Tahap Aktivitas Siswa dan Guru
mengarahkan siswa untuk lebih jelas melihat masalah yang sebenarnya atau mengarahkan siswa kepada pemecahan
masalah yang dihadapi.
b. Siswa diminta untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban mereka dalam kelompok kecil dengan teman
sebangku berpasangan atau dalam kelompok belajar yang beranggotakan 4 atau 5 siswa. Pada tahap ini karakteristik
RME yang muncul adalah terjadinya interaktivitas, yakni interaksi antar siswa.
c. Siswa melaporkan hasil penyelesaian masalah atau hasil dari aktivitas kelompok.
d. Guru menentukan siswa tertentu atau kelompok tertentu untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
e. Selanjutnya hasil dari diskusi kelompok itu dibandingkan pada diskusi kelas yang dipimpin oleh guru, untuk
memformalkan konsepdefinisiprinsip matematika yang ditemukan siswa. Pada tahap ini dapat digunakan siswa
sebagai sarana untuk melatih keberanian mengemukakan pendapat, meskipun berbeda dengan teman lain atau
bahkan gurunya. Pada langkah ini karakteristik RME yang muncul adalah
penggunaan ide atau kontribusi siswa, sebagai upaya untuk mengaktifkan siswa melalui optimalisasi interaksi antar
siswa, antara guru dan siswa dan antara siswa dengan sumber belajar.
5. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan secara formal tentang konsep, definisi, teorema, prinsip, cara atau
prosedur matematika
yang terkait
dengan masalah
kontekstualsoal yang baru diselesaikan. Karakteristik RME yang muncul pada langkah ini adalah interaktivitas atau
menggunakan interaksi antara guru dengan siswa.
2.1.6 Teori Belajar yang Mendukung Penelitian
2.1.6.1 Teori Belajar Piaget
Menurut Piaget, sebagaimana dikutip oleh Anni 2011: 207 mengemukakan bahwa tiga prinsip utama dalam pembelajaran menurut Piaget,
yaitu: 1 belajar aktif dimana proses pembelajaran adalah proses aktif, karena pengetahuan, terbetuk dari dalam subyek belajar; 2 belajar lewat interaksi sosial
artinya dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya
interaksi di antara subjek belajar. Piaget percaya bahwa belajar bersama, baik di antara sesama, anak-anak maupun dengan orang dewasa akan membantu
perkembangan kognitif mereka; 3 belajar lewat pengalaman sendiri atau pengalaman nyata akan membuat pembelajaran yang dilakukan menjadi bermakna
karena siswa mampu untuk mengkomunikasikan apa yang sedang dipelajari menggunakan bahasa sendiri.
Berdasarkan uraian di atas, maka teori Piaget yang mendukung penelitian ini adalah model PBL pendekatan realistik menghadirkan rasa ingin tahu siswa
melalui pemberian permasalahan dunia nyata yang menarik. Selain itu siswa secara aktif mencari infomasi untuk mengkonstruk sebuah pengetahuan baru
sesuai dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya melalui pemecahan masalah. Keaktifan siswa dalam berdiskusi kelompok untuk membahas materi
yang dipelajari akan membuat siswa menjadi aktif dan mengasah keterampilan siswa dalam berinteraksi sosial. Adanya diskusi kelompok juga membuat siswa
mempunyai alternatif penyelesaian masalah-masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Selain itu, siswa dapat belajar melalui pengalaman nyata
baik yang dialami oleh dirinya sendiri maupun orang lain sehingga akan memudahkan siswa dalam memahami konsep materi yang dipelajari serta
mengkomunikasikan apa yang sudah mereka pelajari.
2.1.6.2 Teori Belajar Vygotsky
Menurut Anni 2011: 34, teori Vygotsky mengandung pandangan bahwa pengetahuan itu dipengaruhi situasi dan bersifat kolaboratif, artinya pengetahuan
didistribusikan di antara orang dan lingkungan yang mencakup obyek, alat, buku,
dan komunitas tempat orang berinteraksi dengan orang lain sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi kognitif berasal dari situasi sosial.
Vygotsky mengemukakan beberapa ide tentang zone of proximal development ZPD. ZPD adalah serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai
anak secara mandiri, tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang dewasa atau anak yang lebih mampu Anni, 2011: 35. Selain itu, juga terdapat scaffolding
yang erat kaitannya dengan ZPD yaitu teknik untuk mengubah dukungan. Melalui scaffolding ini, orang yang lebih ahli guru akan memberikan tugas dan
bimbingan sesuai dengan kemampuan anak siswa. Dengan demikian, teori Vygotsky yang penting dalam penelitian ini adalah
pada pembelajaran dengan model PBL pendekatan realistik siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan membentuk kelompok heterogen, Guru
memberikan suatu masalah yang menarik. Setiap kelompok harus dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Hal ini akan membantu siswa untuk
mentransfer pengetahuan yang dimiliki kepada siswa lain. Masing-masing anggota kelompok saling berinteraksi untuk menyelesaikan suatu masalah,
sehingga memunculkan ide baru untuk menyelesaikan suatu masalah.
2.1.6.3 Teori Belajar Bermakna Meaningful