Tabel 3.2 Metode Pengukuran Variabel Terikat
No Variabel Jumlah
Indikator Dimensi
Indikator Pilihan
Jawaban Skala
1 Kepuasan Y
1
36 1. Reliability
keandalan 2. Responsiveness
daya tanggap 3. Assurance
jaminan 4. Empaty empati
5. Tangible Penampilan
a. Pelayanan administrasi
b. Pelayanan dokter c. Pelayanan perawat
d. Pelayanan penunjang medis
e. Pelayanan petugas obat
f. Fasilitas g. Biaya
4.Sangat Puas 3.Puas
2.Tidak Puas 1.Sangat tidak
Puas Interval
2 Intensitas berobat Y
2
1 Intensitas
Frekuensi berobat keluar negeri
a. 1 kali b.2 kali
c. 2 kali Rasio
Pengukuran kepuasan secara keseluruhan melalui 36 pertanyaan dengan skor pilihan jawaban a sangat puas skor 4, b puas skor 3, c tidak puas skor 2,
d sangat tidak puas skor 1, sehingga total skor tertinggi 144 dan terendah 36, kemudian diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu puas, dan tidak puas berdasarkan
nilai median. 1. Puas, apabila jumlah skor responden
≥ nilai median, yaitu 90 2. Tidak puas, apabila jumlah skor responden nilai median, yaitu 90
3.7 Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini mencakup : a. Analisis univariat, yaitu analisis variabel persepsi tentang kualitas pelayanan X
1
dan kepuasan Y
1
serta intensitas berobat keluar negeri Y
2
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berdasarkan jumlah orang dan persentase
Universitas Sumatera Utara
b. Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel persepsi tentang kualitas pelayanan X
1
dengan kepuasan Y
1
dan intensitas berobat keluar negeri Y
2
c. Analisis multivariat, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh persepsi tentang kualitas pelayanan X
, menggunakan uji statistik korelasi Pearson product moment.
1
terhadap variabel kepuasan Y
1
dan intensitas berobat keluar negeri Y
2
Y menggunakan uji regresi berganda pada taraf
kepercayaan 95 menggunakan persamaan sebagai berikut:
1
= β
+ β
1
X
1
+ β
2
.X Dimana :
2
Y
1
X = Intensitas Berobat Keluar Negeri
1
X = Kualitas pelayanan
2
β = Kepuasan
β = Konstanta
1
, β
2
d. Uji Mediasi intervening = Koefisien regresi
Variabel mediasi atau intervening merupakan variabel antara atau mediating, yang berfungsi memediasi hubungan antara variabel independent predictor dengan
variabel dependen predictand. Uji mediasi dilakukan untuk menguji apakah kepuasan memediasi pengaruh kualitas pelayanan terhadap intensitas berobat keluar
negeri. Dalam penelitian ini, uji mediasi menggunakan strategi product of coefficient dianggap lebih tangguh karena tidak membutuhkan asumsi normalitas dan teori
sampel besar yang didasarkan pada pengujian signifikansi pengaruh tak langsung atau indirect effects dengan menggunakan dua teknik, yaitu Sobel test versi Aroian
yang dipopulerkan dan direkomendasikan oleh Baron and Kenny 1986 dan teknik
Universitas Sumatera Utara
resampling, yaitu bootstrapping menggunakan macro yang direkomendasikan oleh Preacher and Hayes 2008.
Berdasarkan hasil uji mediasi, jika variabel independen tidak lagi mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen setelah mengontrol variabel mediator, maka
dinyatakan terjadi perfect atau complete mediation. Jika pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen berkurang tetapi masih signifikan, setelah
mengontrol variabel mediator, maka dinyatakan terjadi partial mediation Kenny, 2008; Preacher and Hayes, 2004.
Uji signifikansi indirect effect dilakukan berdasarkan rasio antara koefisien indirect effect dengan standard error-nya yang akan menghasilkan nilai z statistik
z-value. Jika z-value dalam harga mutlak 1,96 atau tingkat signifikansi statistik z p-value 0,05, berarti indirect effect atau pengaruh tak langsung variabel
independen terhadap variabel dependen melalui mediator signifikan pada taraf signifikansi 0,05. Kemudian apabila indirect effect dalam 95 confidence intervals
tidak mengandung nol maka indirect effect atau pengaruh tak langsung variabel independen terhadap variabel dependen melalui variabel mediator signifikan pada
taraf signifikansi 0,05 yang berarti dukungan terhadap adanya mediasi Preacher and Hayes, 2004.
z-value = Keterangan:
1. ab adalah koefisien indirect effet yang diperoleh dari perkalian antara direct effect a dan b.
2. a adalah koefisien direct effect independen X terhadap mediator M. 3. b adalah koefisien direct effect mediator M terhadap dependen Y.
4. Sa adalah standard error dari koefisien a. 5. Sb adalah standard error dari koefisien b.
Universitas Sumatera Utara
Adapun model penelitian disajikan pada Gambar 3.1 e1 Pengaruh langsung
P
2
P
3
Pengaruh tidak langsung P
1
e
Gambar 3.1. Model Penelitian
1
Hipotesis mediasional atau mediational hypothesis, umumnya diuji dengan dua cara atau strategi yaitu: causal step berdasarkan ketentuan dari Baron dan Kenny
1986 dan strategi perkalian koefisien atau product of coefficient, yang didasarkan pada pengujian signifikansi pengaruh tak langsung atau indirect effects MacKinnon.,
2008; Wuensch., 2007; Larsman., 2006; Preacher, Rucker and Hayes., 2007. Adapun hipotesis sebagai berikut:
H
1
H : Persepsi tentang kualitas pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap kepuasan.
2
H : Kepuasan berpengaruh terhadap intensitas berobat keluar negeri.
3
Kriteria Pengujian: : Kepuasan memediasi pengaruh persepsi tentang kualitas pelayanan terhadap
intensitas berobat keluar negeri.
a. Variabel kepuasan M dinyatakan sebagai variabel mediasi parsial partial mediation jika pengaruh variabel persepsi tentang kualitas pelayanan X menurun
terhadap variabel intensitas berobat keluar negeri Y tetapi tidak menjadi nol c’ ≠
Persepsi tentang Kualitas pelayanan
Intensitas berobat keluar negeri
Kepuasan
Universitas Sumatera Utara
0 atau pengaruh variabel X terhadap Y yang tadinya signifikan sebelum memasukan variabel M menjadi tetap signifikan setelah memasukan variabel M
kedalam model persamaan regresi tetapi mengalami penurunan koefisien regresi Kenny, 2008; Preacher and Hayes, 2004
b. Variabel kepuasan M dinyatakan sebagai variabel mediasi sempurna perfect mediation jika, setelah memasukan variabel M pengaruh variabel X terhadap Y
menurun menjadi nol c’=0 atau pengaruh variabel X terhadap Y yang tadinya signifikan sebelum memasukan variabel M menjadi tidak signifikan setelah
memasukan variabel M kedalam model persamaan regresi Kenny., 2008; Preacher and Hayes, 2004.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Kota Medan
Tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba dan di sana sini terutama dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman penduduk yang berasal dari
Tanah Karo dan semenanjung Malaya. Pada tahun 1863 bangsa Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat menjadi primadona Tanah Deli.
Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan menjadi Kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera Utara. Adapun bakal pusat Kota Medan
didirikan pada pertapakan yang terdiri atas perkampungan penduduk asli Melayu Deli, kemudian tanah yang termasuk konsesi perkebunan Mabar, Deli Tua dari Deli
Maatschappij, serta konsesi perkebunan Polonia BPS Kota Medan, 2014.
4.1.2. Geografi dan Demografi Kota Medan a. Geografi
Karakteristik Kota Medan didukung oleh luas wilayah 265,10 km
2
atau 3,6 persen dari total luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis Kota Medan
terletak pada 3° 30 – 3° 43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Secara administratif Kota Medan sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, untuk
Selatan, Barat, dan Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. Kota Medan memiliki 21 Kecamatan, dan 151 Kelurahan yang terbagi atas 2.001 lingkungan BPS
Kota Medan, 2014.
Universitas Sumatera Utara