Perluasan Lahan Pertanian Berikut ini yang tidak termasuk faktor

GEOGRAFI Kelas XI 194 mengganggu pernapasan. Sedang di perkotaan pencemaran udara banyak ditimbulkan oleh industri dan kendaraan bermotor. Gas dari batu bara dan kayu bakar yang tidak terbakar habis, asap jelaga, debu, karbon monoksida, dan gas hidrokarbon banyak dilepaskan ke udara dan mencemarinya. Bahan pencemar ini menyebabkan iritasi mata, gangguan jalan napas, dan meningkatkan penyakit kanker paru-paru dalam jangka panjang. Sumber: Our World a Closer Look, halaman 191 Gambar 7.37 Kebakaran hutan. Berikan contoh-contoh kasus pencemaran tanah, air, dan udara di Indonesia yang merusak lingkungan hidup. Kamu dapat mencari contoh kasusnya dari berbagai media seperti koran, majalah, dan internet. Kemudian, diskusikan dengan temanmu mengenai penyebab, dampak terhadap lingkungan, dan usaha mengatasinya. Pada tahun 1997 dan 1998, asap menyelimuti banyak wilayah di Asia Tenggara, yang meliputi Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam. Asap ini menyebabkan pedih di mata. Muncul asap dise- babkan pembakaran hutan yang tidak ter- kendali di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Pembakaran hutan ini dilakukan oleh pemilik hak penguasaan hutan untuk membuka lahan hutan. Sejumlah 220–290 juta ton karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer dan lebih dari 1 juta hektare hutan rusak. Diperkirakan kerugian dari pencemaran udara ini adalah 10 triliun rupiah. Sampai saat ini, kabut asap seolah menjadi langganan tahunan bagi Indonesia. Sumber: Our World A Closer Look, halaman 207 4. Pemanasan Global Atmosfer yang menyelubungi Bumi berperan penting bagi kehidupan di Bumi. Seandainya Bumi tidak memiliki atmosfer maka semua kehidupan akan musnah terbakar sinar matahari. Bumi memiliki mekanisme alamiah menjaga kehangatan agar kehidupan tetap berlangsung. Mekanisme ini dikenal dengan efek rumah kaca green house effect. Gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida CO 2 , uap air H 2 O, metana NH 4 , nitrogen oksida NO x terdapat secara alamiah di atmosfer. Gas-gas tersebut menahan panas sinar Matahari dan menjaga kestabilan temperatur Bumi sekitar 15°C. 195 Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Pada tahun-tahun terakhir ini telah terjadi kenaikan temperatur udara. Kenaikan temperatur ini disebabkan oleh peningkatan sejumlah gas-gas rumah kaca di atmosfer. Kenaikan temperatur di seluruh permukaan Bumi dikenal dengan pemanasan global global warning. Apakah kegiatan manusia yang menyebabkan pemanasan global? Ada dua jenis kegiatan manusia yang menyebabkannya, yaitu industri dan pertanian.

a. Industri

Pembakaran bahan bakar fosil untuk memenuhi kebutuhan energi telah meningkatkan gas-gas rumah kaca. Pembangkit-pembangkit listrik berbahan bakar minyak bumi dan batu bara, serta mesin-mesin kendaraan bermotor banyak melepaskan sejumlah gas- gas rumah kaca seperti karbon dioksida CO 2 , sulfur dioksida SO 2 , dan nitrogen oksida NO x ke atmosfer. Penggunaan KlorofluorokarbonKFK Chloro- fluorocarbon CFC pada penyejuk udara air conditioner dan lemari es refrigerator menjadikan gas KFK ikut dilepaskan ke atmosfer. Gas KFK juga dilepaskan ke udara pada saat lemari es dan air conditioner rusak dan ditumpuk sebagai sampah. Lebih jauh, pemanasan global ini mengakibatkan penipisan lapisan ozon.

b. Pertanian

Pertanian berkaitan dengan kegiatan bercocok tanam dan penggembalaan. Kegiatan penanaman di sawah dan penggembalaan ternak menghasilkan gas metana CH 4 yang dilepaskan ke atmosfer. Nitrogen oksida NO x dilepaskan ke atmosfer ketika pupuk yang mengandung nitrogen digunakan dalam pertani- an. Karbon dioksida CO 2 yang dihasilkan dari pembakaran bahan organik seperti kayu dan kotoran hewan juga dilepaskan ke atmosfer. Penggundulan hutan secara ekstensif untuk pembukaan lahan pertanian turut mengurangi kemampuan tanah dalam mengubah karbon dioksida di atmosfer. Kegiatan pertanian telah mengubah komposisi gas- gas dan rumah kaca dan menambah panas atmosfer. Temperatur atmosfer yang lebih tinggi dapat melelehkan lapisan es di kutub dan gletser. Penambahan panas di Bumi juga meningkatkan temperatur air dan menyebabkan permukaan air laut naik. Diperkirakan, kenaikan temperatur global sebesar 4°C akan menambah ketinggian laut antara 6,5–16,5 meter. Banyak kota-kota besar di dunia berada di dataran pantai yang rendah. Sumber-sumber makanan penting untuk mencukupi kebutuhan pangan banyak dihasilkan dari daerah delta dan dataran banjir. Kenaikan permukaan laut akan menggenangi daerah-daerah kota itu dan menyebabkan kerusakan besar dan mematikan kehidupan. Sumber: Dunia Kita dalam Bahaya, halaman 28 Gambar 7.38 Efek rumah kaca. Sumber: Kompas, 11 Mei 2006 Gambar 7.39 Industri Sumber: www.soil-climate.or.id Gambar 7.40 Kegiatan pertanian mengubah gas-gas rumah kaca dan menambah panas atmosfer.