Peneliti Tes Kemampuan Literasi Matematika

3.6.4 Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono, 2013, wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Tujuan peneliti menggunakan metode wawancara dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari subyek metode kualitatif, yaitu siswa-siswa dengan model pembelajaran PBL dengan pendekatan realistik berbantuan Edmodo dalam menyelesaikan tes kemampuan literasi matematika. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara semiterstruktur. Kegiatan wawancara dipandu oleh pedoman wawancara yang berfungsi mengarahkan wawancara untuk menggali kemampuan literasi matematika siswa. Pedoman wawancara dapat dilihat pada Lampiran 72.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ialah peneliti sendiri sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data, dibantu oleh instrumen pendukung yaitu lembar hasil tes kemampuan literasi matematika dan wawancara. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.7.1 Peneliti

Peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan instrumen utama. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand user question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan. Menurut Nasution sebagaimana dikutip oleh Sugiyono 2010: 224, peneliti sebagai instrumen utama memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan; 2 peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan; 3 tiap situasi merupakan keseluruhan; 4 suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata; 5 peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh; 6 hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan; 7 dengan manusia sebagai instrumen, respon yang aneh, yang menyimpang justru diperhatikan.

3.7.2 Tes Kemampuan Literasi Matematika

Instrumen dalam penelitian ini adalah tes uraian. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa soal bentuk uraian memililki beberapa kebaikan, yaitu. 1. Mudah disiapkan dan disusun. 2. Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan. 3. Mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus. 4. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri. 5. Dapat diketahui sejauh mana peserta didik mendalami sesuatu masalah yang diteskan. Arikunto, 2013: 178 Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi pembelajaran matematika SMP kelas VII semester II yaitu materi persamaan linear satu variabel dan segiempat. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan tes adalah: 1 Menentukan tujuan mengadakan tes. 2 Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan ditentukan. 3 Menentukan alokasi waktu pengerjaan soal. 4 Menentukan jumlah butir soal. 5 Membuat kisi-kisi soal tes. 6 Menulis butir soal uji coba. 7 Membuat kunci jawaban dan pedoman penskoran. 8 Mengujicobakan instrumen. 9 Menganalisis hasil uji coba yaitu validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran tiap butir soal. 10 Memilih butir soal yang memenuhi kriteria valid, reliabel, dan mempunyai daya pembeda yang signifikan. Indikator kemampuan literasi matematika dalam penelitian ini yaitu dapat merumuskan, menggunakan dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks, termasuk kemampuan melakukan penalaran secara matematis dan menggunakan konsep, prosedur, fakta, sebagai alat untuk mendeskripsikan, menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena atau kejadian dan dirincikan dalam kemampuan proses. Dari indikator tersebut dapat dibuat kisi-kisi soal sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 20-21.

3.7.3 Lembar Observasi

Dokumen yang terkait

ANALISIS LITERASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP DENGAN MODEL PBL PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBANTUAN KARTU MASALAH

7 42 505

KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN REALISTIK BERBANTUAN EDMODO

6 46 40

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CORE PENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN EDMODO TERHADAP PENINGKATAN LITERASI MATEMATIKA DAN RASA INGIN TAHU

1 22 480

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PBL DENGAN PENDEKATAN PMRI BERBANTUAN MEDIA EDMODO PADA PENCAPAIAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA PADA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIPS

3 37 482

EFEKTIVITAS MODEL CPS BERPENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN EDMODO BERORIENTASI PISA TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DAN KEMANDIRIAN

96 284 511

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN METODE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Implementasi Pendekatan Matematika Realistik Dengan Metode Pq4r Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII

0 2 17

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN METODE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Implementasi Pendekatan Matematika Realistik Dengan Metode Pq4r Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIC

0 1 13

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT Implementasi Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Dengan Strategi Student Teams Achievement Divisions (Stad) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep M

0 3 15

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PMRI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA

0 0 61

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN ICT TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VII

0 9 10