Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan terhadap

5.3 Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan terhadap

Intensitas Berobat Warga Kota Medan Keluar Negeri dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening Mediator Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi tentang kualitas pelayanan berpengaruh terhadap intensitas berobat keluar negeri setelah dimediasi variabel kepuasan p0,05. Hal ini berarti secara parsial variabel kepuasan memediasi terjadinya intensitas berobat keluar negeri. Hasil uji ini memberikan makna bahwa semakin baik persepsi tentang kualitas pelayanan maka kepuasan semakin terpenuhi yang mana hal ini akan mengurangi intensitas berobat keluar negeri. Hal ini sesuai dengan latar belakang sebelumnya yang mengungkapkan bahwa pasien yang berobat keluar negeri memiliki persepsi tentang kualitas pelayanan kesehatan dalam negeri tidak baik, sehingga pasien tidak puas dan mencari second opinion berobat keluar negeri. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Aliman dan Mohamad 2013 di Rumah Sakit Swasta Malyasia menyimpulkan bahwa persepsi tentang kualitas layanan merupakan anteseden dari niat intension. Selain itu, penampilan, keandalan dan jaminan adalah merupakan prediktor penting dari kepuasan, dan kepuasan memiliki hubungan positif yang kuat dengan niat. Kualitas pelayanan menggerakkan kepuasan dan pada gilirannya menggerakkan niat perilaku. Kepuasan memediasi hubungan antara persepsi tentang kualitas pelayanan dan niat. Pandangan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia semakin menurun dan belum berorientasi pada pasien. Pasien Indonesia yang berobat keluar negeri terus meningkat. Hal ini didukung oleh hasil penelitian berdasarkan Universitas Sumatera Utara hasil uji secara statistik bahwa secara tidak langsung indirect effect persepsi tentang kualitas pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap intensitas berobat keluar negeri setelah dimediasi variabel kepuasan. Dengan kata lain, semakin baik persepsi tentang kualitas pelayanan maka kepuasan semakin terpenuhi yang mana hal ini akan mengurangi intensitas berobat keluar negeri. Sebaliknya, persepsi tentang kualitas pelayanan kesehatan semakin tidak baik maka kepuasan semakin tidak terpenuhi yang mana hal ini akan meningkatkan intensitas berobat keluar negeri. Sistem pelayanan kesehatan di Kota Medan kurang efektif, karena sebagian besar dokter bekerja lebih pada 3 rumah sakit, sehingga pelayanan dan perhatian yang diberikan dokter kepada pasien tidak maksimal karena dokter tidak fokus dalam memberikan pelayanan. Kualitas pelayanan kesehatan sedemikian rupa dipersepsikan oleh pasien bahwa pelayanan yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan pasien, sehingga pasien tidak puas. Hal ini sejalan dengan pendapat Nadesul 2008 yang mengungkapkan bahwa masyarakat lebih memilih berobat ke luar karena kurangnya sarana medik, rendahnya tingkat kepercayaan pasien, dan minimnya perhatian dokter. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian tim peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Propinsi Sumatera, mendapatkan kesimpulan bahwa secara internal orang Indonesia berobat keluar negeri antara lain keyakinan akan kemampuan dokter untuk mengatasi penyakitmasalah yang diderita oleh pasien, tingkat kepercayaan pasien akan akurasi diagnosis yang diberikan dokter luar negeri, transparansi hasil diagnosis yang disampaikan oleh tenaga medis pada pasiennya, Universitas Sumatera Utara adanya kebutuhan atas pelayanan prima, dan sugesti bila berobat di luar negeri akan lebih cepat sembuh Sutoto, 2007. Hasil penelitian ini juga relevan dengan pendapat Robbins 2006 yang menyatakan terdapat tiga faktor yang memengaruhi persepsi, yakni pelaku persepsi, target yang dipersepsikan dan situasi. Ketika individu memandang kepada objek tertentu dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi individu pelaku persepsi itu. Karakteristik pribadi yang memengaruhi persepsi adalah sikap, kepribadian, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan harapan. Menurut Engel et al. 2004 perilaku konsumen pasien mencakup pemahaman terhadap tindakan yang langsung yang dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengonsumsi dan mengabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut. Selanjutnya Prasetijo 2005 mengatakan bahwa perilaku konsumen merupakan proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. Hasil wawancara dengan pasien ditemukan bahwa salah satu alasan berobat keluar negeri adalah terkait dengan kualitas pelayanan dokter, yaitu faktor kepercayaan atas hasil diagnosa dokter. Pasien mengungkapkan bahwa dokter dalam memberikan pelayanan terkesan terburu-buru dan sulit diajak untuk berkomunikasi. Universitas Sumatera Utara Hall, Dugan, Zheng, dan Mishra 2001 mengungkapkan bahwa kepercayaan terdiri dari 5 dimensi, yaitu; fidelity adalah kepedulian dokter terhadap kepentingan dan kesejahteraan pasien, dan dokter juga menghindari adanya konflik kepentingan terhadap pasien; competence adalah kemampuan praktek kerja dokter yang baik, keterampilan interpersonal dokter yang bagus, dan dokter membuat keputusan yang benar dan menghindari kesalahan; confidentiality adalah bagaimana dokter melindungi dan menggunakan informasi yang sensitif ataupun informasi yang bersifat privasi tentang pasien; honesty adalah dokter mengatakan yang sebenarnya dan menghindari ketidakjujuran; dan global trust adalah dimensi yang menggabungkan unsur-unsur dari beberapa atau dari semua dimensi yang terpisah. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Parasuraman et al. 1988 mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan sebagai perbandingan antara layanan yang diharapkan expectation dan kinerja performa. Sementara itu Engel et.al. dalam Tjiptono 2005 mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli yang mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil outcome sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan. Beberapa upaya yang perlu dilakukan terkait dengan intensitas masyarakat berobat keluar negeri : a rumah sakit ahrus mulai mengubah diri dari doctor oriented menjadi patient oriented, serta bersikap lebih demokratis terhadap pasien dalam memberikan pelayanan, b asosiasi rumah sakit dan organisasi profesi Universitas Sumatera Utara meningkatkan peranannya dalam mengontrol kualitas pelayanan yang memuaskan pasien, c pemerintah, organisasi profesi dan Asosiasi Rumah Sakit meningkatkan peran audit medis berbasis pada SOP di masing-masing rumah sakit. Pembinaan tersebut akan meningkatkan cara bertindak dalam melayani konsumen sesuai kehendak, harapan dan kebutuhan konsumen, c pemerintah melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundangan yang mengatur bidang rumah sakit agar terjamin harapan pasien terhadap pelayanan yang diberikan kepadanya.

5.4. Kepuasan Pasien

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Bidan Desa terhadap Kepuasan Ibu Bersalin Peserta Jaminan Persalinan di Puskesmas Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai

5 92 171

Pengaruh Persepsi Tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Dan Minat Pemanfaatan Ulang Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Pendidikan FKG USU Tahun 2012

4 42 106

Pengaruh Persepsi Pasien tentang Kualitas Pelayanan terhadap Pemanfaatan Kembali Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan Kabupaten Simalungun

2 54 83

Pengaruh Persepsi Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Minat Berkunjung Kembali Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Bromo Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2009

16 84 108

Persepsi Warga Kota Medan Terhadap Pengalaman Berobat Di Penang, Malaysia Tahun 2007.

2 46 96

Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Bypermart Sun Plaza Medan

0 61 93

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PERSEPSI TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN DAN INTENSITAS WARGA KOTA MEDAN BEROBAT KELUAR NEGERI

0 0 49

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intensitas 2.1.1 Pengertian Intensitas - Pengaruh Persepsi Tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan dan Intensitas Warga Kota Medan Berobat Keluar Negeri

0 0 27

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Persepsi Tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan dan Intensitas Warga Kota Medan Berobat Keluar Negeri

0 0 10

PENGARUH PERSEPSI TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN DAN INTENSITAS WARGA KOTA MEDAN BEROBAT KELUAR NEGERI TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)

0 0 18