dilakukan secara optimal karena masih ditemukan beberapa penyadap yang belum menggunakan APD dengan alasan ketidaknyamanan. Untuk menanggulangi hal
tersebut, maka perlu dilakukan sosialisasi lebih mendalam kepada para penyadap mengenai arti penting penggunaan APD dalam melakukan pekerjaan dihutan.
5.1.1.2 Kegiatan Penerimaan Getah Pinus di TPG
Tabel 13 Hasil Pengamatan Penerimaan Getah Pinus di TPG
No Kegiatan Uraian Kegiatan Berdasarkan
SOP Pengendalian Pergerakan Aliran Getah Pinus dalam
Rangka CoC Tahun 2008 Hasil Pengamatan di Lapangan
Penimbangan getah dari masing-masing penyadap
Tidak dilakukan kepada seluruh penyadap melainkan hanya pada satu
penyadap untuk dijadikan acuan berat getah yang lain
Penentuan mutu getah Dilakukan menurut SNI-01-5009.4-
2001 Getah Tusam Pengelompokkan getah sesuai
mutu Dilakukan, namun tidak ditemukan
getah dengan mutu selain mutu A Pengelompokkan wadah getah
sesuai asal petak dalam rangka CoC Separasi
Dilakukan Penuangan dan pembersihan
getah dari kotoran dan air Dilakukan
Pengisian DK 302a Dokumen untuk penerimaan HHBK
Dilakukan dengan buku bantu sementara dan DK 302 untuk
penerimaan kayu tidak menggunakan DK 302 a. Pembuatan dilakukan
menjelang tutup buku setiap akhir periode yaitu pada pertengahan bulan
dan akhir bulan 1. Penerimaan
getah pinus di TPG
Pembayaran tenaga penyadap Dilakukan tepat waktu
Pemberian label drum KPH, BKPH, TPG, asal petak, berat,
nama mandor, mutu, no.drum Dilakukan namun masih terdapat
kekurangan. Pengisian FA-HHBK
Tidak dilakukan karena Form FA- HHBK belum ada
Pengisian Perni 51 diperlukan karena pengangkutan getah
dilakukan ke PGT diluar kawasan KPH Banyuwangi
Utara Dilakukan namun masih terdapat
kekurangan 2. Pengangkutan
getah ke PGT
Pemberian tutup untuk keseluruhan drum
Tidak dilakukan untuk keseluruhan drum melainkan hanya pada drum
yang ditumpuk pada bagian atas dikarenakan jumlah tutup drum yang
kurang
Ket : Diperlukan pemberian nomor seri drum yang konsisten untuk kepentingan CoC lacak getah
Perlu dilakukan agar dokumen yang ada dapat saling terkoneksi untuk kepentingan CoC lacak getah
Untuk kepentingan CoC perlu di cantumkan nomor seri drum pada dalam dokumen
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan penerimaan getah di TPG Tabel 13, hanya kegiatan penimbangan getah dari masing-masing
penyadap saja yang tidak dilakukan secara optimal. Penimbangan hanya dilakukan terhadap satu penyadap saja untuk menduga berat getah milik penyadap
lain. Penimbangan dengan cara seperti itu dapat mengurangi berat getah secara keseluruhan pada saat penerimaan, karena memungkinkan terdapat berat getah
yang tidak terhitung pada saat penimbangan. Alasan dilakukan hal tersebut dikarenakan penimbangan untuk setiap penyadap memakan waktu yang lama
sehingga menghambat pekerjaan menyadap. Untuk kepentingan identifikasi dalam rangka CoC hal tersebut perlu dihindari, karena identifikasi dan pemberian
karakteristik produk hasil hutan yang memberikan jaminan keaslian pada setiap fase kegiatan produksi merupakan kata kunci agar pelaksanaan CoC dapat
berjalan secara sistematis dan praktis Gomes et al. 2002. Pelaksanaan separasi sesuai petak pada penerimaan getah di TPG menurut
SOP Pengendalian Pergerakan Aliran Getah Pinus Dalam Rangka CoC 2008 telah dilakukan dengan baik. Separasi merupakan tahapan yang sangat penting
dalam proses CoC karena kemurnian hasil hutan merupakan indikator kehandalan pelaksanaan sistem pergerakan hasil hutan Matangaran, 2006.
Pelaksanaan tata usaha getah pinus berdasarkan hasil pengamatan telah dilakukan sesuai prosedur, dimana setiap penerimaan yang dilakukan selalu
disertai dengan dokumen. Namun dokumen yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasinya, yaitu harus menggunakan dokumen DK 302a yang merupakan
dokumen penerimaan hasil hutan bukan kayu. Pada penerapannya dilapangan, mandor penerimaan menggunakan DK 302 DK penerimaan kayu tidak
bernomor sebagai dokumen penerimaan getah, dengan cara pengisian dokumen yang dimodifikasi sedemikian rupa hingga menyerupai isi dokumen yang terdapat
dalam DK 302a. Dalam rangka tertib prosedur, hal tersebut perlu dihindari dengan mengganti penggunaan DK 302 menjadi DK 302a agar terdapat spesifikasi
dokumen sesuai dengan tujuan penggunaannya. Pada pengamatan terhadap pelaksanaan pengangkutan getah, pengisian
dokumen angkutan FA-HHBK dan penggunaan tutup drum pada saat pengangkutan belum dilakukan sesuai dengan SOP yang telah disusun. Pengisian
dokumen FA-HHBK belum dilaksanakan, karena dokumen tersebut masih belum di terbitkan. Menurut Gomes et al. 2002, penanganan getah selama transportasi
menuju simpul akhir merupakan hal yang sangat krusial dalam pelaksanaan CoC HHBK, sehingga penggunaan dokumen angkutan FA-HHBK memegang
peranan penting dalam rangka CoC agar pergerakan getah dapat terpantau secara jelas. Penggunaan tutup drum juga perlu dilakukan untuk menghindari getah pinus
dalam drum tumpah atau terkena air hujan sehingga mampu mempengaruhi kuantitas getah pada saat di terima di PGT.
Untuk keperluan CoC berdasarkan standar FSC, masih ditemukan beberapa kekurangan, yakni tidak dicantumkannya nomor seri drum pada label dan
dokumen tata usaha getah. Pencantuman nomor seri drum pada label dan dokumen merupakan suatu cara untuk menjaga konsistensi penomoran drum
penampung getah. Mengingat penerimaan getah selalu terjadi secara kontinyu, maka terdapat kemungkinan terjadinya dualisme penomoran drum pada drum
yang akan diangkut maupun yang menjadi sisa persediaan di TPG. Kesesuaian penomoran yang konsisten antara label dengan dokumen juga memegang peranan
penting dalam CoC, apabila tidak ditemukan kesesuaian nomor drum antara dokumen dengan fisik drum, maka proses lacak getah dalam rangka CoC akan
mengalami kegagalan yang menyebabkan getah pinus tidak dapat tersertifikasi.
5.1.1.3 Kegiatan Penerimaan Getah Pinus di PGT