189
Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Dampak degradasi kualitas lingkungan dapat dirasakan penduduk pada tingkat lokal, regional, maupun global. Apakah yang
menyebabkan degradasi kualitas lingkungan? Untuk mengetahuinya, simak paparan berikut ini.
1. Penggundulan Hutan Deforestation
Perusakan dan penebangan hutan secara permanen merupakan tindakan yang menyebabkan hutan gundul.
Penebangan hutan sudah dilakukan penduduk selama berabad-abad. Hanya saja, dalam 50 tahun terakhir ini
kerusakannya mulai dirasakan. Diperkirakan, hutan yang hilang setiap hari seluas 400.000 hektare. Sedang di
Indonesia, setiap tahun luas hutan berkurang sebanyak 1,6 juta hektare. Seandainya 1 hektare = 1 lapangan sepak bola,
dapat dibayangkan betapa cepat hutan hilang dari wilayah Indonesia. Yang lebih memprihatinkan, kebanyakan
kerusakan hutan terjadi di wilayah hutan hujan tropis, termasuk hutan Papua, Sumatra, dan Kalimantan. Banyak
faktor yang mendorong masyarakat melakukan peng- gundulan hutan. Dorongan ekonomi cukup berperan dalam
hal ini.
a. Pembangunan Permukiman
Pembangunan permukiman baru sering dilakukan dengan cara membuka lahan hutan. Daerah trans-
migrasi disiapkan untuk ditempati para transmigran agar dapat membangun lingkungan barunya. Lahan
transmigran disiapkan di daerah tertentu dengan cara membuka hutan. Selain disediakan rumah-rumah dan
lahan pekarangan, fasilitas prasarana transportasi juga disiapkan untuk para transmigran. Jalan-jalan dibuat
untuk menghubungkan dengan daerah luar. Di Indonesia, penyediaan lahan transmigrasi disiapkan
untuk menempatkan jutaan penduduk dari Jawa dan wilayah lain yang berpenduduk padat.
b. Perluasan Lahan Pertanian
Di Amerika Selatan, pertanian tanaman pangan dan penggembalaan ternak yang membutuhkan lahan luas
menimbulkan banyak kerusakan hutan. Sebagai bukti, sekitar 23 luas hutan telah rusak. Kebanyakan lahan
gundul di wilayah ini pada beberapa dekade terakhir disebabkan oleh pengembangan dan peternakan hewan
besar serta perluasan lahan perkebunan. Lahan di wilayah ini tidak cocok untuk pertanian dan pe-
ternakan karena kurang subur. Lebih lanjut, lahan pertanian yang dikerjakan intensif tanpa periode jeda
telah mempercepat proses degradasi tanah. Kandungan unsur hara dalam tanah menyusut secara cepat dalam
beberapa tahun. Penggundulan lahan juga mempercepat degradasi lahan. Di Indonesia, kegiatan perladangan berpindah dituding
turut menciptakan hutan gundul.
Sumber: Alam Asli Indonesia, halaman 252
Gambar 7.27 Hutan gundul
Sumber: nature-products.net
Gambar 7.29 Perladangan berpindah
Sumber: www.transduksumsel.go.id
Gambar 7.28 Daerah transmigrasi.
GEOGRAFI Kelas XI
190
Bagaimana pendapatmu, apakah kegiatan perladangan berpindah di Indonesia menyebabkan hutan gundul? Bagaimana mengatasi
masalah ini?
c. Penggunaan Bahan Bakar Kayu
Pohon-pohon hutan dapat dijadikan kayu bakar. Pemanfaatan kayu sebagai sumber energi terutama terjadi di negara-negara
berkembang seperti Etiopia dan Burkina Faso di Afrika. Di negara tersebut bahan bakar kayu mengambil porsi lebih dari 90 dari
seluruh energi yang digunakan. Diperkirakan kebutuhan bahan bakar kayu pada tahun 2025 menjadi dua kali dari pasokan yang
kini tersedia. Peningkatan jumlah penduduk menambah tekanan pada luas lahan hutan. Tekanan akibat peningkatan jumlah
penduduk akan memperluas penggundulan hutan. Hal ini disebabkan kemampuan regenerasi hutan lebih lambat dibanding
kerusakan hutan serta peningkatan kebutuhan penduduk.
d. Pembalakan
Pembalakan yang tidak terkendali menjadi penyebab utama kerusakan hutan. Kegiatan pembalakan telah mengubah lahan
hutan menjadi gundul secara cepat. Fungsi hutan sebagai penutup dan pelindung tanah menjadi hilang. Hujan dan angin mudah
mengerosi tanah yang terbuka. Pohon-pohon yang tersisa akan tumbang oleh angin karena tanah tempat tumbuh akar sudah
terkikis. Pada lahan yang terbuka, sinar matahari menyinari langsung sehingga tanah menjadi kering, tidak subur, dan sulit
diolah.
Selanjutnya, kayu-kayu gelondongan hasil pembalakan diangkut keluar dari hutan melalui jalan yang dibuat dengan
melintasi tengah hutan. Pengangkutan kayu-kayu gelondongan dari tengah hutan menyebabkan banyak kerusakan pohon-pohon pada
jalur lintasan yang dilalui truk pengangkut. Alat-alat berat, seperti traktor dan buldozer juga menghancurkan vegetasi dan
memadatkan tanah yang dilindasnya. Tanah yang padat sulit menyerap air hujan sehingga menghambat vegetasi untuk tumbuh
kembali.
Kerusakan hutan Indonesia termasuk yang tercepat di dunia. Dalam setahun, hutan yang rusak mencapai 1,6 juta hektare atau
seluas 3 hektare per menit. Ini berarti hutan yang gundul akibat pembalakan dalam satu menit sama dengan enam kali luas
lapangan sepak bola. Dapat dibayangkan betapa hebat dampak dari pembalakan terhadap kerusakan hutan.
e. Penambangan TerbukaPermukaan
Bahan tambang perlu dikeluarkan dari dalam Bumi agar dapat bermanfaat bagi manusia. Sebagai contoh,
batu bara ditambang untuk bahan bakar pembangkit listrik. Lahan yang banyak mengandung cadangan batu
bara kebanyakan masih berupa hutan. Untuk mendapat- kan batu bara, cara yang umum dilakukan di Indonesia
adalah dengan penambangan terbukapermukaan open-cutsurface mining.
Sumber: www.cbsnews.com
Gambar 7.30 Kayu gelondongan
Setiap detik, dunia kehilangan 0,64 hektare hutan liar. Apa
yang bisa kamu lakukan untuk mencegahnya?