Pemberian Tanda Pada Wadah Getah

5.2.2 Pemberian Tanda Pada Wadah Getah

Ket : Pergerakan fisik getah pinus Pergerakan wadah getah pinus Gambar 6 Desain pemberian tanda fisik wadah getah dalam rangka CoC lacak getah pinus Desain pemberian tanda pada wadah getah dilakukan dalam dua cara yaitu secara permanen dan sementara. Pemberian tanda tersebut dilakukan sesuai dengan tahapan dalam pergerakan getah yang telah ada sebelumnya yaitu pada tahap penyadapan getah di hutan, penerimaan di TPG, pengangkutan, dan penerimaan getah di PGT Gambar 6. Pemberian tanda wadah pada saat penyadapan di hutan dilakukan terhadap wadah berupa ember yang digunakan oleh penyadap untuk mengumpulkan getah pinus dari setiap pohon yang terdapat dalam blok sadapannya. Tanda tersebut diberikan secara permanen dengan mencantumkan informasi yang jelas mengenai BKPHRPH, TPG, asal petak, nama penyadap, nomor wadah, serta berat kosong wadah. Pemberian tanda permanen pada ember, dimaksudkan agar mandor penerimaan dapat mengawasi proses penuangan getah pinus ke dalam drum sesuai dengan asal petaknya ketika proses penerimaan getah di TPG berlangsung. Pengawasan tersebut perlu dilakukan terkait dengan fungsi separasi yang harus ada pada setiap kegiatan penerimaan agar jaminan keaslian getah menurut asalnya dapat dipertahankan selama proses pergerakan getah berlangsung. Ember pikul Asal getah petak, penyadap, no seri ember, berat ember Tanda Permanen Asal getah, no. seri drum, berat drum Label Sementara No dok, asal getah petak, mutu berat, mandor, no. drum, no. seri Drum Fiber Hutan TPG Transportasi PGT Pemberian tanda wadah selanjutnya dilakukan pada drum penampung getah. Pada drum pemberian tanda dilakukan dalam dua cara yaitu secara permanen dan sementara dalam bentuk label. Tanda permanen diberikan pada drum dengan mencantumkan informasi berupa kode KPHBKPH, nomor seri drum, serta berat kosong wadah. Pemberian tanda permanen harus diusahakan sedemikian rupa agar tidak mudah hilang selama proses pergerakan getah, karena tanda tersebut berfungsi untuk menjaga konsistensi penomoran drum sehingga getah dapat terlacak dalam rangka CoC. Hal tersebut dilakukan berdasarkan pernyataan Gomes et al. 2002, yang menyatakan bahwa wadah harus dapat diidentifikasi secara visual dan material agar penelusuran hasil hutan CoC dapat berjalan secara sistematis dan praktis. Untuk kepentingan separasi menurut asal getah, drum yang tersedia di TPG diletakkan berkelompok berdasarkan mutu dan petak serta diberi pembatas atau tanda yang jelas untuk membedakannya. Pemberian tanda terakhir dilakukan pada saat drum yang tersusun berdasarkan asal petaknya, telah terisi oleh getah pinus atau pada saat proses penerimaan di TPG berakhir. Pemberian tanda tersebut dilakukan dalam bentuk label sementara yang berfungsi agar karakteristik getah dalam drum dapat teridentifikasi secara jelas dan memiliki kesesuaian dengan dokumen yang menyertainya. Informasi yang harus tertera dalam label tersebut meliputi informasi mengenai no. Perni 51, no. FA-HHBK, no. angkut drum, no. seri drum, berat getah, mutu getah, tanggal penerimaan, tanggal pengiriman, dan nama mandor. Pengisian informasi pada label dilakukan terhadap keseluruhan drum yang telah terisi getah, baik untuk drum yang akan diangkut maupun yang akan menjadi sisa persediaan. Untuk pengisian informasi label pada drum yang menjadi sisa persediaan, dilakukan dengan mengisi keseluruhan informasi yang terkait dengan karakteristik getah pinus dalam drum dan mengosongkan informasi yang belum ada, seperti informasi no. Perni 51, no. FA-HHBK, no. angkut drum, dan tanggal pengiriman. Informasi yang kosong tersebut dapat diisikan apabila drum yang merupakan sisa persediaan telah siap diangkut. Menurut Matangaran 2006, pemberian tanda atau label merupakan hal yang penting untuk memudahkan proses sertifikasi dimana sistem yang dibuat sebaiknya mengikuti proses untuk sertifikasi yang salah satunya dapat berupa penandaan fisik kayu yang jelas dan konsisten. Mengingat fisik getah yang berubah-ubah maka pemberian tanda dilakukan pada wadah penampungnya.

5.2.3 Dokumentasi Pergerakan Getah Pinus

Dokumen yang terkait

SISTEM INFORMASI PEMANENAN HASIL HUTAN PADA PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR KPH BANYUWANGI BARAT

0 6 1

Kontribusi pendapatan penyadap getah pinus terhadap kebutuhan rumah tangga masyarakat sekitar hutan di RPH Gombeng, BKPH Ketapang, KPH Banyuwangi Utara, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 3 51

Analisis finansial prospek pengelolaan hutan tanaman pinus di KPH Lawu Ds Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 10 111

Identifikasi Potensi Limbah Pemanenan Jati di KPH Banyuwangi Utara Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 15 65

Analisis Gender Penyadap Pinus di Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, RPH Gunungsari, BKPH Glenmore, KPH Banyuwangi Barat, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 4 59

Analisis Gender Penyadap Pinus di Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, RPH Gunungsari, BKPH Glenmore, KPH Banyuwangi Barat, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 0 13

Analisis Gender Penyadap Pinus di Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, RPH Gunungsari, BKPH Glenmore, KPH Banyuwangi Barat, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 0 2

Analisis Gender Penyadap Pinus di Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, RPH Gunungsari, BKPH Glenmore, KPH Banyuwangi Barat, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 0 3

Analisis Gender Penyadap Pinus di Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, RPH Gunungsari, BKPH Glenmore, KPH Banyuwangi Barat, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 0 7

Analisis Gender Penyadap Pinus di Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, RPH Gunungsari, BKPH Glenmore, KPH Banyuwangi Barat, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 0 2