Kesimpulan KESIMPULAN dan SARAN

BAB IV KESIMPULAN dan SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah membahas mengenai yakuza dalam skripsi yang berjudul “Analisis Kehidupan Tokoh Yakuza dalam Komik Gokusen karya Kozueko Morimoto”, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Komik Gokusen karya Kozueko Morimoto merupakan salah salah satu komik Jepang, yang sangat menarik dan sangat dikenal serta digemari oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Bukan saja di Jepang tetapi telah menyebar ke seluruh dunia. Komik Gokusen intinya menceritakan tentang kehidupan tokou utama Yakuza dengan mengambil setting berdasarkan kehidupan yakuza yang sebenarnya. 2. Kozueko Morimoto menampilkan tokoh cerita sebagai yakuza yang memiliki peran dalam kehidupan masyaraka Jepang, baik dalam kehidupa sehari-hari juga dalam menjalankan misi yang disajikan secara ringan dan humoris, namun menyampaikan makna yang mendalam dan pesan tertentu bagi pembacanya. 3. Kumiko Yamaguchi, Ryuichiro Kuroda, Wakamatsu, Pengacara Shinohara, Kyotaro Oshima, Tetsu dan Shin Sawada menjadi tokoh yang mewakili yakuza sebagai penyampai peran yang dilihat dari ucapan, tingkah laku, serta sikap-sikap mereka. 4. Kozueko Morimoto menampilkan cerita mengenai yakuza di Jepang, yang ditampilkan oleh tokoh – tokoh cerita yang masing – masing memiliki Universitas Sumatera Utara karakter yang kuat yang mampu menyampaikan makna dan pesan tersendiri bagi pembacanya. Pengarang menonjolkan sifat-sifat kemanusiaan serta kuatnya ikatan persaudaraan yang dimiliki oleh para yakuza tersebut sehingga membuat para yakuza bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas dan peran mereka dalam kelompok. 5. Banyak persamaan dan perbedaan antara yakuza dalam kehidupan nyata dengan yakuza yang diceritakan dalam komik Gokusen. Dalam kenyataanya wanita tidak diperbolehkan menjadi yakuza. Sedangkan dalam komik Gokusen terdapat wanita sebagai Kumicho bos kelompok, di bawah pimpinan oyabun bos besar. Dalam komik Gokusen juga diceritakan bagaimana Kelompok Kuroda sebagai organisasi yakuza tidak melakukan tindakan- tindakan yang mengganggu masyarakat, namun sebaliknya, para yakuza cenderung menjaga aktifitasnya agar tidak meresahkan masyarakat. Kumiko, sebagai tokoh utama membaktikan dirinya sebagai pekerja sosial. Alam kenyataan tidak ada ditemukan ada yakuza yang juga bekerja membaktikan dirinya, terlebih menjadi seorang guru. Dalam kehidupan nyata, jika menjadi seorang yakuza, berarti harus meninggalkan segala aktifitas di luar kepentingan kelompok. Tidak ada lembaga sosial masyarakat yang mau menerima dan mempekerjakan yakuza. Namun antara kehidupan nyata dan dalam komik Gokusen digambarkan adanya persaamaan, yaitu dalam sistem dan struktur organisasi, menjalankan tugas dan misi berdasarkan perintah yang diberikan oleh pimpinan atau atasannya, dalam peran dan tugas masing- masing jabatan dalam kelompok, dalam sistem perekruitan, dan dalam pola identitas seperti menato tubuh. Universitas Sumatera Utara

4.2 Saran