10 20
30 40
50 60
Manajer Supervisor
Operator Lainnya
Pe rs
e n
ta s
e
25 Tahun 21-25 Tahun
16-20 Tahun 11-15 Tahun
5-10 Tahun 5 Tahun
Gambar 15. Karakteristik jabatan responden berdasarkan lama bekerja Berdasarkan analisis terhadap karakteristik responden, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh berasal dari responden yang memiliki tingkat keragaman yang relatif tinggi, sehingga diharapkan data
yang diperoleh dari jumlah sampel yang terbatas tersebut dapat mewakili seluruh karyawan yang ada.
4.4. Gambaran Umum Kepuasan Karyawan
Kepuasan satisfaction merupakan persepsi karyawan terhadap pekerjaan yang dipengaruhi oleh suatu keadaan sosial. Dalam penelitian ini
tingkat kepuasan karyawan dianalisis secara deskriptif. Kepuasan karyawan diperoleh berdasarkan pada hasil jawaban responden terhadap pertanyaan
langsung mengenai persepsi mereka terhadap kepuasan, serta pertanyaan tidak langsung yaitu berdasarkan pada persepsi responden terhadap faktor-
faktor Quality of Work Life di PT Inti Abadi Kemasindo. Kesimpulan terhadap tingkat kepuasan karyawan di PT Inti Abadi
Kemasindo diperoleh dengan menggunakan metode rataan dengan skor 1 sampai dengan 5. Kategori yang digunakan adalah kategori biner satu-nol
yaitu 1 satu untuk kategori “Puas” dengan nilai skor 3,01-5,00 dan 0 nol untuk kategori “Tidak Puas” dengan nilai skor 1,00-3,00. Kategori biner ini
digunakan untuk memudahkan dalam analisis berikutnya analisis regresi logistik biner. Tingkat kepuasan karyawan di PT Inti Abadi Kemasindo,
melalui pertanyaan langsung maupun tidak langsung selengkapnya diuraikan sebagai berikut.
Persepsi responden terhadap kepuasan berdasarkan pada pertanyaan langsung memiliki nilai rataan sebesar 4,02. Nilai tersebut mengindikasikan
bahwa karyawan puas terhadap pekerjaannya. Sebanyak 85 persen responden menyatakan puas terhadap pekerjaan dan hanya 15 persen responden yang
tidak puas terhadap pekerjaannya Tabel 6. Tabel 6. Persepsi responden terhadap kepuasan secara langsung
n = Jumlah responden 100 orang Rataan skor : 1,00-3,00 = Tidak Puas 0; 3,01-5,00 = Puas 1
Parameter lain yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan di PT Inti Abadi Kemasindo adalah dengan mengetahui persepsi
responden terhadap Quality of Work Life QWL. Asumsi yang digunakan dalam menarik kesimpulan adalah apabila seorang karyawan puas terhadap
Quality of Work Life QWL, berarti karyawan tersebut secara tidak langsung
puas terhadap pekerjaannya, begitu pula sebaliknya apabila seorang karyawan merasa tidak puas terhadap QWL, berarti karyawan tersebut secara
tidak langsung merasa tidak puas terhadap pekerjaannya. Hal tersebut didasarkan pada pendapat Walker 1992 yang menyebutkan bahwa QWL
merupakan pengembangan suatu lingkungan yang mendukung pada pencapaian kepuasan kebutuhan individu. Hal ini diperkuat oleh pendapat
Siagian 2004 yang menyebutkan bahwa QWL merupakan salah satu teknik dalam meningkatkan kepuasan karyawan.
Kepuasan karyawan diukur dengan menggunakan parameter QWL yang terdiri dari delapan faktor Tabel 7. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara umum karyawan puas terhadap pekerjaannya dengan nilai rataan sebesar 3,46.
Skor Tidak Puas
Puas Deskripsi Pertanyaan
1 2 3 4 5 Total
T Rataan
=Tn Kategori
Saya sukasenang melakukan pekerjaan saya
1 3 11 63 22 402 4,02
Puas 1
Persentase
0,1 0,3 11 63 22 100
Total 15 85
100
Tabel 7. Persepsi responden terhadap kepuasan melalui delapan faktor
QWL
Faktor-faktor QWL Item
I Total
Skor T
Rataan = TI x n
Kategori Imbalan yang memadai dan adil
4 1245
3,11 Puas 1
Kondisi dan lingkungan pekerjaan yang aman dan sehat
3 1040 3,47 Puas 1
Kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan
4 1450 3,63 Puas 1
Kesempatan berkembang dan keamanan berkarya di masa depan
4 1229 3,07 Puas 1
Integrasi sosial dalam lingkungan kerja 5
1976 3,95
Puas 1 Ketaatan pada berbagai ketentuan formal
dan normatif 3 1127 3,76 Puas
1 Keseimbangan antara kehidupan
kekaryaan dan kehidupan pribadi 3 935 3,12
Puas 1
Relevansi sosial kehidupan kekaryaan 2
696 3,48
Puas 1
Kepuasan kerja 28
9699 3,46
Puas 1
n = Jumlah responden 100 orang Rataan skor : 1,00-3,00 = Tidak Puas 0; 3,01-5,00 = Puas 1
P uas 86
Tidak puas 14
Puas Tidak puas
Gambar 16. Persepsi responden terhadap kepuasan dengan parameter QWL Perhitungan tingkat kepuasan karyawan dengan menggunakan
parameter faktor-faktor QWL menunjukkan hasil yang berbeda, yaitu sebanyak 86 persen responden berada pada kategori puas dan hanya 14
persen responden yang berada pada kategori tidak puas. Hal tersebut mengindikasikan bahwa persepsi karyawan terhadap faktor-faktor QWL
mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan meskipun nilai kepuasannya berkurang Tabel 7.
Gambar 17. Kepuasan karyawan berdasarkan tingkat jabatan Jika dilihat dari karakteristiknya ternyata dari 14 persen responden
yang berada pada kategori tidak puas, 7 responden diantaranya merupakan kelompok operator, 6 responden kelompok lainnya 5 teknisi dan 1
pelaksana, dan 1 responden merupakan kelompok supervisor Gambar 17. Secara umum karyawan yang berada pada level jabatan yang tinggi manajer
maupun supervisor cenderung berada pada kategori puas. Berdasarkan hasil uji Chi-Square Lampiran 4, diketahui bahwa
karakteristik responden tidak mempengaruhi tingkat kepuasannya. Dengan nilai P diatas 5 Tabel 8 dapat disimpulkan bahwa karakteristik karyawan
seperti umur, pendidikan, lama bekerja, jabatan dan sebagainya tidak banyak mempengaruhi kepuasan karyawan karena hubungan antara
keduanya tidak signifikan. Tabel 8. Hubungan karakteritik responden dengan kepuasan
Karakteristik Karyawan
Nilai Chi-square
Nilai P
Lama bekerja 3,254
0,661 Pendidikan 3,101 0,212
Umur 2,243 0,524
Jabatan 1,542 0,673
Jenis kelamin 0,836
0,361 Departemen 3,334 0,649
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Puas Tidak Puas
Pe rs
ent as
e Lainnya
Operator Supervisor
Manajer
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat diketahui bahwa karakteristik karyawan pada umumnya tidak mempengaruhi kepuasan
karyawan, secara tidak langsung faktor-faktor QWL mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan. Sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian ini berkaitan
dengan teori Davis 1984 yang menyebutkan bahwa kepuasan karyawan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yaitu Quality of Work Life, berupa
perasaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang diperoleh.
4.5. Gambaran Umum Quality of Work Life