2. Analisis Regresi Berganda Uji Normalitas

peubah adalah negatif. Artinya apabila salah satu peubah menurun maka peubah lainnya akan meningkat. Sebaliknya nilai korelasi positif berarti hubungan antara dua peubah adalah positif. Suatu hubungan dikatakan berkorelasi kuat apabila semakin mendekati +1 atau -1. Sebaliknya suatu hubungan dikatakan lemah apabila semakin mendekati nol. Hipotesis untuk menguji korelasi adalah: H : p-value = 0 Hipotesis ini berarti tidak ada korelasi antara dua peubah yang diteliti. H 1 : p-value ≠ 0 Hipotesis ini berarti ada korelasi antara dua peubah yang diteliti. Daerah penolakan H adalah p-value α, sedangkan daerah penolakan untuk H 1 adalah p-value α Iriawan dan Astuti, 2006.

3.4. 2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi menjelaskan mengenai seberapa jauh suatu peubah mempengaruhi peubah yang lainnya. Regresi berganda merupakan suatu teknik statistik dimana terdapat lebih dari satu peubah independen. Mattjik dan Sumertajaya 2002 menjelaskan bahwa analisis regresi berganda adalah analisis yang berkaitan dengan permodelan pengaruh peubah bebas X terhadap peubah tak bebas Y melalui persamaan matematis tertentu. Model regresi berganda ditunjukkan oleh persamaan berikut ini: Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + e ......................... 1 Keterangan: Y = Variabel dependen laba PT Bank X β = Konstanta β 1 = Koefisien regresi variabel X 1 β 2 = Koefisien regresi variabel X 2 β 3 = Koefisien regresi variabel X 3 β 4 = Koefisien regresi variabel X 4 β 5 = Koefisien regresi variabel X 5 X 1 = Pendapatan bunga kredit modal kerja X 2 = Pendapatan bunga kredit investasi X 3 = Pendapatan bunga kredit konsumsi X 4 = Pendapatan lain-lain X 5 = Total biaya e = Tingkat kesalahan Ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi oleh model regresi. Oleh karena itu diperlukan pengujian asumsi yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas Susanti, 2007.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui distribusi kenormalan data, yaitu apakah data dapat dianggap berdistribusi normal atau tidak. Uji ini dilakukan jika sampel yang digunakan kurang dari 30. Ketika data telah berdistribusi normal, maka data tersebut dapat diolah menggunakan statistik parametrik yang pada penelitian ini menggunakan model regresi berganda. Untuk menguji kenormalan data dilakukan dengan menguji kenormalan data residual. Uji normalitas dapat dilihat dengan melihat nilai statistik Kolmogorov- Smirnov KS pada uji normalitas residual. Jika nilai statistik KS lebih kecil dibanding nilai tabel KS dan nilai p-value lebih besar dari α, maka asumsi kenormalan terpenuhi sehingga model regresi yang telah dibuat dapat digunakan Iriawan dan Astusi, 2006.

b. Uji Multikolinearitas