Analisis per Komponen Penyaluran Kredit Pertumbuhan Kredit dan Komponen-komponen Laba Rugi

Sedangkan biaya gaji dan tunjangan terdiri dari beberapa komponen, yaitu gaji, upah, pensiun dan tunjangan pajak; tunjangan hari raya, cuti dan terkait lainnya; penyisihan cadangan uang penghargaan pegawai dan manfaat beban tugas; pendidikan dan pelatihan; kesejateraan pegawai; beban kompensasi atas opsi saham; bonus dan lainnya. Tabel 2. Komposisi beban bunga kepada pihak ketiga dalam miliar rupiah Komponen Tahun 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Giro 1,480 1,264 2,142 1,880 1,295 1,131 1,252 1,326 1,252 Tabungan 2,036 1,687 2,158 2,585 2,324 2,112 2,033 2,059 2,310 Deposito 29,536 14,088 17,607 19,041 12,524 5,147 7,161 11,460 6,466 Total 33,052 17,039 21,907 23,506 16,143 8,390 10,446 14,845 10,028 Sumber : Laporan Keuangan PT Bank X

4.3. Analisis per Komponen Penyaluran Kredit

Kredit menurut tujuan penggunaannya terdiri dari kredit konsumtif dan kredit produktif kredit modal kerja dan kredit investasi. Penyaluran kredit di PT Bank X menurut jenisnya dibagi menjadi kredit modal kerja, kredit investasi, kredit konsumsi dan kredit lainnya. Kredit lainnya ini terdiri dari kredit sindikasi, program pemerintah, ekspor dan kredit lain-lain. Berdasarkan analisis per komponen terhadap penyaluran kredit Tabel 3, diketahui bahwa penyaluran untuk kredit modal kerja sebesar 41,06. Sedangkan untuk kredit investasi, kredit konsumsi dan kredit lainnya adalah 32,03, 5,98 dan 20,93. Hal ini mengindikasikan bahwa PT Bank X lebih mengutamakan penyaluran kreditnya untuk jenis kredit produktif sebesar 73,09 daripada kredit konsumtif yang hanya sebesar 5,98. Seiring dengan perkembangannya, PT Bank X berupaya untuk terus meningkatkan penyaluran kredit konsumtif. Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah kredit yang disalurkan untuk kredit konsumsi mengalami peningkatan yang signifikan. Tabel 3. Analisis per komponen terhadap penyaluran kredit Sumber: Laporan Keuangan PT Bank X data diolah

4.4. Pertumbuhan Kredit dan Komponen-komponen Laba Rugi

Analisis trend terhadap laporan laba rugi dilakukan pada komponen- komponen yang digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Selain itu, bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan bank dalam meningkatkan pendapatan bunga dari pihak ketiga. Sehingga pertumbuhan pendapatan bunga dari kredit modal kerja, investasi dan kredit konsumsi dapat diketahui. Komponen-komponen yang dilihat adalah komponen yang dapat mempengaruhi laba yang terdiri dari komponen pendapatan dan biaya. Hasil perhitungan analisis trend terhadap komponen-komponen penentu rentabilitas PT Bank X dapat dilihat pada Lampiran 3. Pada analisis ini yang menjadi dasar penilaian adalah tahun 1999. Pada Lampiran 3, terlihat bahwa total pendapatan yang diperoleh mengalami trend yang berfluktuasi, dimana terjadi kenaikan dan penurunan dari jumlah pendapatan yang diperoleh setiap tahunnya. Dari sembilan tahun yang dianalisis dengan tahun pertama 1999 sebagai tahun dasar diperoleh kenaikan setiap tahunnya sebesar 75,04 pada tahun 2000, 97,09 pada tahun 2001, 106,01 pada tahun 2002, 65,49 pada tahun 2003, 30,42 pada tahun 2004, 31,93 pada tahun 2005, 63,21 pada tahun 2006 dan 53,73 pada tahun 2007. Peningkatan terkecil terjadi pada tahun 2004 sebesar 30,42. Peningkatan yang kecil ini disebabkan oleh turunnya komponen-komponen yang mempengaruhi pendapatan yaitu pendapatan bunga lainnya sebesar 72,87, pendapatan operasional lainnya 36,05 dan bunga dari kredit lainnya sebesar 26,44. Namun jika dilihat pada tahun ini, pendapatan yang berasal dari bunga dari kredit yang diberikan Komponen Tahun 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Modal Kerja 35.61 35.47 34.94 39.42 39.48 38.98 43.90 50.20 51.51 Investasi 38.32 29.53 36.02 32.46 33.96 35.64 29.36 26.98 26.01 Konsumsi 1.34 1.12 1.52 2.56 3.78 9.75 11.46 10.12 12.19 Kredit Lainnya 24.73 33.88 27.52 25.56 22.78 15.63 15.28 12.71 10.29 Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100 mengalami trend yang menaik dari tahun dasar, terutama untuk bunga kredit modal kerja naik 26,68, bunga investasi 3,68 dan bunga konsumsi 770,63. Peningkatan ini juga diikuti oleh beberapa komponen yang mempengaruhi pendapatan, diantaranya provisi dan komisi sebesar 80,48. Pendapatan bunga dari kredit yang diberikan pada periode 2000-2002 mengalami trend yang menurun dari tahun dasar dan pada periode 2003-2007 mengalami trend yang meningkat. Penurunan terbesar terjadi pada tahun 2000 sebesar 33,56. Penurunan ini diikuti dengan penurunan bunga dari kredit modal kerja 33,83, bunga dari kredit investasi 48,8, kredit konsumsi 44,25 dan kredit lainnya sebesar 8,96. Sedangkan peningkatan terbesar pada periode 1999-2007 terjadi pada tahun 2007 sebesar 63,16. Peningkatan ini juga diikuti oleh peningkatan bunga dari kredit modal kerja sebesar 141,20, bunga dari kredit investasi 6,13 dan bunga dari kredit konsumsi 1501,5 dari tahun dasar. Namun sebaliknya, bunga dari kredit lainnya mengalami trend yang menurun 38,65. Pada periode 1999-2007 bunga dari kredit lainnya setiap tahun mengalami trend yang menurun. Trend pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Grafik trend terhadap pendapatan bunga dari kredit modal kerja, kredit investasi, kredit konsumsi, dan kredit lainnya Sumber: Laporan Keuangan PT Bank X data diolah Peningkatan pendapatan bunga dari tahun dasar pada kredit modal kerja, kredit investasi dan pendapatan bunga dari kredit konsumsi pada tahun 0,00 200,00 400,00 600,00 800,00 1000,00 1200,00 1400,00 1600,00 1800,00 Bunga dari Kredit Modal Kerja Bunga dari Kredit Investasi Bunga dari Kredit Konsumsi Bunga dari Kredit lainnya 2007 yaitu 141,20, 6,13 dan 1501,5. Hal ini merupakan kenaikan terbesar yang dialami PT Bank X selama kurun waktu sembilan tahun. Peningkatan pendapatan bunga ini disebabkan oleh peningkatan volume kredit yang disalurkan kepada debitur. Peningkatan penyaluran kredit akan bermanfaat, jika debitur lancar dalam membayar cicilan hutang dan bunga kredit. Dari hasil penelitian, kredit yang bermasalah di PT Bank X mengalami keadaan yang fluktuatif Gambar 7. Gambar 7. Pertumbuhan NPL Gross PT Bank X Sumber: Laporan Keuangan PT Bank X data diolah Berdasarkan Lampiran 3, penurunan penyaluran kredit terbesar dari tahun dasar terjadi pada tahun 2000 sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2007. Penurunan terbesar dialami oleh kredit investasi sebesar 24,69, sedangkan penurunan kredit konsumsi dan kredit modal kerja sebesar 18,26 dan 2,68. Peningkatan terbesar dimiliki oleh kredit konsumsi sebesar 2768,43, sedangkan peningkatan kredit modal kerja dan investasi sebesar 355,27 dan 113,54. Trend penurunan terbesar yang diperoleh dari pendapatan bunga kredit modal kerja, kredit investasi dan bunga dari kredit konsumsi terjadi pada tahun 2000 sebesar 33,83, 48,8 dan 44,25. Pada tahun 2000 terjadi penurunan jumlah kredit yang disalurkan. Jika dilihat dari tahun dasar, total biaya yang dikeluarkan mengalami trend menurun setiap tahunnya. Penurunan ini mengalami keadaan yang berfluktuasi. Penurunan terbesar 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 NPL Gross terjadi pada tahun 2004 sebesar 81,7. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya komponen-komponen yang mempengaruhi biaya, tetapi ada komponen biaya yang mengalami peningkatan yaitu biaya umum dan administrasi sebesar 69,83. Fluktuatif total pendapatan juga diikuti dengan berfluktuasinya tingkat laba yang diperoleh. Trend laba yang diperoleh bernilai negatif karena laba pada tahun dasar bernilai negatif atau rugi. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai yang lebih dari 100 mengalami kerugian dan nilai di bawah 100 memperoleh keuntungan. Penurunan biaya pada tahun 2004 diikuti dengan peningkatan laba sebesar 88,96. Pada tahun ini PT Bank X memperoleh laba operasional terbesar yaitu Rp 7,525,002 dalam jutaan. Pada tahun 2002 terjadi kenaikan pendapatan yang terbesar yaitu 106,01. Tetapi hal ini tidak menyebabkan meningkatnya perolehan laba, sebagai akibat dari masih tingginya biaya jika dibandingkan pada tahun 2004. Total biaya pada tahun 2002 sebesar Rp 30,938,872 dalam jutaan dan pada tahun 2004 sebesar Rp15,739,815 dalam jutaan. Peningkatan dari tahun dasar terhadap pendapatan bunga dari kredit yang diberikan setiap tahunnya tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan secara keseluruhan, khususnya pada tahun 2003, 2004 dan 2007, karena ada faktor lain yang mempengaruhi pendapatan secara keseluruhan. Komponen lain yang mempengaruhi pendapatan adalah pendapatan bunga dari kredit lainnya, obligasi pemerintah, pendapatan bunga lainnya dan pendapatan operasional lainnya.

4.5. Pertumbuhan Kredit dan Komponen-komponen Laba Rugi per Tahun