Kerangka Teori Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori .1 Tinjauan Pustaka

eksistensinya, serta untuk membuka jalan kekebenaran. Yang membedakannya dengan seni lain adalah bahwa sastra memiliki aspek bahasa. Unsur – unsur penunjang terciptanya sebuah karya sastra, khususnya prosa antara lain yaitu tema, penokohan, plot, setting, dan lain sebagainya. Tokoh dan penokohan merupakan unsur yang penting dalam karya naratif. Penikmat sastra dapat secara bebas menafsirkan watak, perwatakan dan karakter yang merujuk pada sifat dan sikap para tokoh. Tokoh cerita menurut Abrams dalam Nurgiantoro 1995 : 165, adalah orang – orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecendrungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Hal ini sangat tergantung pada si pengarang agar dapat melukiskan tokoh sesuai dengan pesan, amanat, atau pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembacanya. Di dalam komik Gokusen, melalui penokohannya, pengarang menyajikan suatu karya sastra fiksi yang banyak mengandung nilai – nilai sosiologi yang tergambar jelas dari sikap, sifat serta ucapan – ucapan para tokohnya sebagai unsur yang membawa pesan, amanat atau pesan moral yang kiranya dapat bermanfaat bagi pembacanya.

1.4.2 Kerangka Teori

Dalam menganalisis suatu karya sastra diperlukan suatu pendekatan yang berfungsi sebagai acuan penulis dalam menganalisis karya sastra tersebut. Dalam penulisan ini penulis menggunakan pendekatan semiotika, pendekatan historis dan pendekatan sosiologis. Universitas Sumatera Utara Menurut Jan Van Luxemburg 1992 : 46, semiotik adalah ilmu yang mempelajari tanda – tanda, lambang dan proses perlambangan. Ilmu tentang semiotik ini menganggap bahwa fenomena sosial maupun masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda – tanda. Tanda – tanda tersebut dapat berupa gerakan anggota badan, pakaian dan lain – lain. Kemudian tanda – tanda tersebut dihubungkan dengan konsep budaya sehingga pada kondisi ini karya sastra yang berbentuk komik akan dijadikan sebagai tanda untuk diinterpretasikan. Setelah dapat tanda yang menunjukkan kondisi sosial tokoh dengan menggunakan pendekatan semiotika, penulis melakukan analisis dengan pendekatan sosiologis. Menurut Aminuddin 2000:46 pendekatan historis adalah suatu pendekatan yang menekankan pada pemahaman tentang biografi pengarang, latar belakang peristiwa kesejarahan yang melatar belakangi masa-masa terwujudnya cipta sastra yang dibaca, serta tentang bagaimana perkembangan kehidupan penciptaan maupun kehidupan sastra itu sendiri pada umumnya dari zaman ke zaman. Hal dasar yang melatar belakangi lahirnya pendekatan ini adalah anggapan bahwa cipta sastra bagaimana pun juga merupakan bagian dari zamannya. Ratna 2004: 65 berpendapat bahwa pendekatan historis memusatkan perhatian pada masalah bagaimana hubungannya terhadap karya yang lain, sehingga dapat diketahui kualitas unsur-unsur kesejarahannya. Pada umumnya pendekatan historis dikaitkan dengan kompetensi sejarah umum yang dianggap relevan. Maka penulis juga menggunakan pendekatan ini untuk melihat latar belakang cerita yakuza dalam kehidupan nyata maupun yakuza dalam komik Gokusen dan memahami unsur-unsur sejarahnya. Universitas Sumatera Utara Pendekatan sosiologis bertolak dari pandangan bahwa sastra adalah pencerminan kehidupan masyarakat. Pendekatan sosiologis adalah pendekatan yang berusaha memahami latar belakang kehidupan sosial budaya, kehidupan masyarakat, maupun tanggapan kejiwaan atau sikap pengarang terhadap lingkungan kehidupannya ataupun zamannya pada saat sastra itu diwujudkan Aminuddin, 2006 : 46. Dalam hal ini, penulis menganalisa kondisi sosiologis dari komik Gokusen yang kemudian dihubungkan dengan pendekatan historis serta pendekatan semiotika yang digunakan untuk menjabarkan keadaan serta tanda – tanda yang terdapat dalam komik ini. Oleh karena itu, analisis ini akan menjelaskan tentang kondisi sosial yang dihadapi tokoh utama dalam komik ini. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuaan Penelitian