dan komunitas tempat orang berinteraksi dengan orang lain sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi kognitif berasal dari situasi sosial.
Vygotsky mengemukakan beberapa ide tentang zone of proximal development ZPD. ZPD adalah serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai
anak secara mandiri, tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang dewasa atau anak yang lebih mampu Anni, 2011: 35. Selain itu, juga terdapat scaffolding
yang erat kaitannya dengan ZPD yaitu teknik untuk mengubah dukungan. Melalui scaffolding ini, orang yang lebih ahli guru akan memberikan tugas dan
bimbingan sesuai dengan kemampuan anak siswa. Dengan demikian, teori Vygotsky yang penting dalam penelitian ini adalah
pada pembelajaran dengan model PBL pendekatan realistik siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan membentuk kelompok heterogen, Guru
memberikan suatu masalah yang menarik. Setiap kelompok harus dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Hal ini akan membantu siswa untuk
mentransfer pengetahuan yang dimiliki kepada siswa lain. Masing-masing anggota kelompok saling berinteraksi untuk menyelesaikan suatu masalah,
sehingga memunculkan ide baru untuk menyelesaikan suatu masalah.
2.1.6.3 Teori Belajar Bermakna Meaningful
Teori ini dikemukakan oleh David Ausubel sebagai pelopor aliran kognitif. Menurut Dahar dalam Anni 2011: 210 menyatakan bahwa belajar bermakna
adalah proses mengkaitkan informasi baru dengan konsep-konsep yang relevan dan terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
Menurut Ausubel, dalam Anni 2011: 210 terdapat empat prinsip pembelajaran:
1 Kerangka cantolan Advance organizer Pengatur awal atau bahan pengait dapat digunakan pendidik dalam membantu
mengaitkan konsep lama dengan konsep baru yang lebih tinggi maknanya. Penggunaan pengatur awal yang tepat dapat meningkatkan pemahaman
berbagai macam materi pelajaran, terutama materi pelajaran yang telah mempunyai struktur yang teratur,
2 Diferensiasi progresif Dalam proses belajar bermakna perlu ada pengembangan dan elaborasi
konsep-konsep. Caranya unsur yang paling umum dan inklusif diperkenalkan dahulu kemudian baru yang lebih mendetil, berarti proses pembelajaran dari
umum ke khusus, 3 Belajar superordinate
Belajar superordinate adalah proses struktur kognitif yang mengalami pertumbuhan kearah diferensiasi. Ia terjadi sejak perolehan informasi dan
diasosiasikan dengan konsep dalam struktur kognitif tersebut. Belajar superordinate akan terjadi bila konsep-konsep yang telah dipelajari
sebelumnya merupakan unsur-unsur dari suatu konsep yang lebih luas dan inklusif,
4 Penyesuaian integratif Pada suatu saat siswa kemungkinan akan menghadapi kenyataan bahwa dua
atau lebih nama konsep digunakan untuk menyatakan konsep yang sama atau
bila nama yang sama diterapkan pada lebih satu konsep. Untuk mengatasi pertentangan kognitif itu, Ausubel, mengajukan konsep pembelajaran
penyesuaian integratif. Caranya, materi pelajaran disusun sedemikian rupa, sehingga pendidik dapat menggunakan hierarki-hierarki konseptual ke atas
dan ke bawah selama informasi disajikan. Teori belajar ini sejalan dengan model PBL dan pendekatan realistik.
Pada model PBL pendekatan realistik, setelah siswa dihadapkan pada suatu masalah, mereka harus memecahkan permasalahan tersebut sebagai batu loncatan
terjadinya suatu penemuan, baik penemuan konsep, model matematika, ataupun solusi permasalahan.
2.1.6.4 Teori Bruner