Layout TPG Ujicoba Desain CoC Lacak Getah Pinus

sisa untuk menghindari terjadinya pencurian getah pinus. Beberapa kekurangan yang lain ditemukan di TPG III karena dianggap sebagai usaha untuk menghindari tindak pencurian, yaitu seperti tidak ditemukannya timbangan getah, persediaan drum kosong atau peralatan lain yang digunakan pada saat penerimaan getah. Mengingat pentingnya keberadaan alat-alat tersebut dalam pelaksanaan penerimaan getah di TPG maka pembuatan TPG harus dilakukan dengan baik dan memperhatikan tingkat keamanan agar tindakan pencurian dapat dihindari.

5.4.1 Layout TPG Ujicoba Desain CoC Lacak Getah Pinus

Untuk kemudahan pelaksanaan pergerakan hasil hutan dalam rangka uji coba lacak getah, maka setiap TPG percontohan dibuatkan layoutnya agar pelaksanaan separasi getah menurut mutu dan asal petaknya dapat berjalan dengan baik. Pembuatan layout TPG didasarkan atas konsep yang diterapkan di TPK, yaitu membagi areal menjadi beberapa kapling dan blok seperti ditunjukkan dalam Gambar 7 dan Gambar 8. U d Ket : a Tutup drum b Timbangan duduk c Sampel mutu getah d Jalan angkutan getah Gambar 7 Sketsa layout TPG II Sumberdilem Gambar 7 merupakan sketsa layout TPG II yang berlokasi di kawasan magersaren Sumber Dilem. TPG II menerima getah dari petak 72G 73D, 72H, 72L, 73C, 74D, dan 74B. Khusus untuk petak 74B penerimaan yang dilakukan hanya sebagian saja karena sisanya diterima oleh TPG III yang berfungsi sebagai TPG bantu mengingat kondisi petak 74B yang sangat luas. Pada petak yang PENYIMPANAN CAS 72 G 73D 73C 74B SISA PERSEDIAAN 72H 72L 74D a c b Arah keluar drum PENYIMPANAN CAS memiliki luasan kecil, hasil penerimaannya digabung menjadi satu karena petak yang memiliki luasan kecil cenderung memiliki produksi yang kecil pula. TPG II memiliki fungsi lain yaitu sebagai tempat penyimpanan CAS dan tempat penyimpanan drum kosong disamping fungsi utamanya sebagai tempat pengumpulan getah. Kondisi berbeda ditemukan pada TPG III yang berlokasi di dalam hutan. Penempatan TPG yang dilakukan didalam hutan cenderung memberikan tingkat keamanan yang kurang karena jauh dari pengawasan warga. Penggambaran layout TPG III dapat dilihat pada Gambar 8. U c Ket : a Sampel mutu getah b Timbangan gantung c Jalan angkutan getah Gambar 8 Sketsa layout TPG III Matamin Berdasarkan layout tersebut, TPG III memiliki kondisi cukup berbeda dengan kondisi yang terdapat di TPG II. Beberapa perbedaan yang ditemukan antara lain, tidak ditemukannya penyimpanan CAS dan sisa persediaan. Perbedaan tersebut terjadi karena mempertimbangkan tingkat keamanan di TPG III yang dinilai kurang, sehingga penyimpanan sisa persediaan getah, peralatan atau perlengkapan di TPG tidak dilakukan. Tindakan lain yang dilakukan untuk mengantisipasi tindak pencurian yang merupakan permasalahan utama keamanan di TPG tersebut adalah dengan mengutamakan pengangkutan drum getah. Kondisi serupa dilakukan untuk TPG lain yang berlokasi didalam hutan agar tidak terdapat sisa persediaan drum yang dapat menjadi sasaran tindak pencurian getah. 75 E 74 B a b Arah keluar drum Dalam hal penerimaan getah, TPG III berfungsi sebagai TPG bantu untuk petak 74B yang memiliki areal yang sangat luas disamping petak 75E yang merupakan petak cakupan TPG III itu sendiri. Pelaksanaan administrasi untuk petak tersebut tetap dilakukan di TPG III walaupun sebenarnya petak 74B termasuk dalam cakupan TPG II. Hal ini dilakukan untuk kemudahan penerimaan getah di lapangan, namun pada akhirnya laporan yang terdapat dalam TPG III mengenai petak 74B tetap digabungkan dengan laporan pada TPG II.

5.4.2 Uji Coba Lacak Getah Berdasarkan SOP Pengendalian Pergerakan

Dokumen yang terkait

SISTEM INFORMASI PEMANENAN HASIL HUTAN PADA PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR KPH BANYUWANGI BARAT

0 6 1

Kontribusi pendapatan penyadap getah pinus terhadap kebutuhan rumah tangga masyarakat sekitar hutan di RPH Gombeng, BKPH Ketapang, KPH Banyuwangi Utara, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 3 51

Analisis finansial prospek pengelolaan hutan tanaman pinus di KPH Lawu Ds Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 10 111

Identifikasi Potensi Limbah Pemanenan Jati di KPH Banyuwangi Utara Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 15 65

Analisis Gender Penyadap Pinus di Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, RPH Gunungsari, BKPH Glenmore, KPH Banyuwangi Barat, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 4 59

Analisis Gender Penyadap Pinus di Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, RPH Gunungsari, BKPH Glenmore, KPH Banyuwangi Barat, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 0 13

Analisis Gender Penyadap Pinus di Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, RPH Gunungsari, BKPH Glenmore, KPH Banyuwangi Barat, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 0 2

Analisis Gender Penyadap Pinus di Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, RPH Gunungsari, BKPH Glenmore, KPH Banyuwangi Barat, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 0 3

Analisis Gender Penyadap Pinus di Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, RPH Gunungsari, BKPH Glenmore, KPH Banyuwangi Barat, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 0 7

Analisis Gender Penyadap Pinus di Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, RPH Gunungsari, BKPH Glenmore, KPH Banyuwangi Barat, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 0 2