b. Kredit konsumtif consumer loan Kredit konsumtif yaitu kredit yang diberikan oleh bank untuk
memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif. c. Kredit produktif
Kredit produktif yaitu kredit yang diberikan oleh bank dalam rangka membiayai kebutuhan modal kerja debitur sehingga
dapat memperlancar produksi. 4. Penggunaan kredit
a. Kredit modal kerja Kredit modal kerja adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk
menambah modal kerja debitur, yang meliputi modal kerja untuk tujuan komersil, industri, kontraktor bangunan dan
sebagainya. b. Kredit investasi
Kredit investasi yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan untuk digunakan melakukan investasi dengan
membeli barang-barang modal. Menurut Firdaus dan Ariyanti 2003, kredit menurut tujuan
penggunaannya dibedakan menjadi kredit produktif, yaitu kredit yang dapat memberikan efek penggandaan atas pengunaannya dan kredit
konsumtif, yaitu kredit yang digunakan oleh nasabah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak menimbulkan efek penggandaan atas
penggunaanya. Efek penggandaan atau multiplier effect adalah nilai tambah yang dihasilkan dari kredit. Contoh kredit produktif adalah
kredit modal kerja dan kredit investasi. Sedangkan kredit konsumtif contohnya adalah KPR dan kredit konsumsi lainnya.
2.2.5. Karakteristik Kredit Konsumtif dan Kredit Produktif
Karakteristik dari kredit konsumtif antara lain memiliki risiko yang rendah, penyaluran kreditnya mudah, permintaan kreditnya
tinggi seperti kartu kredit, kepemilikan motor, rumah dan mobil, aman karena agunan yang wajib diberikan oleh debitur cukup
memadai dan lebih terjamin yaitu berbentuk barang yang memiliki
nilai jual, selain itu kredit konsumtif dapat menciptakan kenyamanan bagi para bankir karena kerjanya relatif ringan, mudah dalam proses
penagihan angsuran dan proses analisis kreditnya lebih mudah serta memberikan pendapatan yang besar. Sedangkan karakteristik dari
kredit produktif yaitu penyaluran dari kredit ini bermanfaat dalam menggerakan dan memajukan perekonomian dalam jangka panjang
dan akan berdampak langsung pada upaya menggerakan sektor riil serta penciptaan lapangan kerja. Akan tetapi, kredit produktif
memiliki risiko
yang lebih
besar dari
kredit konsumtif
www.google.com. Kontribusi kredit konsumtif yang besar dan mengabaikan kredit
produktif dapat memberikan pendapatan yang besar bagi bank, tetapi dapat berakibat buruk bagi perekonomian nasional karena proyek-
proyek investasi yang dapat menyerap tenaga kerja dan
menggerakkan roda perekonomian nasional akan tertinggal. Sedangkan kontribusi kredit produktif yang besar berperan efektif
dalam pembangunan. Akan tetapi, target pasar untuk alokasi kredit di sektor produktif
masih sangat berfluktuasi sehingga akan mengakibatkan kerugian operasional bagi bank www.google.com.
2.2.6. Unsur-unsur Kredit
Menurut Kasmir 2008, unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut:
a. Kepercayaan adalah suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali pada periode
tertentu di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan
yang mendalam tentang nasabah. Penelitian dan penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kemauan dan kemampuannya dalam
membayar kredit yang disalurkan. b. Kesepakatan. Disamping unsur kepercayaan, di dalam kredit juga
mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu
perjanjian, dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan penyaluran kredit
dituangkan dalam akad kredit yang ditandatangani oleh pihak bank dan nasabah.
c. Jangka waktu. Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit
yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
d. Risiko. Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya atau macet pemberian
kredit. Semakin panjang suatu kredit, maka semakin besar risikonya dan demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi
tanggungan bank, baik oleh risiko yang disengaja oleh maupun risiko yang tidak disengaja.
e. Balas jasa merupakan keuntungan atas pemberian kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam
bentuk bunga, biaya provisi dan komisi serta biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan utama bank.
2.2.7. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit