otak dapat berfungsi secara optimal, dapat membatasi keterbatasan pengalaman peserta didik, dapat melampaui batas ruang kelas, memungkinkan adanya
interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya, menghasilkan keseragaman pengamatan, membangkitkan keinginan dan minat baru,
membangkitkan motivasi untuk belajar, memberikan pengalaman integral atau menyeluruh dari sesuatu konkrit maupun abstrak, memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk belajar mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri, meningkatkan keterbacaan baru, meningkatkan efek
sosialisasi, serta dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri.
2.1.2 Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Pembelajaran merupakan sistem yang terdiri dari berbagai komponen. Dalam pembelajaran terdapat komponen tujuan, komponen materi dan bahan,
komponen strategi, komponen alat dan media, serta alat evaluasi. Dengan optimalisasi penggunaan media, pembelajaran dapat berlangsung
dan mencapai hasil optimal. Guru dan siswa sama-sama belajar dan menguasai materi dengan bantuan media yang telah ditentukan sesuai isi dan tujuan materi
pembelajaran. Gambaran kedudukan media dalam pembelajaran dapat dilihat pada bagan 2.1.
Bagan 2.1 Pola Instruksional dimana guru membagi tanggung jawab bersama dengan media
Diadaptasi dari Miarso, 2004:247 Dari bagan tersebut dijelaskan bahwa kelancaran proses belajar mengajar
dalam mencapai tujuan pembelajaran juga tergantung bagaimana merancang media sebagai bagian integral dalam proses tersebut. Sehingga suatu interaksi
yang kondusif antara guru-siswa, dan antara media-siswa. Kedudukan media dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam memilih dan
mendesain media yang sesuai. Secara jelas, kedudukan media dalam pembelajaran dapat dilihat dalam Bagan 2.2.
Bagan 2.2 Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Penetapan Tujuan
Penetapan Isi dan Metode
Guru saja
Media saja
Guru dan Media
Siswa
Materi Pelajaran
Guru Strategi dan
Media Proses
Siswa
Diadaptasi dari Musfiqon, 2012 : 37
Dalam proses pembelajaran antara materi, guru, strategi dan media, serta siswa menjadi rangkaian mutual yang saling mempengaruhi sesuai dengan
kebutuhan masing-masing. Guru sebagai berkedudukan sebagai penyalur pesan dan siswa berkedudukan sebagai penerima pesan. Sedangkan media berkedudukan
sebagai perantara dalam pembelajaran. Pemilihan media sangat dipengaruhi oleh strategi, pendekatan, metode dan format pembelajaran yang digunakan guru.
2.1.3 Prinsip Pemilihan Media
Memilih media yang tepat dalam pembelajaran, diperlukan analisis mendalam dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang mempengaruhi dan
menjadi bahan pertimbangan dalam memilih sebuah media. Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih media.
Menurut Dick dan Carey dalam Kustiono, 2009:12, sejumlah pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang tepat adalah
sebagai berikut :
a. ketersediaan sumber setempat, artinya bila media yang
bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
b. apakah untuk membeli atau membuatnya sendiri ada dana,
tenaga, dan fasilitasnya. c.
memperhatikan faktor-fakor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media untuk waktu yang lama.
d. efektivitas biayanya dalam jangka waktu yang panjang.
Jadi dapat dijelaskan secara rinci bahwa ada beberapa aspek yang mempengaruhi dalam pemilihan sebuah media pembelajaran yang hendak
digunakan antara lain : 1 ketepatan dengan tujuan pembelajaran artinya media dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan, 2 dukungan
terhadap bahan pembelajaran artinya bahan pembelajaran sifatnya prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar mudah dipahami siswa,
3 kemudahan memperoleh media, artinya media mudah diperoleh, 4 ketrampilan dalam menggunakan, 5 tersedia waktu untuk menggunakannya, 6
sesuai dengan taraf berfikir dan perkembangan siswa.
2.1.4 Manfaat dan Kegunaan Media Pembelajaran