Putusnya Daur Kehidupan Tinggi Rendahnya Permukaan Bumi

48 GEOGRAFI Kelas XI b. . . . . c. Padang rumput. 1 Padang rumput tropis sabana. 2 Padang rumput iklim sedang. d. . . . . e. . . . . f. . . . . B. Persebaran Flora dan Fauna Indonesia 1. Persebaran flora di Indonesia dikelompokkan menjadi: a. Hutan hujan tropis. 1 Hutan hujan pegunungan tinggi. 2 . . . . 3 . . . . 4 . . . . 5 . . . . 6 . . . . 7 . . . . 8 . . . . 9 . . . . 10 . . . . b. Hutan monsun. 1 . . . . 2 . . . . c. Sabana. 2. Persebaran fauna di Indonesia dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Fauna tipe Asia, contohnya: gajah, badak, banteng, harimau, orang utan, dan lain-lain. b. . . . . c. . . . . 3. Garis Wallace adalah . . . . 4. Garis Weber adalah . . . . C. Hubungan Sebaran Flora dan Fauna dengan Kondisi Fisik Persebaran flora dan fauna dipengaruhi oleh kondisi fisik yang ada di suatu wilayah. Kondisi fisik tersebut meliputi: 1. Iklim. 2. Tanah. 3. . . . . 4. . . . . D. Identifikasi Kerusakan Flora dan Fauna 1. Kerusakan flora dan fauna akibat kegiatan manusia, yaitu: a. Pencemaran. b. . . . . c. . . . . d. . . . . e. . . . . 2. Dampak dari kerusakan flora dan fauna, yaitu: a. Ekosistem tidak seimbang. b. . . . . c. . . . . d. . . . . e. . . . . 49 Keanekaragaman Hayati A. Jawablah pertanyaan dengan tepat 1. Sebutkan jenis-jenis biom yang ada di permukaan Bumi ini 2. Sebutkan ciri-ciri hutan yang ada di daerah tropis 3. Apakah yang dimaksud dengan tundra? 4. Apakah hasil penjelajahan Alfred Russel Wallace di Indonesia pada tahun 1854 sampai 1962? 5. Apa yang kamu ketahui tentang sabana? 6. Di Indonesia terdapat beberapa jenis satwa. Sebutkan pembagian tipe fauna yang ada di Indonesia 7. Sebutkan jenis-jenis satwa yang termasuk tipe Australia, peralihan, dan Asia 8. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan flora dan fauna 9. Sebutkan dampak kerusakan flora dan fauna bagi kehidupan 10. Untuk melindungi flora dan fauna dilakukan dengan berbagai cara. Sebutkan upaya-upaya perlindungan yang dilakukan pemerintah B. Belajar dari masalah. Penebangan liar illegal logging di kawasan hutan Kalimantan telah mengancam kelangsungan hidup orang utan. Beberapa kawasan hutan yang menjadi habitat orang utan di pulau itu telah mengalami kerusakan yang amat parah. Jumlah orang utan di pulau itu kini tinggal beberapa ekor saja. Orang utan yang masih tersisa pun kini hidup dalam ancaman kepunahan. Jika ini dibiarkan terus-menerus, bukan tidak mungkin orang utan tinggal sebuah dongeng. 3. Flora dan fauna dapat mengalami kerusakan atau kepunahan sebagai akibat pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan. Untuk melindungi beberapa flora dan fauna tertentu, pemerintah membuat kawasan berupa taman nasional. Berikut ini adalah taman nasional di Indonesia: a. Di Sumatra : TN. Gunung Leuser, TN. Way Kambas, TN. Dolok Sembelin. b. Jawa dan Bali : . . . . c. Kalimantan : . . . . d. Sulawesi : . . . . e. Nusa Tenggara : . . . . f. Maluku dan Papua : . . . . 50 GEOGRAFI Kelas XI Dari masalah tersebut, diskusikan dengan kelompokmu untuk menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini 1. Apa yang harus dilakukan pemerintah untuk menghentikan praktik-praktik illegal logging? 2. Adakah kemungkinan mengembalikan habitat orang utan seperti aslinya? Apa usaha yang harus dilakukan? C. Tugas. Guna meraih kompetensi dasar berupa menganalisis sebaran hewan dan tumbuhan, lakukan tugas berikut ini. Flora dan Fauna di Indonesia

a. Tujuan: Mengetahui kondisi terkini flora dan fauna di

Indonesia.

b. Alat dan Bahan:

1. Alat tulis. 2. Media massa seperti koran, majalah, internet, dan sebagainya.

c. Langkah Kerja:

1 Kumpulkanlah informasi dari berbagai sumber tentang keanekaragaman hayati di Indonesia. 2 Susunlah info tersebut dalam bentuk kliping. 3 Dari kliping tersebut lakukan analisis tentang perkembang- an keanekaragaman hayati di Indonesia. Analisis tersebut antara lain: a Bagaimanakah kondisi kelestarian flora dan fauna saat ini? b Kegiatan apa sajakah yang dapat mengancam keles- tarian flora dan fauna? c Jelaskan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk melindungi dan melestarikan flora dan fauna di Indonesia

d. Kesimpulan:

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil analisis di atas Diskusikan hasilnya dengan teman dan gurumu 51 Antroposfer Manusia merupakan sumber daya yang sangat dinamis. Fenomena yang terjadi pada manusia dipelajari pada antroposfer. Saya ingin mengetahui pengertian antroposfer dan fenomena yang ada di dalamnya. Saya akan mempelajari upaya-upaya yang dilakukan untuk mengumpulkan data kependudukan. Saya akan melakukan analisis komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin serta bentuk piramida penduduk. Saya akan menghitung rasio jenis kelamin dan angka ketergantungan penduduk Indonesia. Saya akan mengidentifikasi kualitas penduduk berdasarkan indikator kesehatan, pendapatan, dan pen- didikan penduduk. Saya menjadi tahu kuantitas dan kualitas penduduk Indonesia, se- hingga saya akan berusaha menjadi manusia yang berkualitas yang mampu berperan mengatasi masalah-masalah kependudukan di Indonesia. GEOGRAFI Kelas XI 52 Penduduk dapat diibaratkan sebagai sebuah pisau bermata dua. Di satu sisi penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi aset yang sangat berharga untuk melaksanakan pembangunan. Tetapi sebaliknya penduduk yang besar tetapi rendah kualitasnya justru akan menjadi beban yang berat bagi pembangunan. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa kemajuan suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, bukan oleh jumlah penduduk dan sumber daya alamnya. Bagaimanakah kualitas sumber daya manusia di Indonesia? Bagaimana pula komposisi penduduk di Indonesia? Nah, untuk lebih memahaminya, ikuti pembahasan materi berikut ini. Sumber: Earth Our Home, halaman 120 Sumber daya manusia yang berkualitas menentukan kemajuan suatu bangsa. 53 Antroposfer Kehidupan manusia dan segala aktivitasnya di permukaan Bumi dipelajari dalam antroposfer. Manusia merupakan makhluk di Bumi yang sangat dinamis dan cepat mengalami perubahan. Untuk mengetahui perubahan tersebut diperlukan berbagai data yang terkait dengan kependudukan. Selama ini kita mengenal adanya tiga cara pengumpulan data kependudukan, yaitu sensus, survei, dan registrasi penduduk. Data yang menyangkut penduduk dengan berbagai karakteristiknya merupakan salah satu data pokok yang amat diperlukan untuk perencanaan pembangunan di segala bidang. Misalnya kebutuhan akan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Penyajian data kependudukan, selain dengan tabel juga digunakan piramida penduduk. Data yang diperoleh akan memberikan gambaran kuantitas dan kualitas penduduk di suatu wilayah. antroposfer, sensus, survei, registrasi, piramida pen- duduk, kuantitas, kualitas Manusia terbukti sebagai aktor utama dalam panggung dunia. Hal ini bisa terlontar karena manusia dengan segala kelebihannya bisa lebih dinamis dibandingkan dengan makhluk hidup lain. Selain itu, manusia adalah penghuni biosfer terbanyak yang tersebar di berbagai tempat di belahan Bumi kecuali Antartika. Lingkungan hidup manusia inilah yang disebut antroposfer. Oleh karena dinamika manusia juga, antroposfer turut berubah. Ketika manusia bertambah, mau tidak mau antroposfer berubah sesuai pola hidup manusia. Berbagai upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya membuat dinamika lingkungan antroposfer semakin melaju. Nah, pada bab ini kamu akan diajak belajar mengenai antroposfer dan fenomena yang ada di dalamnya. A. Definisi Antroposfer Secara etimologi antroposfer terdiri atas dua kata, yaitu antropo yang berarti manusia dan sphere yang berarti lapisan. Jadi antroposfer dapat diartikan sebagai lapisan kehidupan manusia yang ada di permukaan Bumi dengan segala aktivitasnya. Antroposfer terkait dengan sumber daya manusia yang ada di permukaan Bumi. Sumber daya manusia adalah seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Pembahasan antroposfer menyangkut potensi atau kemampuan penduduk serta permasalahan-permasalahan yang terkait dengan penduduk seperti jumlah penduduk, kepadatan penduduk, persebaran penduduk, migrasi, dan kualitas penduduk. Untuk menjelaskan hal tersebut ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek kuantitas dan kualitas penduduk. Untuk menjelaskan kedua aspek tersebut diperlukan data-data yang terkait dengan kependudukan. Data apakah yang diperlukan? Bagaimanakah cara memperoleh data-data tersebut? Apakah yang dimaksud dengan aspek kuantitas dan kualitas penduduk? GEOGRAFI Kelas XI 54 B. Pengumpulan Data Kependudukan Data yang menyangkut penduduk dengan berbagai karakteristiknya merupakan salah satu data pokok yang amat diperlukan untuk perencanaan di segala bidang, misalnya: kebutuhan akan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Data kependudukan dapat diperoleh dengan beberapa cara, antara lain sebagai berikut. 1. Sensus Penduduk Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, penyusunan, pengolahan, dan penerbitan data yang bersifat demografis, ekonomis, dan sosial dari suatu wilayah atau negara tertentu dan dalam waktu tertentu. Berdasarkan tempat tinggal penduduk, sensus dibedakan menjadi: a. Sensus de jure, yaitu pencacahan jiwa yang dilakukan di tempat penduduk tersebut tinggal secara resmi. b. Sensus de facto, yaitu pencacahan jiwa di tempat mereka ditemukan oleh petugas lapangan. Berdasarkan metode pengisiannya, sensus dibedakan menjadi: a. Metode Canvasser, yaitu pelaksanaan sensus di mana petugas mendatangi tempat tinggal penduduk dan mengisi daftar pertanyaan. Keunggulan metode ini, data yang diperoleh lebih terjamin kelengkapannya dan penduduk sulit untuk memalsukan data. Sedangkan kekurangannya adalah waktu yang diperlukan lebih lama karena jumlah petugas yang terbatas dan wilayah yang luas. b. Metode Householder, yaitu pelaksanaan sensus di mana pengisian daftar pertanyaan dilakukan oleh penduduk sendiri. Kelebihan cara ini adalah waktu yang diperlukan lebih cepat karena petugas tidak harus mendata satu per satu penduduk. Daftar pertanyaan dapat dikirimkan atau dititipkan pada aparat desa. Sedangkan kekurangannya adalah data yang diperoleh kurang terjamin kebenarannya karena ada kemungkinan penduduk tidak mengisi data sesuai dengan kondisi sebenarnya. Sensus penduduk dilakukan dalam jangka waktu 5 atau 10 tahun. Di Indonesia, sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun. Berikut ini data hasil sensus penduduk Indonesia tahun 1930 sampai tahun 2005. Tabel 3.1 Sensus Penduduk Indonesia No. Tahun Jumlah Penduduk jiwa 1. 1930 60.700.000 2. 1961 97.000.000 3. 1971 119.208.229 4. 1980 147.490.298 5. 1990 179.378.946 6. 2000 206.264.595 7. 2005 218.868.791 Sumber: BPS tahun 2000 Keterangan: hasil survei penduduk antarsensus Supas Mengapa sensus penduduk penting untuk dilakukan? Mengapa pada tahun 1940 dan 1950 tidak dilaksanakan sensus penduduk? 55 Antroposfer Data sensus yang dikumpulkan meliputi karakteristik demografi, ketenagakerjaan, dan sosial budaya. Karakteristik demografi yang dikumpulkan adalah mengenai kelahiran, kematian, dan migrasi, serta riwayat kelahiran dan kematian anak dari wanita pernah kawin. Data yang dihimpun pada bidang ketenagakerjaan mencakup lapangan usaha, jenis pekerjaan, dan status pekerjaan. Sedangkan data sosial budaya mencakup tingkat pendidikan, kondisi tempat tinggal, dan kegiatan penduduk lanjut usia lansia. Data-data dari sensus tersebut digunakan untuk perencanaan pembangunan di berbagai bidang. Hal tersebut sangat berperan penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan, baik di bidang kependudukan, sosial budaya, dan ketenagakerjaan. 2. Registrasi Penduduk Registrasi penduduk merupakan pencatatan yang terus menerus mengenai kejadian vital yang dialami penduduk berupa kelahiran, kematian, dan perpindahan. Registrasi penduduk didasarkan pada keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1977, ditujukan untuk membangun sistem pencatatan yang berlaku menyeluruh dan seragam di wilayah Indonesia. Cakupan data yang diperoleh pada registrasi penduduk sangat bergantung pada kesadaran masyarakat untuk melaporkan kejadian vital yang terjadi dalam keluarga. Di negara-negara maju, pengumpulan data melalui registrasi umumnya tidak menemui masalah dan hambatan. Sebaliknya di negara-negara berkembang seperti Indonesia, umumnya data yang dicakup masih kurang lengkap karena banyak peristiwa yang tidak dilaporkan dan data kurang rinci sehingga kurang memadai untuk berbagai analisis kependudukan. Penerangan pada masyarakat sangat diperlukan mengenai pentingnya melaporkan kejadian vital yang terjadi di rumah tangganya, sehingga dengan adanya keterbukaan dan penyempurnaan pelayanan akan membantu memberikan hasil pencatatan penduduk yang lebih baik. Data yang dihasilkan akan dapat digunakan sebagai pembanding dan pelengkap seri data kependudukan, baik dari hasil survei maupun sensus. Data tersebut juga dapat digunakan untuk menentukan kebijakan penduduk. 3. Survei Penduduk Survei penduduk atau survei sampel merupakan pengumpulan data dari sebagian populasi yang pemilihan sampel atau respondennya dilakukan dengan metode statistik tertentu sehingga tetap dapat melakukan pendugaan atas populasinya. Survei dapat dilakukan kapan saja tanpa dibatasi oleh waktu. Dengan survei dapat dilakukan penghematan atas biaya, tenaga, dan waktu, karena pengumpulan data hanya dari sebagian populasi. Pernyataan yang diajukan kepada responden dapat memuat jenis atau item yang amat rinci dan khusus. Dalam pemilihan sampel, yang harus diperhatikan adalah sampel harus mewakili populasi, harus mempunyai tingkat kebenaran reliability yang dapat diukur, harus sesuai dengan keadaan, dan harus efisien. Contohnya, Survei Penduduk Antar-Sensus SUPAS, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, Survei Angkatan Kerja, dan lain sebagainya. Menurutmu, mengapa data kependudukan dapat di- gunakan untuk menentukan kebijakan pemerintah? Beri- kan contoh kebijakan-ke- bijakan tersebut Teruslah ikuti perkembangan jumlah penduduk di Indonesia dengan mengakses situs www.bps.go.id.