Padang Rumput Tropis Sabana

20 GEOGRAFI Kelas XI B. Persebaran Flora dan Fauna Indonesia Secara garis besar kamu telah mengetahui persebaran flora dan fauna di muka Bumi. Tentu saja persebaran itu hanya bersifat umum saja. Di Indonesia sendiri, persebaran flora dan fauna tidak merata. Bagaimana persebaran flora dan fauna di Indonesia? Mari kita identifikasi persebaran flora dan fauna di negara kita. Sebagaimana kamu tahu, negara kita adalah negara dengan wilayah kepulauan yang terdiri atas 17.000 pulau lebih. Di pulau-pulau itu hidup berbagai macam flora dan fauna yang membuat negara kita diakui sebagai negara dengan keragaman hayati tertinggi di dunia. Indonesia memiliki tumbuhan jenis palem terbanyak di dunia, yaitu 400 jenis. Di Indonesia juga tumbuh sekitar 25.000 jenis tanaman berbunga atau peringkat ketujuh di dunia. Keberadaan flora ini menopang kehidupan fauna. Indonesia menduduki peringkat pertama di dunia yang mempunyai jenis mamalia terbanyak, yaitu 515 jenis. Indonesia juga menjadi negara peringkat pertama di dunia yang mempunyai jenis kupu-kupu terbanyak, yaitu 121 jenis. Dari segi jenis reptil, Indonesia menduduki peringkat tiga di dunia dengan 600 jenis, peringkat empat untuk burung 1.519 jenis, dan peringkat kelima untuk amfibi 270 jenis. Data-data itu menunjukkan betapa negara kita memiliki kekayaan yang luar biasa. Kekayaan ini telah lama menyita perhatian dunia sehingga begitu banyak peneliti dan pemburu yang datang ke Indonesia. Dari seluruh flora dan fauna itu, sebagian besar merupakan flora dan fauna endemi, artinya tidak ada di wilayah negara lain. Flora dan fauna itu mempunyai kekhasan tersendiri. Kekhasan itulah yang menimbulkan minat para ilmuwan untuk datang ke Indonesia. Salah satu ilmuwan itu adalah Alfred Russel Wallace yang berasal dari Inggris. Ia mengadakan penjelajahan di Indonesia selama delapan tahun, sejak tahun 1854 sampai dengan 1862. Dari penjelajahan itu, Wallace menemukan beberapa keanehan menyangkut persebaran fauna. Wallace mendapati fauna yang ada di Sumatra juga banyak terdapat di Kalimantan. Beberapa ikan air tawar di Sumatra juga terdapat di Kalimantan, padahal di antara dua pulau itu terdapat perairan laut yang cukup luas, yaitu Selat Karimata. Tidak mungkin ikan air tawar itu menyeberangi perairan laut yang asin. Anehnya, ikan air tawar di Pulau Sulawesi berbeda dengan di Kalimantan. Padahal selat yang memisahkan lebih sempit dibanding Selat Karimata. Keanehan lain yang ia dapati di Pulau Sulawesi adalah burung. Ia sama sekali tidak mengira bahwa jenis burung yang hidup di Sulawesi berbeda dengan burung yang hidup di Kalimantan. Ini sangat aneh mengingat burung dapat terbang menyeberangi Selat Makassar yang lebih sempit dibanding Selat Karimata. Keadaan iklim di Kalimantan dan Sulawesi pun sama. Begitu juga dengan kondisi geografisnya tidak jauh berbeda. Itulah sekilas uraian yang menggambarkan betapa beragamnya flora dan fauna di Indonesia. Untuk mengetahui lebih detail bagaimana persebaran flora dan fauna Indonesia, kita akan mengulasnya bersama. Kita akan mengenali flora dan fauna di Indonesia serta persebarannya. Mari kita mulai. Sumber: www.educarem.es Gambar 2.16 Alfred Russel Wallace 21 Keanekaragaman Hayati 1. Flora di Indonesia Seperti telah diuraikan di depan, flora di Indonesia begitu beragam. Flora itu menempati suatu areal lahan yang dapat menunjang kehidupannya. Selanjutnya, flora itu membentuk biom dan sub- subbiom. Untuk mengenal flora apa saja yang ada di Indonesia, kita akan menyelidikinya berdasarkan biom dan sub-subbiom tersebut. Tidak semua biom ada di Indonesia. Tundra dan gurun tidak ada di Indonesia. Biom yang ada di Indonesia antara lain hutan hujan tropis, hutan musim, dan sabana. Melalui biom inilah kita akan mengetahui persebaran flora di Indonesia. Mari kita bahas satu per satu.

a. Hutan Hujan Tropis

Indonesia termasuk wilayah dunia yang memiliki hutan hujan tropis cukup luas. Ini tentu saja erat kaitannya dengan iklim di Indonesia yang sangat mendukung terbentuknya biom tersebut. Biom ini terbagi menjadi beberapa subbiom sebagai berikut. 1 Hutan Hujan Pegunungan Tinggi Hutan hujan pegunungan tinggi terdapat di sebagian wilayah Sumatra, Sulawesi, Papua, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Ciri- ciri hutan hujan pegunungan tinggi sebagai berikut. a Terdapat pada ketinggian 1.500–2.400 m dpl meter di atas permukaan laut. b Jenis tumbuhannya lebih sedikit jika dibandingkan dengan hutan hujan pegunungan rendah. c Biasanya pohon-pohonnya berdiameter lebih besar, daun- daunnya lebih kecil, dan tidak berakar papan. d Pohon-pohon yang paling umum dijumpai antara lain beranganriung, waru batuwaru teja, dan cemara. 2 Hutan Hujan Pegunungan Rendah Ciri-ciri hutan hujan pegunungan rendah sebagai berikut. a Terdapat pada ketinggian 500–1.500 m dpl. b Tingkat variasi jenis tumbuhannya sangat kuat yang terdiri atas tiga tingkat, yaitu: 1 tingkat pertama mencapai tinggi 30–40 m dan ada yang tingginya 50–60 m, 2 tingkat kedua mencapai tinggi 15–20 m, serta 3 tingkat ketiga mencapai tinggi 5–10 m. c Pohon-pohon riungmeranak dan petir mem- bentuk atap hutan, sedang pohon-pohon rasamala serta cemara gunung merupakan pohon-pohon tertinggi yang menyeruak keluar dari atap hutan. 3 Hutan Tropika Dataran Rendah Hutan tropika dataran rendah juga sering disebut hutan keruing atau hutan lagan. Jenis hutan ini mempunyai flora yang paling kaya dan beraneka ragam jika dibandingkan dengan jenis-jenis hutan lainnya di dunia. Sumber: Indonesian Heritage Tumbuhan, halaman 38 Gambar 2.17 Hutan hujan pegunungan Tahukah kamu apa jadinya jika hutan di Indonesia punah? 22 GEOGRAFI Kelas XI Hutan tropika dataran rendah di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hutan tropika dataran rendah di kawasan barat Indonesia dan hutan tropika dataran rendah di kawasan timur Indonesia. Hutan tropika dataran rendah di kawasan barat Indonesia didominasi oleh suku keruing dengan banyak jenis dari marga mersawa, pohon kapur, balau, damar, meranti, dan giam. Sebanyak 70 dari jenis-jenis pohon tersebut berdiameter 40–80 cm, 25 berdiameter 80– 120 cm, dan 4 berdiameter lebih dari 120 cm. 4 Hutan Subalpin Hutan subalpin juga disebut hutan kabut atau hutan berlumut. Hutan ini banyak terdapat di Papua di mana terdapat pegunungan yang tinggi. Ciri-ciri hutan subalpin sebagai berikut. a Terdapat pada ketinggian 2.400–4.000 meter di atas permukaan laut. b Pohon-pohonnya rapat, tetapi rendah. Tinggi pohon berkisar antara 8–20 meter. c Jumlah jenis pohon sedikit dengan batang-batang yang membengkok dan diselimuti berjenis-jenis lumut. 5 Hutan Pantai Juga dikenal sebagai formasi butun. Jenis hutan ini terdapat di dinding pantai di belakang pantai-pantai berpasir yang dihuni oleh biota pantai. Adapun ciri- ciri hutan pantai sebagai berikut. a Hutan ini dihuni oleh berbagai jenis pohon butun seperti dadap, pandan laut, dan cemara laut. b Susunan tumbuhan hutan pantai di daerah-daerah yang basah serupa dengan di daerah kering musiman. 6 Hutan Mangrove Hutan mangrove juga disebut hutan bakau atau hutan air payau. Hutan bakau tumbuh subur di daerah pantai berlumpur yang terlindung, terutama pada daratan menjorok ke laut. Di hutan ini zonasi jenis-jenis pohon yang men- dominasi hampir sejajar dengan garis pantai. Adapun ciri-ciri hutan bakau sebagai berikut. a Jenis tanahnya berlumpur, berlempung, atau berpasir dengan bahan-bahan yang berasal dari lumpur, pasir, atau pecahan karang. b Lahannya tergenang air laut secara berkala setiap hari sampai daerah yang hanya tergenang saat pasang purnama. c Mendapat cukup pasokan air tawar dari darat yang berfungsi untuk menurunkan salinitas serta menambah pasokan unsur hara dan lumpur. d Airnya payau dengan salinitas antara 2–22 ppm 1 ppm = 0,05 atau asin dengan salinitas mencapai 38 ppm. Sumber: Indonesian Heritage Tumbuhan, halaman 32 Gambar 2.18 Hutan hujan dataran rendah. Sumber: Indonesian Heritage Tumbuhan, halaman 40 Gambar 2.19 Hutan subalpin di Papua. Sumber: www.wetlands.or.id Gambar 2.20 Nipah di hutan pantai.