lain-lain X
4
dan total biaya X
5
secara keseluruhan berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan pada taraf nyata 5.
Kelayakan model regresi yang telah dibuat juga dapat dilihat pada hasil uji analysis of variance ANOVA. ANOVA merupakan uji
hipotesis kesesuaian model dengan data yang ada Iriawan dan Astuti, 2006. Hipotesis yang digunakan sama dengan hipotesis uji F, dengan
daerah penolakan p-value α. Dari hasil uji ANOVA menggunakan α sebesar 0,05, didapat p-value = 0, sehingga model regresi yang dibuat
nyata tolak H .
4.9.2. Dampak Perubahan Secara Parsial Uji t
Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui variabel
independen mana yang mempengaruhi variabel dependen pada tingkat signifikansi tertentu, maka dilakukan tahapan berikut:
1. Perumusan hipotesis. H
: β
1
= 0 Artinya, variabel independen X
i
tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Y.
H
1
: β
1
≠ 0 Artinya, variabel independen X
i
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Y.
2. Menentukan t tabel. Dengan taraf nyata α=5, df: n-k = 9-4 = 5. Dengan demikian t-
tabel sebesar t α2,df = t 0,025,5 = 2,571. 3. Menentukan besarnya t hitung.
Hasil perhitungan menggunakan program minitab menunjukkan bahwa t hitung untuk variabel W
1
, W
2
dan W
3
adalah masing- masing -5,12, 97,45 dan 19,74.
4. Membandingkan t hitung dengan t tabel. a Jika statistik hitung angka t output statistik tabel t tabel
atau t hitung –t tabel maka H ditolak dan H
1
diterima.
b Jika –t tabel statistik hitung angka t output statistik tabel t tabel maka H
diterima dan H
1
ditolak. 5. Pengaruh komponen pertama W
1
terhadap laba PT Bank X Y. Hasil uji menunjukkan bahwa t hitung -t tabel, yaitu -5,12 -
2,571 dengan tingkat signifikansi 0,04. Dengan demikian maka H ditolak dan H
1
diterima. Sehingga secara parsial komponen pertama W
1
berpengaruh secara signifikan terhadap laba PT Bank X pada taraf nyata 5.
6. Pengaruh komponen kedua W
2
terhadap laba PT Bank X Y. Hasil uji menunjukkan bahwa t hitung t tabel, yaitu 97,45
2,571 dengan tingkat signifikansi 0. Dengan demikian maka H ditolak dan H
1
diterima. Sehingga secara parsial komponen kedua W
2
berpengaruh secara signifikan terhadap laba PT Bank X pada taraf nyata 5.
7. Pengaruh komponen ketiga W
3
terhadap laba PT Bank X Y. Hasil uji menunjukkan bahwa t hitung t tabel, yaitu 19,74
2,571 dengan tingkat signifikansi 0. Dengan demikian maka H ditolak dan H
1
diterima. Sehingga secara parsial komponen ketiga W
3
berpengaruh secara signifikan terhadap laba PT Bank X pada taraf nyata 5.
8. Pengaruh pendapatan bunga kredit modal kerja X
1
, pendapatan bunga kredit investasi X
2
, pendapatan bunga kredit konsumsi X
3
, pendapatan lain-lain X
4
, dan total biaya X
5
terhadap laba PT Bank X Y.
Berdasarkan hasil uji t terhadap komponen pertama W
1
, komponen kedua W
2
dan komponen ketiga W
3
diperoleh bahwa ketiga komponen tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap
laba PT Bank X. Ketiga komponen tersebut adalah komponen yang mewakili variabel-variabel yang mempengaruhi laba yaitu X
1
, X
2
, X
3
, X
4
dan X
5
. Hal ini berarti pendapatan bunga kredit modal kerja X
1
, pendapatan bunga kredit investasi X
2
, pendapatan bunga kredit konsumsi X
3
, pendapatan lain-lain X
4
dan total biaya
X
5
masing-masing secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap laba PT Bank X pada taraf nyata 5. Hal ini juga
diperkuat dengan koefisien Z yang secara parsial signifikan terhadap laba dimana t-hitung t-tabel Lampiran 8.
4.10. Hasil Dampak Perubahan Secara Parsial