39 dilayani. Misi mengembangkan harapan pada karyawan dan mengkomunikasikan
pandangan umum untuk kelompok pemegang saham utama dalam lingkungan kerja perusahaan. Misi memberitahukan siapa kita dan apa yang kita lakukan.
David, 2002. Dengan bahasa sederhana Misi didefenisikan sebagai suatu tujuan unik yang membedakannya dengan perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dan
mengidentifikasikan cakupan operasinya. Atau dengan kata lain misi merupakan penjabaran dari visi perusahaan. Misi PT Perkebunan Nusantara IV Persero
adalah: 1. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif
2. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan drngan sistem, cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi
untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi 3. Meningkatkan laba secara berkesinambungan
4. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik GCG
5. Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan 6. Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah
pusatdaerah. Untuk mencapai sasaran yang jelas dalam koridor visi dan misi tersebut,
diperlukan suatu Corporate Plan atau perencanaan stategis jangka panjang yang akan menjadi acuanpedoman manajemen dalam menjalankan keputusan strategis.
Penyusunan rencana jangka panjang adalah bagian dari upaya yang konsisten dalam pelaksanaan dan pencapaian Good Corporate GovernanceGCG.
5.3. Maksud dan Tujuan Perusahaan
Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika
memungkinkan. Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil dari penyelesaian misi. David, 2002. Maksud dan Tujuan Perusahaan menurut Anggaran Dasar
perusahaan, antara lain: a. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah
di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di
40 sub sektor pertanian dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk
keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat. b. Melaksanakan kegiatan usaha antara lain:Mengusahakan budidaya tanaman,
meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan
dengan budidaya tanaman tersebut.Produksi, meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi
barang setengah jadi atau barang jadi.Perdagangan, meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan
perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan.Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agro usaha dan agro
bisnis. c. Mendirikanmenjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai
hubungan dengan usaha bidang pertanian, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan-badan lainnya, sepanjang hal itu tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5.4.Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara IV Persero memberikan gambaran tugas dan wewenang dari setiap personil yang terkait. Struktur
organisasi harus disusun sesuai dengan urutan dan kebutuhannya. Pimpinan sebagai manusia secara umum memiliki kemampuan terbatas, karena itu seorang
pemimpin tidak dapat melaksanakan tugas secara sendiri tanpa dukungan dari bawahannya, dengan ini sangat dibutuhkan pembagian tugas dan tanggung jawab
untuk mencapai tujuan perusahaan. Organisasi di PTPerkebunan Nusantara IV terdiri dari Kantor Pusat, Kantor Perwakilan Jakarta, GUU I s.d. GUU VI dan
PMT Dolok Ilir. Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan diurus oleh
Direksi dibawah Pengawasan Komisaris. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 lima tahun dan Anggota
Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 3 tiga tahun. Tugas dan wewenang Direksi dan Komisaris diatur dalam Pasal 11
dan 16 dari Anggaran Dasar Perseroan.Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara
41 BUMN Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan Persero
PT. Perkebunan Nusantara IV Nomor : KEP-184MBU2008, tanggal: 24 September 2008, Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota
Dewan Komisaris PTPerkebunan Nusantara IV. Komisaris terdiri atas satu orang yang memegang jabatan sebagai Komisaris Utama dan membawahi lima
Komisaris lainnya. Di Kantor Pusat ada beberapa Direksi terdiri atas satu orang Direktur Utama dan membawahi beberapa direktur lainnya seperti Direktur
Produksi, Direktur keuangan, Direktur perencanaan dan pengembangan usaha dan Direktur SDM atau Umum, Sembilan Kepala Bagian, Kepala Urusan, Asisten
Kepala Urusan Karpel.Surat Keputusan Direksi Nomor : 04.11Kpts80XII2007 tanggal : 27 Desember 2007, untuk pembagian Direktorat di Kantor Pusat,
masing-masing dikepalai oleh Kepala Bagian, ditetapkan sebagai berikut : a. Direktur Utama, membawahi: bidang tugas Sekretaris Perusahaan dan Satuan
Pengawas Intern SPI. b. Direktur Produksi, membawahi: Tanaman, Pengolahan, dan Teknik.
c. Direktur Keuangan, membawahi : Keuangan, Akuntansi, dan Pemasaran. d. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, membawahi : Perencanaan,
Pengembangan Usaha, Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. e. Direktur SDMUmum, membawahi :
Sumber Daya Manusia, Umum, Hukum dan Pertanahan, Pengadaan.
Daftar nama-nama yang menjabat Anggota Dewan Komisaris PT Perkebunan
Nusantara IV dapat dilihat pada Lampiran 2.
Pembentukan Grup Unit Usaha GUU yang membawahi beberapa unit usaha dan pendelegasianpelimpahan sebagian wewenangtugas Direksi kepada
Manajer GUU, akan memperkecil rentang kendali guna meningkatkan aktivitas pengambilan keputusan serta fungsi pengawasan dan pengendalian. Untuk Grup
Unit Usaha GUU ada Manajer Grup Unit Usaha yang membawahi Manajer UnitKebunPabrik Kelapa Sawit PKS, Manajer asisten Kepala MASKEP, para
asisten, Kerani dan Karpel.Jumlah Karyawan Unit Usaha Adolina PT. Perkebunan
Nusantara IV dapat dilihat pada Lampiran 3. Pengelompokan unit usaha dibagi
kedalam 5 lima Grup Unit Usaha GUU yang masing-masing dikepalai Manajer GUU dan ditambah Unit Usaha Perbengkelan, sebagai berikut:
42 a. Grup Unit Usaha – GUU
GUU-I meliputi 7 tujuh unit usaha dengan komoditi kelapa sawit,yaitu: Bah Jambi, Balimbingan, Tonduhan, Pasir Mandoge, Sei Kopas, Dolok Sinumbah dan
Marihat.GUU-II meliputi 6 enamunit usaha dengan komoditi kelapa sawit, yaitu: Gunung Bayu, Mayang, Bukit Lima, Dolok Ilir, Laras dan Tanah Itam Ulu.GUU-
III meliputi 7 tujuh unit usaha dengan komoditi kelapa sawit, yaitu: Pabatu, Adolina, Air Batu, Tinjowan, Padang Matinggi, Aek Nauli dan Sawit
Langkat.GUU-IV meliputi 5lima unit usaha dengan komoditi kelapa sawit ditambah 1 satu unit PKS, yaitu: Pulu Raja, Berangir, Ajamu, Meranti Paham,
Sosa, dan PKS Sosa.GUU-V meliputi 5 lima unit usaha dengan komoditi Teh dan Kelapa Sawit, yaitu: Marjandi Kelapa Sawit, Bah Birung Ulu Kelapa
Sawit, Bah Butong Teh, Tobasari Teh, dan Sidamanik Teh. b. Unit PMT Dolok Ilir, tidak termasuk dalam kelompok Grup Unit Usaha,
yangbergerak dalam bidang rekayasa dan rancang bangun industri pabrik kelapa sawit.
c. Unit KPJ Kantor Perwakilan Jakarta, merupakan unit khusus yang bertugas sebagai penghubung dalam mempercepat tugas-tugas perusahaan di jakarta.
d. Unit Usaha PMN Belawan pabrik rafinasi dan fraksionasi CPO, administratif sejak tanggal 1 Oktober 2004 telah di-spin-off dan digabungkan ke PT Pamina
Adolina anak perusahaan PTPN 4 berdasarkan persetujuan Menteri BUMN dengan surat no.S-543MBU2004 tanggal 11 Oktober 2004 dan dituangkan
dalam akta notaris Syahrir Sofyan SH No.26 tanggal 23 Desember 2004. e. Unit PAJ Panai Jayamerupakan proyek pengembangan kelapa sawit yang
berada di Kabupaten Labuhan Batu. f. Proyek Pengembangan Kelapa Sawit di Kabupaten Mandailing Natal
Madina terdiri dari 2 dua unit proyek inti kebun Timur dan Batang Laping, serta unit Plasma Madina yang dibangun melalui program Kredit
Pengembangan Energi Nabati-Revitalisasi Perkebunan KPEN-RP. Dalam pengambilan keputusan di GUU yang bersifat operasional Manajer GUU
dan Manajer Pabrik Kelapa Sawit diberi kewenangan dengan saling berkoordinasi dan melaporkan setiap tindakan operasional yang dilakukan ke Kantor Pusat
contohnya kepada Direktur Teknis dan bagian-bagian yang terkait dengan
43 permasalahan yang ada. Sedangkan untuk keputusan strategis wajib melaporkan
dan ditambah adanya persetujuan dari Kantor Pusat Direktur Utama, Direktur Teknis dan Bagian-bagian yang terkait. Contoh keputusan operasional yakni
penggalian produksi, kebijakan-kebijakan optimalisasi PKS, pemupukan, sanksi- sanksi, pemeliharaan tanaman dan lain sebagainya. Contoh keputusan strategis
yakni pembelianpengadaan barang dan jasa dengan nilai materialnnya, hubungan dengan MUSPIKA, MUSPIDA, PKBL, masalah-masalah KTHI yang prinsipil,
konflik sosial, konflik HI dan lain-lain.Tugas dan wewenang Kepala Unit adalah sebagai berikut:
1. Tugas-tugasnya antara lain melakukan koordinasi kegiatan operasional unit yang dipimpinnya yang berpedoman pada Rencana Kerja Operasional yang
telah disetujui Direksi, melakukan koordinasi dalam penyusunan RKAP dan rencana kerja operasional unit yang dipimpinnya yang berpedoman pada
Kebijakan yang ditetapkan Direksi, membantu dan atau mewakili Direksi dalam melakuan koordinasi dengan Pemerintah Derah dan Instansi terkait
untuk kelancaran terselenggaranya tugaspekerjaan perusahaan di daerah kerjanya.
2. Wewenang antara lain: melakukan penilaian mengenai norma dan standar kerja yang diberlakukan di Unit Usaha yang dipimpinnya serta mengajukan
usul penyempurnaan, memberikan saran kepada Direksi untuk mengatasi hal- hal yang perlu segera ditindaklanjuti guna kelancaran operasi Unit Usahayang
dipimpinnya, melakukan konsultasi dengan Direksi beserta perangkat Direksi lainnya untuk kelancaran tugas koordinasi.
Jam Kerja Karyawan Kantor dan Pabrik dapat dilihat pada Lampiran 4.
Pada saat ini 2010 PT Perkebunan Nusantara IV mengelola lahan perkebunan seluas : 175.244,00 Ha yang terdiri dari areal Kelapa Sawit seluas :
168.857 Ha, Teh seluas : 6.387,00 Ha dan areal untuk kebun benih seluas : 150 Ha serta areal kebun plasma seluas : 9.000 Ha untuk dimiliki 4500 kepala keluarga
KK. Produk yang dihasilkan berupa CPO, Palm Kernel, Palm Kernel Oil PKO, Palm Kernel Meal PKM, Margarine, Biodiesel
dan Teh. Berdasarkan amanat RUPS Pengesahan RKAP tahun 2006 butir IV ayat 4 bahwa untuk
44 mengurangi kerugian yang berkelanjutan pada Komoditi Kakao, RUPS telah
menyetujui konversi seluruh tanaman Kakao ke komoditi Kelapa Sawit.
45
VI. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN