perusahaanperkebunan kelapa sawit. Inflasi, produktivitas, tenaga kerja, dampak dari kenaikan dan penurunan suku bunga, adanya investasi, fluktuasi harga dari kelapa sawit serta siklus bisnis menjadi faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam menganalisis alternatif straategi yang dapat digunakan dalam rangka pengembangan bisnis kelapa sawit. Bisnis kelapa sawit adalah jenis usaha yang membutuhkan modal yang sangat besar, sehingga banyak perusahaan kelapa sawit meminjam modal dari lembaga-lembaga keuangan. Dalam hal ini tingkat suku bunga pinjaman dan 20 tingkat inflasi adalah faktor yang paling mempengaruhi keputusan pengusaha kelapa sawit ketika akan meminjam modal pada lembaga keuangan tertentu. Faktor sosial sangatlah penting untuk disadari oleh para pengambil keputusan strategis. Pihak perkebunan harus mengenal dan memahami kondisi masyarakat di sekitarnya. Pengelola perkebunan harus menghormati nilai-nilai dan norma-norma yang dianut masyarakat, karena hal-hal tersebut dapat mempengaruhi lingkungan eksternal perusahaan. Faktor teknologi dewasa ini berkembang demikian pesatnya dibarengi dengan semakin majunya ilmu pengetahuan. Berbagai perangkat keras maupun lunak yang mendukung kegiatan usaha kini semakin beranekaragam. Adaptasi teknologi yang tepat guna, dan membuka kemungkinan terciptanya produk baru, maupun penyempurnaan terhadap proses produksi dan produk yang sudah ada.

3.2.2. Analisis Lingkungan Industri