kumiko, sebagai pekerja social, seharusnya seorang guru tidak mengucilkan siapapun muridnya dan bagaimanapun kondisi social murid tersebut, seharusnya
guru benar-benar mengabdi memberikan pengajaran pada muridnya. Kumiko sebagai guru memiliki prinsip demikian.
Dari dialog Ryuichiro di atas dapat dilihat kalau Ryuichiro memiliki kedisiplinan yang tinggi dan seorang idealis. Sekalipun ia seorang pimpinan
yakuza, namun ia tetap mengikuti norma yang berlaku di masyarakat. Ia menegaskan pada anggotanya agar tidak membuat tindakan-tindakan yang
meresahkan. Namun sekalipun Keluarga Kuroda tidak menyakiti masyarakat umum, namun ia menyadari kalau tidak mudah mengubah anggapan masyarakat
bahwa semua yakuza itu jahat. Ryuichiro menyadari hal ini, karena masyarakat cenderung menilai dari kekurangan yang pernah terjadi.
Pada kehidupan nyata juga demikian, tidak semua kelompok yakuza jahatdan mengganggu masyarakat
3.2.3 Pengacara Shinohara Cuplikan 1 :
Yakuza 1 :
sialan Bocah busuk Kubunuh Kau
Ryuichiro :
Woi, kalian Lagi ribut-ribut apa di wilayahku??
Wakamatsu :
Kalian seenaknya saja memukul orang di depan mata Keluarga Kuroda,hah
Preman :
Para preman yang mengganggu Shinohara pun lari tunggang-
Universitas Sumatera Utara
langgang begitu melihat Ryuichiro datang. Dan saat itu juga polisi lewat
Wakamatsu :
oya-san.., polisi datang, tolong cepatlah ke mobil Shinohara
: Kumohon, bawalah aku, aku tidak bisa berdiri
menarik jubah Ryuichiro Ryuichiro
: Polisi akan segera datang. Mereka akan membawamu ke dokter
Shinohara :
Bersikeras memohon agar tetap ikut dibawa beserta Ryuichiro saat itu juga
Jilid 1 hal 154-158
Analisis
Dialog di atas menceritakan awal dari bertemunya Ryuichiro dengan Shinohara. Shinohara yang saat itu sedang dihajar oleh para preman ditolong oleh
Ryuichiro yang saat itu lewat di sana. Setelah ditolong Shinohara bersikeras harus ikut dibawa bersama Ryuichiro. Melihat kemauan yang kuat dan kondisi
Shinohara yang lemah saat itu, Ryuichiro iba sekaligus kagum pada Shinohara yang masih muda namun memiliki kemauan keras jika menginginkan sesuatu dan
pantang menyerah. Shinohara pun akhirnya dibawa pulang oleh Ryuichiro. Dalam kehidupan nyata, dalam merekruit anggota baru, satu syarat yang
paling utama agar bisa diterima menjadi anggota kelompok yakuza adalah memiliki kemauan keras dan tidak takut terhadap lawannya. Karakter seperti
Shinohara inilah yang dicari oleh kelompok yakuza.
Universitas Sumatera Utara
Cuplikan 2 :
Shinohara yang tertembak pada saat pertemuan antar kelompok waktu itu, dirawat selama beberapa hari di rumah sakit. Pada hari kepulangannya, ia dijemput oleh
Kumiko, Wakamatsu, Tetsu dan Minoru. Saat itu ada pasien yang melihat dan membicarakaan mereka.
Pasien 1 : itu tuh, geng yang ada di berita, kan?
Pasien 2 : oh, pengacara yang katanya tertembak di tengah-tengah pertikaian
antar geng. Pasien 1 :
kasian juga, ya… Pasien 2 :
nggak juga, dia jadi pengacara yakuza sih… Jadi salahnya sendiri.
Tetsu yang mendengar pembicaraan itu hamper marah tapi pak Shinohara menahannya.
Shinohara : biarkan saja
Tetsu :
habis, mereka bicara seenaknya gitu. Shinohara :
sudahlah, biarkan saja, toh mereka tidak tahu apa-apa Jilid 1 hal. 146-147
Analisis
Pada dialog antara pasien 1 dan pasien 2 di atas dapat dilihat bahwa masyarakat pada umumnya telah membenci dan menghindari yakuza. Masyarakat
pada umumnya menganggap segala sesuatu yang berhubungan dengan yakuza adalah jahat. Shinohara sebagai pengacara baru di Keluarga Kuroda pun langsung
Universitas Sumatera Utara
dianggap sebagai orang jahat, reputasi Shinohara di masyarakat umum pun telah jelek.
Namun shinohara telah mengetahui hal ini akan terjadi padanya jika ia benar-benar memilih untuk bekerja sebagai pengacara Keluarga Kuroda. Bagi
masyarakat, pengacara pada kelompok yakuza adalah juga seorang yakuza.
3.2.4 Wakamatsu Cuplikan 1 :