Dalam permainan ini, kartu yang disebut dengan “kartu sial” ini sering ditemukan dengan nilai 8-9-3 yang berjumlah 20. dan istilah “yakuza” sendiri
awalnya diambil dari “kartu sial” ini. Dalam bahasa Jepang, angka 8-9-3 dapat
juga diucapkan sebagai Ya-Ku-Za.
8
八 = Hachi = HaYa ヤ
9 九 = Kyu
= Ku
ク 3
三 = San Zan = SaZa ザ
Istilah yakuza pada awalnya hanya ditujukan bagi seorang pemain yang kalah dalam permainan kartu, namun maknanya berkembang dan tidak lagi
ditujukan kepada seorang pemain saja tetapi mengacu kepada seluruh orang yang bermain judi dan kepada orang- orang yang melakukan penyimpangan dan
mengganggu ketentraman masyarakat. Dalam masyarakat Jepang pada masa itu,orang-orang yang berjudi dianggap sebagai pecundang dan tidak berguna
Inami, 1992 : 353.
2.1.3 Organisasi Yakuza
Yakuza ヤクザ, yang juga dapat disebut dengan gokudou 極道 adalah
nama dari sindikat terorganisir di Jepang. Sedang dalam pengoperasian organisasi ini, sering juga disebut mafia Jepang. Hingga sekarang, yakuza masih saja ditakuti
banyak orang, hal ini dikarenakan sepak terjangnya yang sangat mempengaruhi Jepang, bahkan dunia sekaligus. Meski pada dasarnya mereka adalah kelompok-
kelompok ‘minor’ yang dikumpulkan, namun dalam perekruitan anggota, mereka tidak pernah memandang status sosial para calon anggotannya.
Universitas Sumatera Utara
Jika awal dari pembentukan yakuza berasal dari “rakyat yang bukan dari kalangan bushi”, dalam pelebaran dan perluasan anggota, yakuza tidak
memandang status sosial mereka. Bahkan bagi mereka anggotanya yang dinilai lemah dan tidak mampu beradaptasi dengan kehidupan kesehariannya bukan
dalam yakuza, yakuza tidak tanggung-tanggung untuk melindunginya. Dalam kepengurusannya, yakuza dibagi menjadi 2 kelompok yaitu Yakuza tak bertuan
dan keluarga Yakuza 1.
Yakuza tak bertuanyakuza lepas Dalam kepengurusan yakuza, tidak ditentukan atau diwajibkan bagi
mereka untuk bergabung dalam suatu kelompok tertentu. Pada praktiknya, banyak ditemukan yakuza yang berdiri sendiri dan tidak memiliki “tuan”.
Seperti yang disebutkan, yakuza dapat berasal dari golongan manapun, tingkat sosial apapun, dan umur berapa pun. Dan ini berdampak dengan adanya
yakuza lepas yang tidak memiliki tuan dan tidak terikat dengan organisasi apapun. Yakuza lepas ini sering disewa oleh keluarga yakuza untuk melakukan
kegiatannya. Sesuai dengan jabatannya, yakuza lepas berasal dari kalangan paling bawah, yang tidak memungkinkan menjalankan usaha apapun secara sendirian.
Mereka lebih dikenal oleh masyarakat tentang sepak terjang mereka yang selalu membuat keonaran diantaranya. Berbeda dengan keluarga yakuza yang lebih
memilih “jalur elit”. Keterlibatan antara yakuza lepas dengan keluarga yakuza adalah apabila
keluarga yakuza menginginkan keonaran dengan tanpa campur tangan pribadinya, atau hanya ingin “lempar batu sembunyi tangan”, keluarga yakuza menyewa
yakuza lepas ini.
Universitas Sumatera Utara
Yakuza lepas sangat mandiri karena tidak bertuan. Sehingga yakuza lepas lebih mudah dalam beraksi tanpa harus menunggu atau ditunggu. Dalam alur
keuangannya, yakuza lepas sangat rawan apabila pada akhirnya yakuza lepas mampu mengungguli keluarga yakuza.
Dan, apabila hal tersebut benar-benar terjadi, maka keluarga yakuza tidak segan-segan untuk menghabisi yakuza lepas tersebut yang dinilai mengganggu
dan sebagai ancaman di kemudian hari. 2.
Keluarga Yakuza Keluarga yakuza berbeda dengan yakuza lepas. Mereka lebih terkoordinir
dan berjalan sesuai alurnya. Susunan kepengurusan juga sangat jelas sehingga mereka memiliki pertanggungjawaban secara terarah. Selain itu, peraturan-
peraturan yang disusun juga harus dilakssanakan. Dalam kepengurusan Keluarga Yakuza atau yang dapat disebut Organisai
yakuza, mirip dengan susunan keluarga pada umumnya dan memiliki tugas dan tanggung jawab seperti organisasi-organisasi pada umumnya. Kombinasi kedua
susunan struktural ini mampu membawa yakuza menjadi organisasi “keluarga” yang sangat kuat dan ditakuti.
Susunan keluarga rumah tangga; dalam keluarga kecil, kepala rumah tangga biasa dipegang oleh lelaki tertua yang biasanya diperankan oleh ayah
dengan istri yang mendampingi dan diteruskan ke bawah oleh anaknya. Jika ditarik kebelakang, menjadi keluarga besar, lelaki tertualah yang menjadi kepala
rumah tangga bila masih mampu. Atau juga yang paling mampu dalam mengurusi segala kebutuhan rumah tangga. Dengan didampingi istri, diteruskan
hingga anak-anaknya. Menurun kembali menjadi keluarga ke-3, atau yang
Universitas Sumatera Utara
sering disebut sebagai cucu-cucu. Di antara ank-anak dan atau cucu-cucu, mereka memiliki ikatan tali persaudaraan yang disebut dengan kakak-adik.
Jika ditarik secara keseluruhan, tali ikatan keluarga besar tersebut memiliki ikatan antara bapak-anak, kakek-cucu, paman-keponakan, dan kakak-
adik. Berbeda dengan susunan organisasi secara umum; “Atasan” bisa jadi
seseorang uang memiliki jabatan terendah atau bahkan ‘pemilik’” bisa jadi seseorang yang memiliki jabatan terendah atau bahkan ‘pemilik’ perusahaan
sendiri dan kemudian turun ke kepala pusat hingga ke masing-masing kepala cabang. Susunan ini terus secara menurun kepada masing-masing anak buah
hingga sampai dasar. Bahkan sekarang mengenal sistem kontrak atau bahkan buruh lepas.
Dengan gambaran susunan keluarga rumah tangga dan organisasi, jika digabungkan, pasti menjadi suatu organisasi yang sangat kuat. Yakuza adalah
salah satu organisasi yang memiliki susunan organisasi tersebut. Oleh karenanya disebut sebagai “Organisasi Keluarga Yakuza”.
Susunan keluarga Yakuza, atau dapat disebut sebagai Klan Yakuza; Kepala Tinggi, dapat disebut sebagai Oyabun
親分 ayahfather dan menurun secara kebawah kepada Wakashu
若衆 anakchild. Dan masing-masing anak-anak tersebut menjadi Kyodai saudarabrother.
Melihat susunan struktural tersebut, seperti dalam kepengurusan organisasi perusahaan, yakuza juga memiliki “staf khusus” untuk mengurusi keuangan,
hukum, dan sekretaris. Mereka adalah termasuk angkatan pertama di bawah “kaki tangan” atau “Orang Kepercayaan” yang disebut sebagai Saiko Komon
最高顧問.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab a. Oyabun