Sementara itu jika dilihat dari penilaian karyawan terhadap peraturan yang ada, 72 persen responden menunjukkan kepuasannya dan 28 persen
responden masih berada pada kategori tidak puas. Dengan nilai rataan sebesar 3,78 mengindikasikan bahwa perusahaan telah membuat peraturan
dengan baik sehingga sebagian besar responden berada pada kategori puas. Berdasarkan nilai rataan skor yang diperoleh, secara umum persepsi
karyawan terhadap indikator kepuasan terhadap ketaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif berada pada kategori puas dengan nilai rataan
skor sebesar 3,76. Artinya tindakan perusahaan dengan melibatkan karyawan dalam pembuatan peraturan sudah tepat, karena dengan demikian aspirasi
karyawan dapat disalurkan dengan baik. Hal tersebut terlihat dari banyaknya responden yang puas terhadap faktor ketaatan pada berbagai ketentuan
formal dan normatif, yaitu sebanyak 87 responden.
3. Kepuasan karyawan terhadap kesempatan untuk menggunakan dan
mengembangkan kemampuan
Kepuasan terhadap faktor kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan menggambarkan bahwa pekerjaan
memungkinkan karyawan untuk menggunakan beragam keterampilan, terdapat otonomi, pengendalian atau pengawasan yang tidak ketat,
tersedianya informasi yang relevan dan kesempatan menetapkan rencana kerja sendiri, termasuk jadwal, mutu dan cara pemecahan masalah. Dalam
penelitian ini kepuasan responden terhadap faktor kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan dapat diketahui melalui
empat pertanyaan Tabel 11. Dilihat dari nilai rataan yang diperoleh yaitu sebesar 3,47
berdasarkan pada ada tidaknya peluang dari suatu pekerjaan untuk menggunakan dan mengembangkan pengetahuan yang dimiliki, diketahui
sebanyak 57 persen responden menjawab puas dan 43 persen responden menjawab tidak puas. Sementara itu, jika dilihat dari peluang yang diberikan
oleh suatu pekerjaan dalam menambah pengetahuan dan keterampilan karyawan, diketahui bahwa sebanyak 76 persen responden berada pada
kategori puas dan hanya 24 persen responden yang berada pada kategori
tidak puas. Hal ini diperkuat dengan nilai rataan sebesar 3,72 yang mengindikasikan bahwa responden puas terhadap pekerjaannya.
Jika dikaitkan dengan kesesuaian antara pekerjaan dengan keterampilan yang dimiliki maka diperoleh nilai rataan sebesar 3,75, dimana
nilai tersebut mengindikasikan bahwa responden puas terhadap pekerjaannya. Nilai tersebut didasarkan pada jawaban responden yaitu
sebanyak 77 persen responden menjawab puas dan 23 persen responden menjawab tidak puas.
Tabel 11. Persepsi responden terhadap kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan
Skor Frekuensi
Deskripsi Pertanyaan
1 2 3 4 5
Total T
Rataan =Tn
Kat
0 1 Pekerjaan saya
memberi saya peluang berkembang dan
menggunakan berbagai keahlian yang saya
miliki. 4 15
24 44
13 347 3,47 1 43
57
Pekerjaan yang saya lakukan membuat
pengetahuan dan keterampilan saya
bertambah. 4 6 14
66 10
372 3,72 1 24 76
Keterampilan dan pengetahuan yang saya
miliki selama ini terpakai dalam
melakukan pekerjaan. 2 7 14
68 9 375 3,75 1 23
77
Dalam bekerja saya bebas menggunakan
mengembangkan pikiran dan cara saya
sendiri. 1 12
23 58
6 356 3,56 1 36 64
Kepuasan 1450 3,63
1 19
81
Kat = Kategori n = Jumlah responden 100 orang
Rataan skor : 1,00-3,00 = Tidak Puas 0 ; 3,01-5,00 = Puas 1
Otonomi yang dimiliki oleh suatu pekerjaan mengindikasikan bahwa dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut seorang karyawan bebas melakukan
caranya sendiri serta memiliki tanggung jawab penuh terhadap pekerjaannya itu. Dari 100 responden diketahui nilai rataan sebesar 3,56, nilai tersebut
mengindikasikan bahwa responden berada pada kategori puas, yaitu dengan 64 responden 64 persen puas dan 36 responden 36 persen tidak puas
terhadap pekerjaannya dikaikan dengan otonomi yang dimiliki oleh suatu pekerjaan.
Berdasarkan nilai rataan skor yang diperoleh, secara umum persepsi karyawan terhadap indikator kepuasan terhadap kesempatan untuk
menggunakan dan mengembangkan kemampuan berada pada kategori puas dengan nilai rataan skor sebesar 3,63. Artinya karyawan merasa puas dalam
menjalankan pekerjaannya.
4. Kepuasan karyawan terhadap relevansi sosial kehidupan kekaryaan