4.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan uji reliabilitas digunakan agar kuesioner yang digunakan memang akurat dan layak untuk disebarkan kepada responden.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya dalam metodologi penelitian bahwa pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan terhadap 30 jawaban
responden awal yang telah mengisi kuesioner.
1. Hasil Uji Validitas Instrumen
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menghitung nilai korelasi pada setiap instrumen pertanyaan terhadap skor totalnya, dengan
menggunakan rumus pearson product moment diperoleh nilai korelasi untuk masing-masing instrumen pertanyaan. Hasil perhitungan uji validitas
instrumen dapat dilihat pada Lampiran 2. Nilai korelasi yang diperoleh dari masing-masing instrumen
kemudian dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r, dengan n = 30 dan taraf signifikansi sebesar 5 diperoleh nilai r tabel sebesar 0,361.
Jika nilai korelasi yang diperoleh lebih besar dari 0,361 maka H ditolak dan
H
1
diterima artinya instrumen tersebut memiliki validitas atau valid. Sebaliknya, apabila nilai korelasi yang diperoleh lebih kecil dari 0,361 maka
H diterima yang berarti instrumen tersebut tidak valid pada taraf signifikansi
5. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dengan menggunakan
bantuan software Microsoft Excel diperoleh kesimpulan bahwa semua instrumen pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut valid pada
taraf signifikansi 5. Hal tersebut berarti instrumen yang digunakan akurat dalam mengukur apa yang hendak diukur.
2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Pada penelitian ini, reliabilitas dihitung dengan menggunakan teknik Alfa Cronbach
. Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan software SPSS 13.0 for Windows Lampiran 3,
diperoleh nilai alpha sebesar 0,899. Nilai alpha tersebut mengindikasikan bahwa instrumen tersebut reliabel secara baik good yaitu dengan nilai
α 0,8. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut konsisten
atau reliabel sebagai suatu alat ukur penelitian didalam mengukur gejala yang sama.
Setelah mengetahui validitas dan reliabilitasnya, disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini memang akurat dan layak
untuk disebarkan kepada responden. Dengan demikian kuesioner tersebut disebarkan kembali kepada responden sebanyak 70 responden dengan format
pertanyaan kuesioner yang sama dengan format kuesioner awal.
4.3. Karakteristik Responden