Persediaan Pangan Berikut ini yang tidak termasuk faktor
GEOGRAFI Kelas XI
212
Pengelolaan lingkungan berkaitan dengan pengelolaan bencana dan kerusakan lingkungan yang terjadi dalam proses pembangunan.
Pengelolaan lingkungan tidak hanya berkaitan dengan teknis mengatasi kerusakan lingkungan, tetapi juga usaha-usaha pemanfaatan sumber
daya alam secara efisien dan penghematan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Contoh: penggunaan lampu hemat energi dan
memilih kendaraan bermotor yang irit bahan bakar dengan gas buangan yang ramah lingkungan.
1. Peraturan yang Mendukung Pelestarian
Lingkungan Hidup
Pelestarian lingkungan hidup menjadi bagian dari pengelolaan lingkungan hidup. Pelestarian lingkungan hidup perlu dilakukan agar
daya dukung dan daya tampung lingkungan tetap terjamin. Untuk menjaga kelestariannya, pemerintah telah membuat Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Dalam undang-undang ini disebutkan bahwa pengelolaan lingkungan hidup dilakukan dengan upaya terpadu untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup. Upaya terpadu ini meliputi penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.
Sementara itu, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 mengatur tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Sedang
keanekaragaman hayati diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994.
Pemerintah juga telah mengatur rencana kegiatan penduduk atau perusahaan yang dapat menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan hidup melalui Peraturan Pemerintah PP No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Amdal. Dalam peraturan ini, kegiatan yang dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan sebagai berikut.
a.
Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam. b.
Eksploitasi sumber daya alam. c.
Kajian yang menimbulkan pemborosan, pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumber daya
alam. d. Kegiatan yang hasilnya memengaruhi kawasan konservasi sumber
daya alam dan perlindungan cagar budaya. f.
Pengenalan jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik. g.
Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati. h. Penerapan teknologi yang memengaruhi lingkungan hidup.
i. Kegiatan yang memiliki risiko tinggi dan dapat memengaruhi
pertahanan negara. Pembangunan yang memadukan lingkungan hidup, termasuk
sumber daya alam, menjadi sarana bagi pelaksanaan pembangunan yang berlanjut dan menjamin kesejahteraan generasi masa kini dan
masa depan. Atas dasar ini, maka lingkungan hidup harus dikelola dengan prinsip melestarikan fungsi lingkungan hidup.
Sumber: www.globalmarket.com
Gambar 8.11 Lampu hemat energi.
213
Pelestarian Lingkungan Hidup
2. Usaha Konservasi di Berbagai Tingkat
Konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup menjadi masalah global yang menuntut perhatian dan penanganan secara serius
dan berkelanjutan. Degradasi lingkungan hidup di Indonesia telah meng- akibatkan ancaman bagi kelangsungan hidup penduduk. Bencana banjir,
tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan, dan gangguan kesehatan adalah akibat yang ditimbulkan oleh degradasi lingkungan. Perhatian
masyarakat dan pemerintah terhadap degradasi lingkungan belum opti- mal. Kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup belum tertanam
dengan baik. Tidak heran bila sungai dan saluran air dianggap sebagai bak sampah oleh sebagian masyarakat. Pabrik yang mencemari lingkungan
masih dapat berproduksi meski masyarakat sekitar memprotesnya. Dengan demikian, usaha pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya
alam memerlukan kesadaran dan kemauan semua pihak untuk me- laksanakannya.
Amdal
Amdal menjadi salah satu syarat perizinan bagi penduduk atau pengusaha dalam melakukan kegiatanusaha. Para pengambil keputusan
wajib mempertimbangkan hasil studi amdal sebelum memberikan izin kegiatanusaha.
Hal-hal yang dikaji dalam proses amdal meliputi aspek fisika-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat, yang
menjadi pelengkap studi kelayakan suatu rencana kegiatanusaha, Dokumen amdal terdiri atas:
a. Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup
KA-ANDAL b.
Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup ANDAL. c.
Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup RKL. d.
Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup RPL. Tiga dokumen, yaitu ANDAL, RKL, dan RPL diajukan bersama-sama
untuk dinilai oleh Komisi Penilai Amdal. Hasil penilaian ini yang menentukan apakah rencana kegiatanusaha layak secara kelingkungan atau tidak, dan
apakah perlu direkomendasikan untuk diberi izin atau tidak. Amdal digunakan untuk tujuan berikut.
a. Perencanaan pembangunan wilayah.
b. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan
hidup dari rencana kegiatanusaha. c.
Memberi masukan untuk penyusunan desain terperinci mengenai teknis dari rencana kegiatan usaha.
d. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari
suatu kegiatanusaha
Sumber: www.menlh.go.id
Apa yang dimaksud daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997?