Hutan Monsun Hutan Musim 1 Hutan Monsun Gugur Daun

31 Keanekaragaman Hayati 12 Elang Jawa Lihatlah lambang negara kita, Garuda Pancasila. Sebetul- nya lambang itu adalah gambaran dari elang jawa Spizaetus bartelsi. Burung ini dipilih sebagai lambang negara karena mirip dengan mitologi Garuda, dikenal sebagai kendaraan Dewa Wisnu. Populasi elang jawa saat ini tinggal sedikit sekali dan hanya ditemukan di Jawa. Ancaman serius terhadap kelangsungan hidup fauna ini adalah rusaknya habitat yang mengakibatkan terputusnya rantai makanan. Ancaman lain adalah penangkapan dan perdagangan ilegal sebagai hewan peliharaan. 13 Curik Bali Curik bali Leucopasar rothschildi adalah burung endemi di Bali, menghuni hutan musim ujung barat Laut Bali. Burung ini sangat indah dan bersuara merdu. Karena itulah burung ini banyak ditangkap dan diperdagangkan. Harganya yang mahal merupakan godaan besar bagi para pemburu. Inilah yang menyebabkan burung ini menjadi sangat langka. Ancaman lain adalah perubahan hutan secara bertahap menjadi permukiman dan pertanian. 14 Merak Merak Pavo muticus berkerabat dekat dengan ayam hutan. Meskipun bersayap lebar, fauna ini tidak bisa terbang jauh seperti burung. Merak hanya bisa terbang dari cabang ke cabang pohon lain yang berdekatan. Di Indonesia, merak hanya terdapat di Jawa. Konon, binatang ini dibawa pedagang dari India. Merak menyukai hutan terbuka dan daerah perkebunan. Populasi terbesar di Jawa terdapat di tiga taman nasional, yaitu di Ujung Kulon, Alas Purwo, dan Baluran. Di beberapa daerah di Jawa terdapat pantangan membunuh atau menangkap merak, bahkan tabu memiliki bulunya. Namun, adat lama itu tidak dipatuhi lagi. Oleh karena bulunya yang indah, merak banyak diburu. Inilah yang menyebabkan kelestarian mereka sangat terancam. 15 Rangkong Beberapa spesies burung rangkong terdapat di wilayah barat. Sebagian lagi terdapat di wilayah Wallacea. Beberapa yang terdapat di wilayah barat adalah rangkong badak Buceros rhinoceros, rangkong jambul Aceros corrugatus, rangkong papan Buceros bicornis, rangkong perut putih Anthracoceros albirostris, dan rangkong emas Aceros undulatus. Burung rangkong biasanya menempati pohon-pohon besar seperti beringin di hutan Sumatra dan Kalimantan. Yang menarik dari burung ini adalah perkembangbiakannya. Si betina mengerami telurnya di dalam lubang pohon yang ditutup semen campuran tanah, kotoran, dan sisa makanan hingga menyisakan celah sempit pada pohon. Rangkong jantan memberi makan melalui lubang sempit itu. Rangkong betina baru keluar lubang setelah anak-anak tumbuh besar. Burung ini juga terancam kelestarian- nya karena diburu untuk diambil daging dan paruhnya yang besar. Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 126 Gambar 2.37 Curik bali Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 74 Gambar 2.38 Merak Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 37 Gambar 2.39 Rangkong Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 127 Gambar 2.36 Elang jawa