Tabel 20. Alokasi Penjualan Jamur Tiram pada Masing-Masing Saluran Tataniaga Pada Periode Amatan Terakhir
Saluran Tataniaga Volume kg
Persentase 1
235,05 65,50
2 26,12
7,28 3
97,66 27,22
Total 358,83
100,00
7.2.2. Marjin Tataniaga
Marjin tataniaga jamur tiram merupakan selisih harga yang diterima petani jamur tiram dengan harga yang dibayarkan konsumen untuk dapat mengkonsumsi
jamur tiram. Besarnya marjin tataniaga pada suatu saluran tataniaga tidak menunjukkan bahwa saluran tataniaga tersebut efisien. Hal ini karena dalam
marjin tataniaga terdapat dua komponen, yaitu biaya tataniaga dan keuntungan yang diperoleh masing-masing lembaga yang terlibat.
Biaya tataniaga dalam distribusi jamur tiram meliputi biaya pengemasan, pengangkutan, tataniaga, biaya retribusi, dan biaya lapak. Keuntungan tataniaga
merupakan kepuasan dari lembaga tataniaga yang diukur dari besarnya imbalan yang diterima atas biaya yang dikeluarkan dalam distribusi jamur tiram.
Perhitungan marjin tataniaga tersebut disajikan pada Tabel 21.
Tabel 21. Rasio Keuntungan dan Biaya Lembaga Tataniaga Jamur Tiram di Kecamatan Tamansari
Pola Saluran Tataniaga 1 2
Keterangan Rpkg Rpkg
Produsen
Harga jual 8.000,00
59,26 8.000,00 69,57
Biaya produksi 2.527,18
18,72 2.527,18 21,98
Keuntungan 5.472,82
40,54 5.472,82 47,59
Supplier
Harga beli 8.000,00
59,26 8.000,00 69,57
Biaya : pengangkutan
765,79 5,67
765,79 6,66 tataniaga
250,00 1,85
250,00 2,17 pengemasan
200,00 1,48
200,00 1,74 Total Biaya
1.215,79 9,01
1.215,79 10,57 Harga jual
10.500,00 77,78 11.500,00 100,00
Keuntungan 1.284,21
9,51 2.284,21 19,86
Marjin 2.500,00
18,52 3.500,00 30,43
Pedagang pengecer
Harga beli 10.500,00 77,78
- -
Biaya : retribusi
478,62 3,55
- -
lapak 430,76
3,19 -
- pengemasan
200,00 1,48
- -
Total Biaya 1.109,38
8,22 -
- Harga jual
13.500,00 100,00 -
- Keuntungan
1.890,62 14,00
- -
Marjin 3.000,00
Konsumen Akhir Harga beli
13.500,00 100,00 11.500,00 100,00
Total Biaya Tataniaga 2.325,17
17,22 1.215,79 10,57
Total Keuntungan 3.174,83
23,52 2.284,21 19,86
Total Marjin 5.500,00
40,74 3.500,00 30,43
Rasio KeuntunganBiaya 1,37
1,37 1,88
1,88
Keterangan : = Persentase dari harga jual pedagang di tingkat konsumen akhir Berdasarkan Tabel tersebut diketahui bahwa total marjin tataniaga terbesar
terjadi pada saluran 1, yang melibatkan produsen jamur tiram, supplier, pedagang pengecer dan konsumen akhir. Besarnya marjin tataniaga tersebut adalah Rp5.500
40,74 terdiri dari biaya tataniaga sebesar Rp 2.325,17 17,22 dan total keuntungan yang diperoleh 3.174,83 23,52. Namun dengan marjin tataniaga
yang besar tidak menunjukkan bahwa saluran ini lebih efisien daripada saluran lainnya. Hal ini karena nilai marjin tataniaga tersebut terdiri dari biaya dan
keuntungan yang tersebar pada masing-masing lembaga tataniaga yang terlibat. Rasio keuntungan dan biaya tataniaga mendefenisikan besarnya
keuntungan yang diterima atas biaya tataniaga yang dikeluarkan. Dari Tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa rasio keuntungan dan biaya petani pada
pola saluran 1 lebih tinggi dari petani pada pola saluran 2. Rasio keuntungan dan biaya tataniaga pada saluran 2 adalah sebesar 1,88, artinya bahwa petani tersebut
memperoleh keuntungan sebesar 1,88 untuk setiap satu rupiah biaya tataniaga yang dikeluarkan.
7.2.3. Farmer’s Share Petani Jamur Tiram