kondisi yang sebenarnya di lapangan. Selain itu, kondisi data sangat berbeda bila dibandingkan dengan data dari tahun-tahun lainnya.
Untuk data tahun lain, pada beberapa BKPH ada yang tidak tercantum nilainya tidak ada nilai luas areal terbakar, maka hal tersebut diasumsikan
bernilai 0 atau tidak ada kejadian kebakaran hutan. Asumsi didasarkan pada hasil wawancara dengan pihak Perhutani bahwa memang ada sejumlah tahun yang
tidak terjadi kasus kebakaran hutan di BKPH tersebut.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap, yaitu informasi pra-penelitian dan selama penelitian. Untuk kegiatan pra-penelitian, dilakukan dengan
mengunjungi kantor Perum Perhutani Pusat, melakukan wawancara terbuka dengan petugas terkait dan mengumpulkan dokumen guna memperoleh informasi
mengenai kondisi kebakaran hutan di KPH Cepu selama periode terakhir serta sejarah pelaksanaan PHBM di Perum Perhutani, yang menjadi dasar pelaksanaan
penelitian. Pengumpulan data selama penelitian ditujukan untuk pengumpulan data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara langsung terhadap para responden, yakni personil KPH Cepu pejabat di lingkungan KPH Cepu,
Divisi Keamanan Hutan KPH Cepu, KBKHAsper, KRPH Mantri, Mandor, Polter, dll., masyarakat petani, pengurus LMDH dan petugas PHBM KPH Cepu
Ka. Divisi PHBMSuplap, para tenaga penyuluhLSM, serta observasi lapangan.
Sedangkan untuk data sekunder, berupa data statistik kebakaran hutan KPH Cepu yang diperoleh dari Divisi Keamanan KPH Cepu. Adapun data ini
merupakan hasil rekapitulasi data kebakaran hutan tiap-tiap BKPH per tahunnya. Selain itu dikumpulkan juga beberapa laporan kebakaran dari beberapa RPH dan
BKPH yang dikunjungi. Penentuan BKPH contoh dilakukan dengan memperhatikan frekuensi
kebakaran hutan jumlah tahun terbakar. Dari 12 BKPH yang terdapat di wilayah KPH Cepu, diambil 6 BKPH sebagai contoh, dengan asumsi 3 BKPH dengan
frekuensi kebakaran tertinggi dan 3 BKPH terendah. Penetapan juga berdasarkan hasil wawancara dengan petugas Perhutani mengenai BKPH yang rawan terjadi