sendiri. Hal ini juga berdampak pada perkembangan kecerdasan pada anak. Dalam pembelajaran hanya terlihat interaksi antara satu siswa dengan guru. Padahal
pengembangan kecerdasan emosional bertujuan untuk mengembangkan baik kecerdasan interpersonal maupun intrapersonal.
Oleh karena itu dibutuhkan pembelajaran yang tidak bersifat vebalistik karena membutuhkan tingkat abstraksi yang tinggi. Dibutuhkan suatu alternatif
media yang dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran siswa dimana tidak menekankan pada verbalistik atau kata-kata juga dapat menyampaikan pesan
pembelajaran serta dapat merangsang siswa untuk belajar. Oleh karena itu dibutuhkan media yang dapat mengurangi tingkat abstaksi anak. Selain itu, media
juga bisa digunakan sebagai sarana bermain anak agar pembelajaran terkesan hidup, tidak membosankan, serta dapat meningkatkan pemahaman dan kreativitas
anak. Dari hasil penelitian ini, penulis merasa perlu untuk mengembangkan media Foto Ekspresi sebagai salah satu media belajar. Analisis kebutuhan dalam
pengembangan media Foto Ekspresi ini mengacu kepada kebutuhan belajar anak yakni alternatif media belajar dalam aspek mengembangkan kecerdasan
emosional anak dimana isi gambar sesuai dengan indikator yang hendak dicapai pada anak usia 5-6 tahun.
3.2.2 Pengumpulan Informasi
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara berkaitan dengan pembelajaran dan perkembangan kecerdasan emosional anak, seperti
permasalahan yang dihadapi, serta melakukan observasi dan pengamatan perkembangan kecerdasan emosional anak melalui sikap dan tingkah laku anak di
TK tersebut. Melakukan analisis kebutuhan program seperti media yang
digunakan. 3.2.3
Desain Produk Media Visual Foto Ekspresi
Berdasarkan data yang diperoleh maka penulis membuat desain produk terlebih dahulu.
Langkah-langkah yang dilakukan meliputi : a.
Peta Kompetensi b.
Peta Materi c.
Flowchart d.
Pembuatan GBIM Garis Besar Isi Media. e.
Pembuatan Naskahstoryboard Naskah terdiri dari peta materi, peta kompetensi, garis-garis besar isi
media, dan isi naskah tersebut. Setelah naskah selesai, kemudian dibuat menjadi produk berupa foto. Foto ini berisi tentang berbagai ekspresi wajah tunggal, serta
kronologi peritiwa yang menunjukkan sebab-akibat sebuah ekspresi. Desain produk disusun sesuai dengan indikator pencapaian yang telah menjadi patokan
dalam perkembangan kecerdasan emosional anak pada anak usia 5-6 tahun yang nantinya desain produk ini akan dikonsultasikan kepada pengkaji media dan ahli
materi untuk divalidasi.
3.2.4 Validasi Desain
Validasi Desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini metode mengajarkan baru secara rasional akan
lebih efektif dari yang lama atau tidak Sugiyono, 2010: 414. Validasi produk
dapat dilakukan dengan cara menghadirkan pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman, dalam penelitian ini adalah ahli media dan ahli materi. Ahli
materi adalah Ibu Juwariyah, S.Pd selaku Kepala Sekolah TK Pertiwi 45 Kalisegoro yang ikut bertanggung jawab dalam pengenalan dan pengembangan
kecerdasan emosional anak usia dini. Sedangkan pengkaji media yang dalam hal ini adalah media visual fotografi yaitu Ibu Rafika Bayu Kusumandari S.Pd, M.Pd
selaku dosen jurusan Kurukulum dan Teknologi Pendidikan salah satu dosen pengampu matakuliah fotografi.
3.2.5 Revisi Desain