Analisis Biaya Usahatani Jamur Tiram Putih

yang dimiliki oleh masing–masing petani. Formulasi media ini dapat mempengaruhi tingkat produktivitas, pertimbangan efisiensi dan efektivitas produksi serta biaya bahan baku. Memaksakan penggunaan bahan baku yang mahal dan sulit haruslah dihindari dan formulasi yang cocok adalah murah dan mudah didapat tentunya dengan tetap memperhatikan standar hasil panen.

6.2. Analisis Biaya Usahatani Jamur Tiram Putih

Besarnya biaya total yang dikeluarkan terkait dengan biaya tunai dan biaya tidak tunai. Namun dari kedua biaya tersebut yang sangat perlu diperhitungkan oleh petani adalah biaya tunai karena biaya ini merupakan modal operasional yang harus dimiliki oleh petani untuk menjalankan aktifitas usahataninya. Biaya tunai adalah biaya yang dibayar dengan uang, seperti biaya pembelian bibit, pembelian bahan baku dan pendukung serta upah tenaga kerja. Biaya yang diperhitungkan digunakan untuk menghitung berapa sebenarnya pendapatan kerja petani, modal dan nilai kerja keluarga. Tenaga kerja keluarga dinilai berdasarkan upah yang berlaku. Biaya penyusutan peralatan bangunan dan sewa lahan milik sendiri dapat dimasukkan dalam biaya yang diperhitungkan. Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa rata-rata biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani responden adalah Rp 22.949.359 88,54 persen dengan penggunaan log rata-rata 12.571 log. Persentase terbesar terhadap total biaya adalah penggunaan minyak tanah yaitu sebesar Rp 7.857.143 30,31 persen dengan jumlah penggunaan rata-rata sebanyak 1.571,43 liter. Hal tersebut disebabkan karena para petani lebih banyak menggunakan minyak tanah dibandingkan input yang lain. Minyak tanah digunakan untuk proses sterilisasi, yaitu untuk menginaktifkan mikroba bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Sedangkan persentase terkecil terhadap biaya total adalah penggunaan input spritus dan pestisida. Proporsi penggunaan biaya tunai terhadap total biaya produksi lebih besar dari biaya tidak tunai Tabel 14. Tabel 14 Analisis Biaya Rata-rata Usahatani Jamur Tiram Putih di Kecamatan Tamansari Selama Satu Periode 3 bulan Pengeluaran Usahatani Nilai terhadap Rp Total Biaya 1.Biaya Tunai bibit jamurbotol 3.071.429 11,85 serbuk kayu gergaji kg 1.337.600 5,16 bekatul kg 942.857 3,64 gipsum kg 240.000 0,93 kapur kg 274.286 1,06 kantong plastik kg 1.406.000 5,42 kapas kg 704.000 2,72 cincin bambu biji 628.571 2,43 biaya pengemasan 230.661 0,89 kayu bakar mobil pickup 1.954.286 7,54 alkohol lt 43.929 0,17 pestisida lt 11.500 0,04 minyak tanah 7.857.143 30,31 spritus lt 1.030 0,00 karet kg 18.857 0,07 TKLK 3.598.639 13,88 Pajak lahan 628.571 2,43 Total Biaya Tunai 22.949.359 88,54 - -

2. Biaya Tidak Tunai

- - Penyusutan alat 92.507 0,36 Penyusutan bangunan 821.429 3,17 TKDK 2.057.143 7,94 Total Biaya Tidak Tunai 2.971.079 11,46 - Total Biaya 25.920.437 100,00 Keterangan : TKLK = Tenaga Kerja Luar Keluarga TKDK = Tenaga Kerja Dalam Keluarga Biaya tenaga kerja terdiri dari biaya tenaga kerja luar keluarga TKLK yang termasuk dalam biaya tunai dan biaya tenaga kerja dalam keluarga TKDK yang termasuk dalam biaya yang diperhitungkan. Biaya yang dikeluarkan untuk TKLK sebesar 13,88 persen terhadap biaya total upah per HOK Rp 15.000, lebih besar dibandingkan biaya TKDK sebesar 7,94 persen terhadap biaya total. Biaya yang diperhitungkan yang digunakan oleh petani responden sebesar Rp 2.971.079 11,46 persen yang terdiri dari : biaya penyusutan alat, penyusutan bangunan, dan upah tenaga kerja dalam keluarga. Pada Tabel 14 dapat dilihat bahwa persentase penyusutan bangunan terhadap total biaya adalah sebesar 3,17 persen. Jenis peralatan yang digunakan oleh petani responden dalam melakukan kegiatan usahatani jamur tiram di lokasi penelitian adalah drum, kompor semawar, jirigen dan lain-lain seperti terlihat pada Lampiran 3. Metode yang digunakan dalam menghitung nilai penyusutan peralatan adalah metode garis lurus dengan asumsi bahwa peralatan tidak dapat digunakan lagi setelah melewati umur teknis. Peralatan-peralatan yang digunakan untuk kegiatan usahatani jamur tiram cukup banyak jenis dan jumlahnya, seperti terlihat pada Lampiran 3. Sedangkan persentase biaya peyusutan peralatan terhadap total biaya adalah sebesar 0,36 persen.

6.3. Penerimaan Usahatani Jamur Tiram