2 Dengan mengambil taraf signifikan α = 5, derajat kebebasan pembilang v
1
= k − 1 dan penyebut v
2
= ∑
, untuk Anava untuk dihitung nilai kritis
. 3 Menghitung besaran
√ 4 Menghitung kekeliruan baku tiap kontras yang akan diuji dengan rumus
√ ∑ 5 Jika harga kontras Cp lebih dari A × sCp , maka hasil pengujian dinyatakan
signifikan. Atau, jika |
| maka hipotesis nol ditolak yang
berarti bahwa kontras antara rata-rata sama dengan nol. Jika perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS maka
kriteria pengujiannya adalah dengan melihat nilai pada kolom keluaran program. Jika nilai sig. pada perpaduan masing-masing kelompok kurang dari 0,05 maka
antarkelompok tersebut memiliki rata-rata nilai yang berbeda secara signifikan Sukestiyarno, 2012.
3.9.1.6 Uji Hipotesis 2
Hipotesis kedua meliputi uji beda rata-rata kemampuan literasi matematika pre-test dan post-test, kriteria gain ternormalisasi, dan uji beda rata-
rata kemampuan literasi matematika. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan literasi matematika meningkat. Setelah itu diuji dengan gain
ternormalisasi untuk menguji sejauh mana kemampuan literasi matematika meningkat.
1 Uji Beda Rata-rata Pre-test dan Post-test Kemampuan Literasi Matematika Uji beda rata-rata dilakukan untuk mengetahui manakah yang lebih baik
nilai rata-rata antara pre-test kemampuan literasi matematika peserta didik atau post-test kemampuan literasi matematika peserta didik kelas kontrol. Hipotesis
yang diuji adalah sebagai berikut. rata-rata post-test kemampuan literasi matematika peserta didik
kurang dari atau sama dengan rata-rata pretest kemampuan literasi matematika peserta didik
rata-rata post-test kemampuan literasi matematika peserta didik lebih dari rata-rata pretest kemampuan literasi matematika peserta
didik Kriteria pengujiannya adalah
ditolak jika dengan
dan peluang Sudjana, 2002. 2 Kriteria Gain Ternormalisasi
Analisis data kemampuan literasi matematika siswa menggunakan gain ternormalisasi bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan
kemampuan literasi matematika siswa yaitu dengan membandingkan skor pre- test dan post-test kemampuan literasi matematika kelas eksperimen. Kriteria gain
ternormalisasi yang dilakukan pada sampel, berlaku pula pada sampel tersebut tetapi tidak dapat diberlakukan pada populasi. Melalui kriteria gain
ternormalisasi dapat diketahui seberapa besar peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas sampel pada penelitian ini. Menurut Hake 1998: 65,
rumus gain ternormalisasi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.
Keterangan: gain ternormalisasi;
nilai rata-rata post-test; nilai rata-rata pretest.
Besarnya peningkatan ada tiga kategori, dapat dilihat pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Kriteria Gain Ternormalisasi Interval
Gain Tinggi
Sedang Rendah
Sumber: Hake, 1998 Gain ternormalisasi
merupakan metode yang cocok untuk menganalisis hasil pretest dan post-test dan merupakan indikator yang lebih baik
dalam menunjukkan tingkat efektivitas perlakuan dari perolehan post-test Hake, 1998.
3.9.2 Analisis Data Kualitatif
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
3.9.2.1 Analisis Sebelum di Lapangan
Analisis sebelum di lapangan dilakukan dengan studi pendahuluan, data sekunder yang digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Dalam penelitian
ini analisis sebelum lapangan dilakukan dengan cara observasi awal kegiatan pembelajaran, wawancara dengan guru matematika, dan mengumpulkan data
sekunder berupa hasil belajar siswa serta hasil ulangan siswa pada materi