Identifikasi dan Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

52 Adanya usaha untuk menentang minyak sawit di pasar Internasional dan ini dilakukan oleh Amerika Serikat melalui ASA American Soybean Assosiation , pada akhir-akhir ini menuduh bahwa Kelapa Sawit merupakan penyebab utama efek rumah kaca Global Warming. Dikarenakan tanaman kelapa sawit menyerap air tanah lebih banyak dari tanaman yang lain setiap harinya.

5. Kekuatan Tawar Menawar Konsumen

Konsumen minyak kelapa sawit CPO dilindungi oleh Pemerintah. Ini dikarenakan CPO merupakan komoditas yang sangat berpengaruh pada inflasi. CPO merupakan kebutuhan hidup orang banyak. Apalagi Indonesia merupakan Negara dengan konsumsi CPO terbesar terbesar di dunia. Oleh karena itu konsumen khususnya produsen yang menggunakan CPO sebagai bahan baku industrinya mendapatkan keistimewaan dari Pemerintah. Produsen CPO tidak bisa melakukan tawar-menawar dengan menggunakan mekanisme pasar, pemerintah selalu ikut campur dalam menentukan harga CPO. Oleh karena itu keuntungan dalam bentuk ekspor benar-benar diharapkan. Karena selain keuntungannya dalam bentuk dollar harga yang terjadi sesuai dengan mekanisme pasar dan ini akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Identifikasi Faktor-faktor Internal Unit Usaha Adolina PT PerkebunanNusantara IV dapat dilihat pada Lampiran 7.

6.2 Identifikasi dan Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

Identifikasi faktor internal perusahaan harus dilakukan seiring dengan identifikasi faktor eksternal perusahaan. Lingkungan internal perusahaan memiliki kemampuan untuk merubah suatu perusahaan menjadi apa yang dicita-citakan oleh manajemen. Lingkungan internal merupakan proses pengidentifikasian terhadap faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Proses internal perusahaan tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan fungsional yaitu analisis yang dilakukan oleh masing-masing fungsi dalam perusahaan dengan mengkaji manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, akuntansi, penelitian dan pengembangan dan sistem informasi manajemen.

1. Manajemen SDM dan Organisasi

Dalam David 2002 disebutkan bahwa manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang mencakup produksi, pemasaran, 53 pengelolaan sumberdaya manusia, dan keuangan. Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penunjukan staff dan pengendalian. Fungsi manajemen ini juga dilakukan di Unit Usaha Adolina PT Perkebunan Nusantara IV.Perencanaan Unit Usaha Adolina PT Perkebunan Nusantara IV sudah memiliki perencanaan tertulis baik untuk jangka pendek, maupun jangka panjang yang ditulis di dalam buku “RJP PT Perkebunan Nusantara IV 2010-2014”. Hal ini terlihat dari adanya visi, misi dan tujuan perusahaan yang dirumuskan secara tertulis, jelas dan spesifik di dalam buku “Selayang Pandang” perusahaan. Pengelolaan StaffPerusahaan menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan asset yang sangat penting bagi perusahaan sehingga perusahaan ini melakukan pelatihan kepada seluruh staff yang memegang peranan penting di perusahaan dengan cara mengikuti seminar-seminar dan training-training yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun swasta. Selain itu tiap tahunnya dilakukan tes kepada seluruh staff untuk menguji tingkat kewarasan masing- masing staff tersebut. Struktur Organisasi Unit Usaha Adolina PT Perkebunan Nusantara IV dapat dilihat pada Lampiran 5. 2. Pemasaran Perusahaan menjual produk kepada konsumen dengan harga pasaran yang berlaku. Dimana sebagian besar produknya dilempar ke pasar Internasional yaitu di Rotterdam, Belanda sebagai pusat pasar CPO Internasional. Sehingga perusahaan terkadang mengalami kerugian jika harga yang ditetapkan pasar lebih rendah dari biaya produksi. Produk minyak CPO yang dihasilkan PKS Adolina ini dipasarkan dengan sistem pemesanan oleh pihak konsumen dimana selanjutnya pesanan minyak sawit CPO dikirim kepada pihak konsumen. Daerah pemasaran CPO dari unit usaha Adolina ini diekspor ke beberapa Negara seperti Belanda, Jepang, Belgia, dan sebagian dikirim untuk pasar lokal. Sedangkan untuk produk inti tidak dipasarkan, melainkan diproses lebih lanjut ke pabrik pengolahan inti sawit di Pabatu. Kegiatan Promosi dilakukan oleh perusahaan antara lain ialah partisipasi dalam kegiatan expo perkebunan, pembuatan website perseroan di internet yang berisi profil perseroan. Lokasi Unit Usaha Adolina PT Perkebunan Nusantara IV terletak 54 di daerah Perbaungan. Dimana ada beberapa keuntungan dari lokasi pabrik dan kebun kelapa sawit ini secara umum adalah dari sisi ketersediaan tenaga kerja di daerah ini banyak tersedia baik di kebun maupun di pabrik. Karena lokasi kebun dan pabrik dekat dengan pemukiman penduduk. Dimana sebagian besar penduduk berpendidikan SD dan SMP. Kualifikasi pndidikan ini sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menjadi karyawan pelaksana perkebunan dalam jumlah yang besar. Upah dan gaji tenaga kerja pun tergolong murah. Ini akan menyebabkan kebutuhan tenaga kerja terpenuhi. Dari sisi bahan baku, bahan baku yang dibutuhkan pabrik pengolahan kelapa sawit CPO berasal dari kebun sendiri dan pembelian dari PIR yang didirikan berdekatan dengan lokasi pabrik sehingga biaya transportasi menjadi lebih murah. Dari sisi Listrik dan Tenaga, kebutuhan tenaga listrik pabrik CPO terpenuhi dengan adanya boiler dan generator diesel, sehingga tidak memakai fungsi PLN dalam menghasilkan tenaga dalam berproduksi dan ini terpenuhi dengan baik. Dari sisi transportasi, pabrik dekat dengan jalan lintas Sumatera sehingga memudahkan pengiriman barang via darat.

3. Keuangan

Karena merupakan perusahaan Pemerintah yang berbasisi BUMN maka modal perusahaan ini sebagian besar berasal dari Pemerintah, selebihnya di dapat dari Investasi Investor asing. Sehingga di saat harga CPO menurun tidak berpengaruh besar terhadap keberlangsungan usaha perusahaan ini. Dalam bidang keuangan juga perusahaan ini sudah menggunakan sistem pencatatan keuangan yang baik. Pencatatan keuangan telah memanfaatkan sistem komputerisasi. Sistem pengelolaan keuangan dilakukan oleh bagian keuangan.

4. Penelitian dan Pengembangan

Dalam hal penelitian dan pengembangan perusahaan ini melibatkan lembaga- lembaga lain untuk melakukannya. Seperti dalam hal pengembangan produk olahan dari CPO perusahaan ini melibatkan lembaga Institusi yakni Istitut Pertanian Bogor IPB sampai saat ini, juga melibatkan kampus lokal yakni Universitas Sumatera Utara USU untuk melakukan penelitian terhadap 55 produk yang ingin dikembangkan. Penelitian dan pengembangan ini dilakukan hampir setiap tahunnnya untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.

5. Produksi

Unit Usaha Adolina PT Perkebunan Nusantara IV merupakan perusahaan yang bergerak di bidang budidaya kelapa sawit dan pengolahan kelapa sawit berupa Tandan Buah Segar TBS menjadi CPO. Bahan baku CPO berasal dari kebun sendiri dan pembelian dari hasil produksi Perkebunan Rakyat yang ada di sekitar lokasi usaha. Dimana perbandingannya adalah 60persen dari kebun sendiri dan 40persen dari hasil pembelian. Unit Usaha Adolina PT Perkebunan Nusantara IV memiliki kebijakan mutu produksi dan sasaran mutu perusahaan terbukti dengan adanya dilakukannya pembenahan dan pelayanan demi meningkatkan keunggulan produksi. Pelayanan-pelayanan ini meliputi: Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14000 : 2004, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3.Luasan Lahan Tanaman Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara IV Tahun 2005-2009 dapat dilihat pada Lampiran 6. 6. Sistem Informasi Komputer Sistem Informasi Komputer adalah sistem manusia dan mesin yang terpadu integrated untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen dalam pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Pada saat ini SIM biasanya menggunakan perangkat keras Hardware dan perangkat lunak software komputer serda data-data yang menuat segala hal yang berhubungan dengan bisnis CPO. Unit Usaha Adolina PT Perkebunan Nusantara IV telah menggunakan sistem informasi manajemen dengan fasilitas internet, telepon dan faksimili. Hal ini telah mendukung lancarnya proses informasi baik untuk kegiatan operasional maupun yang berhubungan dengan konsumen. Secara umum PT Perkebunan Nusantara IVmempunyai faktor-faktor kekuatan yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan masih mempunyai kelemahan yang harus diatasi perusahaan. Identifikasi faktor-faktor internal perusahaan dapat dilihat pada Tabel 16. 56 Tabel 16. Identifikasi Faktor-faktor Internal Unit Usaha Adolina PT Perkebunan Nusantara IV No Faktor Internal Variabel Keterangan 1 Manajemen Perusahaan memiliki visi,misi, sasaran dan tujuan perusahaan Kekuatan Perusahaan memiliki Job Description dan Job Spesification yang jelas Kekuatan Moral karyawan yang rendah Kelemahan Tingkat keluar masuk dan absensi karyawan perusahaan tinggi Kelemahan Saluran distribusi dapat diandalkan dan efektif Kelemahan 2 Pemasaran Perusahaan melakukan riset pasar Kekuatan Perusahaan mempunyai strategi promosi, periklanan, dan publisitas efektif Kekuatan Lokasi, fasilitas, sumber daya dan pasar strategis Kekuatan 3 Keuangan Pencatatan keuangan dan neraca keuangan yang sudah baik Kekuatan

4 Penelitian dan Pengembangan

Kualifikasi personel Litbang tidak memadai Kelemahan Sumber daya Litbang belum dialokasikan dengan efektif Kelemahan 5 Produksi Mutu Produk yang diproduksi baik dan fasilitasnya memadai Kekuatan 6 Sistem Informasi Komputer Fasilitas sistem informasi manajemen yang tersedia internet, telepon, faksimili Kekuatan 7 Salah satu dewan komisaris ikut dalam kegiatan partai politik Kekuatan 57

VII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS MINYAK KELAPA SAWIT CPO Unit Usaha Adolina

PT Perkebunan Nusantara IV

7.1. Tahapan Masukan

Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE External Factors Evaluation dan IFE Internal Factors Evaluation. Tahap ini merupakan tahap awal dalam merumuskan strategi setelah mengidentifikasikan faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan.

7.1.1. Matriks EFE External Factors Evaluation

Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor strategis eksternal Unit Usaha Adolina PT Perkebunan Nusantara IV diperoleh peluang opportunities dan ancaman threats yang berpengaruh terhadap bisnis minyak kelapa sawit CPO. Faktor-faktor eksternal ini diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuisioner oleh pihak manajemen perusahaan dan perusahaan konsumen. Setelah melakukan penentuan faktor-faktor eksternal, dilakukan pembobotan dari masing- masing variabel eksternal. Nilai pembobotan yang digunakan pada matriks EFE merupakan hasil rata-rata dari lima responden yang dipilih. Pemberian peringkat rating dilakukan oleh responden yang sama dan merupakan nilai rata-rata dari lima responden dengan memasukkan hasil identifikasi peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal, kemudian diberi bobot dan peringkat maka diperoleh hasil pada Tabel 17. Hasil evaluasi matriks EFE, pada faktor peluang terlihat bahwaPerkembangan teknologi yang semakin meningkat di bidang pengembangan mesin dan komputerisasi yang sangat direspon baik oleh perusahaan memperoleh peringkat pertama dengan skor bobot 0,224. Dan faktor peluang kedua ialah PIR membantu PT Perkebunan Nusantara IV dalam meningkatkan produksi dengan skor bobot 0,162.