GEOGRAFI Kelas XI
182
Sumber: Dokumen Penulis
Perhatikan blok diagram tersebut. Berbagai sumber daya alam seperti yang ditunjukkan blok diagram di atas terdapat di negara kita. Sumber daya itu
dibutuhkan untuk mendukung pembangunan negara. Coba kamu jawab pertanyaan di bawah ini berkaitan dengan blok diagram di atas.
1.
Sebutkan sumber daya alam yang ditunjukkan pada blok diagram Apakah manfaatnya bagi pembangunan negara? Bagaimana cara
memanfaatkannya? 2.
Apakah usaha yang dilakukan dalam penanaman padi secara intensif? 3.
Jelaskan metode penambangan batu bara secara terbuka open surface mining?
4. Apakah faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam membangun pabrik
di suatu lokasi? Jelaskan
C. Dampak Positif Pembangunan
Pembangunan nasional dilakukan dengan harapan menghasilkan perubahan positif dan kemajuan di segala bidang, termasuk lingkungan
hidup. Bagaimana mengukur keberhasilan atau dampak positif pembangunan? Secara umum, keberhasilan pembangunan dapat
diukur dengan dua indikator. Pertama, keberhasilan pembangunan diukur dengan indikator ekonomi. Indikator ini mencerminkan tingkat
kesejahteraan penduduk. Kedua, keberhasilan pembangunan diukur dengan indikator sosial yang mencerminkan kualitas hidup penduduk.
1. Indikator Ekonomi
Keberhasilan pembangunan nasional di bidang ekonomi dapat ditunjukkan dengan beberapa indikator. Indikator yang sering
digunakan adalah dengan mengetahui peningkatan Produk Nasional BrutoPNB Gross National ProdukGNP dan PNB per kapita, fasilitas
komunikasi dan transportasi, penggunaan energi per tahun, dan jumlah pekerja di berbagai sektor industri.
Sebutkan kelebihan dan kekurangan transportasi menggunakan kendaraan bermotor, kereta api, kapal laut, dan pesawat terbang Manakah yang paling
sesuai diterapkan di daerahmu? Beri alasannya
183
Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
a. Produk Nasional Bruto PNB
PNB menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian keberhasilan pembangunan atau kemakmur-
an negara. PNB per kapita menunjukkan ukuran rata- rata standar hidup dari penduduk. PNB menunjuk
pada jumlah pendapatan per tahun. Sedang PNB per kapita menunjuk pendapatan rata-rata untuk setiap
penduduk dan diperoleh dengan membagi PNB dengan jumlah penduduk suatu negara.
Secara umum, negara dengan pertumbuhan penduduk cepat memiliki PNB per kapita rendah.
Peningkatan PNB per kapita tidak berarti standar hidup penduduk lebih baik dan tingkat kemiskinan berkurang karena PNB per kapita
tidak menunjukkan distribusi pendapatan nasional.
Pada tabel 7.1 menunjukkan Produk Domestik BrutoPDB Gross Domestic BrutoGDP Indonesia selama 4 tahun 2001–
2004. Berdasarkan data ini, tampak bahwa PNB Indonesia mengalami peningkatan. Nilai PDB yang ditambah pendapatan
properti neto dari luar negeri seperti bunga, dividen, dan keuntungan merupakan nilai PNB.
Tabel 7.1 Produk Domestik Bruto PDB Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000–2004
Tahun PDB
Triliun Rupiah 2001
1.443 2002
1.506 2003
1.580 2004
1.661
Sumber: BPS
Sedang perbandingan pendapatan per kapita Indonesia dengan negara-negara berpendapatan menengah-rendah tahun
2004 ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 7.2 Pendapatan per Kapita Indonesia dan Beberapa Negara Berpendapatan Menengah-Rendah Tahun 2004
No. Negara
Pendapatan Per Kapita US 1.
Sri Lanka 1,110
2. Indonesia
1,140 3.
Filipina 1,170
4. Cina
1,290 5.
Mesir 1,340
6. Kolombia
2,000 7.
Bosnia dan Herzegovina 2,040
8. Thailand
2,540 9.
Bulgaria 2,740
10. Brasil
3,090
Sumber: www.worldbank.org
b. Fasilitas Transportasi dan Komunikasi
Pembangunan fasilitas transportasi dapat berupa jalan, jembatan, rel kereta api, terminal, pelabuhan laut, dan bandar
udara. Sedang pembangunan fasilitas komunikasi dapat berupa saluran telepon, pemancar radio, dan televisi.
Sumber: www.p.vtourist.com
Gambar 7.21 Produk Nasional Bruto PNB dapat dinilai dengan uang.
GEOGRAFI Kelas XI
184
Dewasa ini, jaringan telepon sudah dapat me- nembus setiap kecamatan di seluruh wilayah
Indonesia. Saluran telepon pun tidak hanya melalui kabel, tetapi juga melalui gelombang elektromagnetik
sehingga memungkinkan pesawat telepon dibawa ke mana-mana mobile. Salah satu jenis telepon yang
bersifat mobile ini disebut telepon genggam atau handphone HP. Jumlah pelanggan atau saluran
telepon per 1.000 penduduk yang meningkat seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini mengindikasikan
kemajuan pembangunan nasional.
Tabel 7.3 Teledensitas Pengguna Telepon Penduduk Indonesia
Tahun Teledensitas
Keterangan 2004
4,5 ASEAN 6,6
2005 4,7
dari 12,1 juta sst, 71 sambungan
kabel 29 sambungan
tanpa kabel.
Keterangan: sst: satuan sambungan telepon
Sumber: Economie Review No 204 – Juni
Di bidang transportasi, kemajuan pembangunan nasional ditunjukkan oleh peningkatan penunjang jalan aspal per 1.000.000
penduduk. Selama tahun 1993–2001 panjang jalan di Indonesia meningkat dari 356.878 km menjadi 361.782 km.
Tabel 7.4 Panjang Jalan di Indonesia
Tahun Panjang Jalan km
1993 344.892
1994 356.878
1995 327.227
1996 336.377
1997 341.467
1998 355.363
1999 355.951
2000 355.951
2001 361.782
Sejak 1999 tidak termasuk Timor Timur Sumber: BPS
c. Konsumsi Energi
Pembangunan membutuhkan banyak energi, termasuk energi listrik. Di Indonesia energi listrik
banyak dihasilkan dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara. Konsumsi energi diukur
dari energi total yang digunakan negara atau di- konsumsi penduduk dalam kurun waktu setahun.
Peningkatan pembangunan terjadi bila konsumsi energi juga meningkat. Perhatikan tabel produksi listrik dan
gas yang dikonsumsi negara dan penduduk Indonesia tahun 1994–2003 berikut ini.
Sumber: www.priyadi.net
Gambar 7.22 Lalu lintas jalan.
Sumber: www.metrotvnews
Gambar 7.23 Memasak dengan gas LPG.
185
Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Tabel 7.5 Produksi Listrik dan Gas Tahun 1994–2003
Tahun Listrik ribu mwh
Gas ribu m
3
1994 43,0
902,1 1995
49,6 1.186,0
1996 57,0
1.444,8 1997
64,3 1.692,5
1998 65,4
1.600,0 1999
71,7 1.642,0
2000 79,2
1.968,0 2001
84,5 2.116,5
2002 88,4
2.458,0 2003
90,4 2.849,0
Sumber: BPS
d. Tenaga Kerja di Sektor Industri
Pembangunan ekonomi juga dicerminkan dari persentase pekerja yang bekerja di berbagai sektor industri. Peningkatan
pembangunan dapat dilihat dari jumlah penduduk yang bekerja di sektor industri primer turun dan yang bekerja di sektor industri
sekunder dan tersier meningkat.
Di negara berkembang seperti Indonesia banyak pekerja yang bekerja di industri primer. Sedang di Singapura dan Jepang,
banyak penduduk bekerja di sektor industri sekunder dan tersier. Apakah pekerja Indonesia yang bekerja di sektor industri
mengalami kenaikan? Coba kamu amati tabel berikut ini.
Tabel 7.6 Pekerja Industri Indonesia Tahun 2001–2005
No. Jenis Industri
Jumlah Pekerja Juta 2001
2002 2003
2004 2005 1.
Pertanian, kehutanan, dan perikanan 39,7
40,6 43,0
40,6 41,8
2. Tambang
- 0,6
0,7 1,0
0,8 3.
Pengolahan 12,1
12,1 11,5
11,1 11,6
4. Listrik, gas, dan air
- 0,2
0,1 0,2
0,2 5.
Konstruksi 3,8
4,3 4,0
4,5 4,4
6. Perdagangan
17,5 17,8
17,2 19,1
18,9 7.
Transportasi dan komunikasi 4,4
4,7 4,9
5,5 5,5
8. Keuangan, pengembangan, dan jasa bisnis
1,1 1,0
1,3 1,1
1,0 9.
Sosial kemasyarakatan 11,0
10,4 10,0
10,5 10,6
Sumber: BPS
2. Indikator Kualitas Hidup
Peningkatan kualitas hidup oleh kegiatan pembangunan dapat diketahui melalui beberapa indikator, misalnya angka
melek huruf serta tingkat kesehatan dan kesejahteraan.
a. Melek Huruf
Keadaan melek huruf penduduk sangat berkaitan dengan tingkat pendidikannya. Secara umum, apabila
angka melek huruf semakin besar berarti terjadi peningkatan pembangunan. Salah satu cara untuk
mengetahui angka melek huruf adalah dengan menghitung angka buta huruf penduduk dewasa, yaitu
jumlah penduduk 50 tahun yang tidak dapat membaca, menulis pendek, atau menulis pernyataan
sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Proporsi penduduk Indonesia yang melek huruf tahun 1995–
2004 ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Sebutkan jenis-jenis industri yang termasuk dalam industri
primer, sekunder, dan tersier
Sumber: img.photobucket.com
Gambar 7.24 Panen padi
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 7.25 Belajar meningkatkan angka melek huruf.
GEOGRAFI Kelas XI
186
Tabel 7.7 Proporsi Penduduk Melek Huruf Umur
t t
t t
t 10 Tahun Tahun 1995–2004
Tahun Proporsi Penduduk Melek Huruf Umur
t t
t t
t
10 Tahun
1995 86,3
1996 87,4
1997 89,0
1998 89,4
1999 89,8
2000 89,9
2001 89,2
2002 90,7
2003 90,9
2004 91,5
Sumber: BPS
b. Kesehatan dan Kesejahteraan
Tingkat kesehatan dan kesejahteraan yang semakin baik merupakan indikator keberhasilan pembangunan.
Indikator kesehatan tercermin dari angka harapan hidup dan angka kematian bayi. Sedang indikator
kesejahteraan tercermin dari angka kekurangan gizi, kasus kelaparan, dan kondisi kehidupan penduduk.
Angka harapan hidup dan kematian bayi dipengaruhi oleh kelengkapan atau ketersediaan
fasilitas kesehatan. Secara umum, fasilitas kesehatan yang baik dan lengkap meningkatkan angka harapan
hidup dan menurunkan angka kematian bayi. Di antara negara berkembang di dunia, Indonesia cukup berhasil
menurunkan angka kematian bayi dan anak di bawah lima tahun balita. Kedua indikator ini dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 7.8 Angka Kematian Bayi dan Anak di Bawah Lima Tahun di Indonesia Tahun 1971–1999
Tahun Indikator
Angka Kematian Angka Kematian Anak
Bayi di Bawah Lima Tahun
1971 145
218 1980
109 158
1990 71
99 1994
66 93
1997 52
71 1998
49 -
1999 46
60
Sumber: BPS
Selain menurunkan angka kematian bayi dan anak di bawah lima tahun, Indonesia juga mampu meningkatkan angka harapan
hidup. Perhatikan tabel estimasi angka harapan hidup Indonesia berikut ini.
Sumber: www.nasw.org
Gambar 7.26 Puskesmas
Pada tahun 1999, angka kematian bayi di Indonesia
adalah 46 dan angka kematian anak di bawah lima tahun
adalah 60. Apa maksud angka 46 dan 60 ini?
187
Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Tabel 7.9 Estimasi Angka Harapan Hidup di Indonesia Tahun 1967–2005
Tahun Estimasi Angka Harapan Hidup Tahun
1967 45,7
1976 52,2
1986 59,8
1990 61,5
1992 62,3
1993 62,7
1995 63,5
1996 63,9
1997 64,2
2000–2005 68,2
Sumber: bankdata.depkes.go.id
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa angka harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan dari 45,7 tahun
1967 menjadi 68,2 tahun 2005. Indikator lain yang menunjukkan tingkat kesehatan dan
kesejahteraan penduduk adalah persentase penduduk yang mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik. Ketersediaan air
bersih penting untuk memenuhi kebutuhan penduduk seperti minum, mandi, memasak, dan mencuci. Apabila air bersih tidak
tersedia dan sistem sanitasi atau pembuangan jelek maka masalah lingkungan seperti penyakit diare atau malaria mudah muncul.
Pada umumnya, di negara-negara sedang berkembang, persentase penduduk yang mendapat air bersih masih kecil. Di
Indonesia penyediaan air bersih oleh pemerintah meningkat dari tahun ke tahun. Selama sepuluh tahun 1994–2003, penyediaan
air bersih jumlahnya berlipat lebih dari dua kali seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 7.10 Penyediaan Air Bersih di Indonesia Tahun 1994–2003
Tahun Jumlah Air Bersih Juta m
3
1994 1.067
1995 1.158
1996 1.460
1997 1.510
1998 1.684
1999 1.466
2000 1.512
2001 1.658
2002 2.095
2003 2.286
Sumber: BPS
3. Indikator Gabungan
Beberapa indikator yang mencerminkan kemajuan pembangunan nasional telah dipaparkan. Sebenarnya, masih banyak indikator lain
yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui dampak positif pembangunan, misalnya tingkat urbanisasi dan persentase
penduduk yang tidak memiliki rumah. Di negara-negara maju, sebagian besar penduduk hidup di perkotaan dan sudah memiliki rumah.
Setiap indikator yang telah dipaparkan hanya menunjukkan satu aspek pembangunan. Sedang pembangunan nasional meliputi banyak
GEOGRAFI Kelas XI
188
aspek. Dari banyak aspek ini, dapat diketahui apakah pembangunan nasional telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkat-
kan kualitas hidup penduduk. Jadi, keberhasilan pembangunan tidak hanya ditunjukkan oleh indikator tunggal, tetapi oleh gabungan
beberapa indikator. Sebagai contoh, pendapatan angka harapan hidup, angka kematian bayi, dan tingkat melek huruf penduduk. Gabungan
ketiga indikator ini oleh United Nations Development Programs UNDP disebut Human Development Index HDI. Nilai HDI adalah
0–1. Berapa nilai HDI kelas menengah medium? Lihat pada tabel di bawah ini
Tabel 7.11 Klasifikasi Human Development Indek HDI
Indeks Pembangunan Manusia HDI
Rendah 0,–0,4
Menengah 0,5–0,7
Tinggi 0,8–1,0
Sumber: Understanding Geography 4, halaman 236
D. Dampak Negatif Pembangunan
Dalam proses pembangunan sering kali kegiatan manusia menimbulkan dampak negatif yang merugikan lingkungan hidup. Jadi,
selain menyejahterakan penduduk, pembangunan dapat menyebabkan degradasi kualitas lingkungan. Kegiatan pembangunan dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan dan membuat sejumlah sumber daya alam semakin menipis.
Faktor yang Memengaruhi Pembangunan
Pembangunan nasional dilaksanakan setiap negara di dunia di berbagai bidang. Bidang pembangunan antara lain pertanian, industri, perumahan,
pendidikan, kesehatan, transportasi, komunikasi, dan sosial budaya. Pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang menghasilkan tingkat
perkembangan yang berbeda-beda. Peningkatan pembangunan nasional dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut.
•
Penduduk •
Infrastruktur -
Transportasi -
Komunikasi -
Fasilitas pendidikan -
Fasilitas kesehatan •
Teknologi •
Keadaan alam -
Sumber daya alam -
Faktor fisik iklim, tanah, dan topografi •
Pemerintah
Penggundulan hutan deforestation, penggersangan lahan desertification, pencemaran pollution, pemanasan global global
warming, dan penipisan lapisan ozon depletion of ozone layer adalah bentuk dari degradasi atau penurunan kualitas lingkungan.