tersebut. Sehingga pada tahap revisi desain ini peneliti harus membenahi dan memperbaiki desain produk sebelum nantinya diproduksi menjadi sebuah produk
untuk media dalam pembelajaran anak TK B di TK Pertiwi 45 Kalisegoro, Gunungpati. Peneliti yang dalam hal ini sebagai pembuat media dituntut untuk
dapat memperbaiki media sehingga akan menghasilkan media yang sesuai dan berkualitas baik.
4.2.6 Uji Coba Produk
Setelah produk selesai divalidasi dan melewati tahap revisi, langkah selanjutnya adalah uji coba tahap awal. Uji coba ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui setiap detail kekurangan dan kelemahan dari program yang telah jadi, serta untuk melihat efektifitas program tersebut bila digunakan oleh
sasaran yang dituju dalam hal ini siswa TK B di TK Pertiwi 45 Kalisegoro, Gunungpati. Uji coba ini dilakukan kepada 10 anak sebagai sampel secara acak
dari jumlah keseluruhan siswa TK B sebanyak 24 anak. Uji coba produk ini dilaksanakan dalam waktu dan tempat yang berbeda sehingga kerahasiaan media
terjaga dari siswa lain yang bukan merupakan sampel dalam tahap uji coba produk. Uji coba produk ini memang dilakukan dalam skala kecil sebelum
nantinya digunakan sebagai media pembelajaran dalam skala besar. Pada tahap ini peneliti juga meminta respon serta pendapat anak setelah menggunakan media
visual ”foto ekspresi” tersebut.
4.2.7 Revisi Produk Media Visual Foto Ekspresi
Setelah dilaksanakan tahap uji coba produk maka peneliti akan mengetahui seberapa efektif produk awal tersebut dalam penggunaannya. Jika diketahui masih
terdapat kekurangan dan kelemahan pada produk tersebut maka peneliti harus memperbaiki kekurangan produk tersebut. Dari hasil uji coba produk, peneliti
menemukan sedikit kekurangan pada produk tersebut, yaitu terdapat satu foto yang masih sedikit sulit dipahami oleh anak. Sehingga peneliti harus merubah foto
agar pesan tersampaikan dengan mudah dan sesuai dengan indikator yang dimaksudkan tersebut. Oleh karena itu, peneliti harus mencari foto yang lebih
tepat dan menggantinya, untuk selanjutnya dilakukan uji coba pemakaian produk.
4.2.8 Uji Coba Pemakaian Produk Media Visual Foto Ekspresi
Uji coba pemakaian produk dilakukan dengan menerapkan media visual “foto ekspresi” dalam proses pembelajaran. Media tersebut digunakan oleh guru
untuk mengajarkan aspek kecerdasan emosional pada anak, sehingga emosional anak dapat terangsang dan berkembang. Selain digunakan oleh guru, anak juga
dapat menggunakan media tersebut secara mandiri, khususnya media dengan bentuk foto berseri. Dalam hal ini anak dapat bermain dengan mengurutkan
kronologi suatu kejadian emosional pada foto berseri tersebut. Uji coba pemakaian produk ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Peneliti
mengamati secara langsung proses pembelajaran dengan menggunakan media visual “foto ekspresi” tersebut baik penggunaan medianya maupun sikap dan
keantusiasan anak dalam belajar. Pengamatan peneliti tidak berhenti pada saat proses pembelajaran
berlangsung saja. Namun peneliti juga harus melakukan pengamatan pada subjek penelitian setelah dilakukannya pembelajaran dengan menggunakan media visual
“foto ekspresi” tersebut. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya perkembangan kecerdasan emosional anak yang dilihat dari perubahan sikap atau tingkah laku anak. Setelah pengamatan selama waktu yang telah
direncanakan tersebut selesai, tahap akhir yang dilakukan peneliti adalah melakukan analisis dari hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti tersebut.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas dari media visual “foto ekspresi” yang telah diujicobakan dalam proses pembelajaran di kelas kepada anak kelas
TK B di TK Pertiwi 45 Kalisegoro, Gunungpati.
4.2.9 Revisi Produk Media Visual Foto Ekspresi