34
kelompok  dan  penghargaan  kelompok  bagi  individubelajar. Bagi merekapembelajaran  kooperatif  memberikan  lebih  banyak  ruang  dan
kesempatan  untuksiswa  untuk  berdiskusi,  memecahkan  masalah, menciptakan solusi, memberikanide dan saling membantu.
34
Penelitian  lain  dilakukan  oleh  Rinda  Warawudhi,  Fakultas Humaniora  dan  Ilmu  Sosial,  Burapha  University,  Chon  Buri,  Thailand.
Dengan  judul  English  Reading  Achievement:Student  Teams-Achievement Division  STAD  vs.Lecture  Method  for  EFL  Learners,  Setelah
menganalisis  respon  siswa  dari  Kelompok  belajar  STAD,  hasil menunjukkan  bahwa  siswa  tersebut  menikmati  metode  ini  pembelajaran
menjadi aktif. Dapat disimpulkan bahwa metode STAD dapat mendorong keterlibatan  kelas  siswa,  meningkatkan  motivasi  belajar  siswa  dan  sikap
terhadap  belajar  bahasa  Inggris,  dan  meningkatkan  partisipasi  siswa  di dalam kelasbaik dalam hal interaksi antara siswa sendiri dan antara siswa
dan guru mereka.
35
Penelitian lain dalam artikel yang ditulis oleh Haroun Siregar yang berjudul  “Penerapan  Model  Pembelajaran  Kooperatif  Tipe  STAD  untuk
meningkatkan  aktivitas  dan  Hasil  Belajar  Siswa  pada  Pembelajaran Kimia” yang dilakukan di SMA Negeri 1 Tanjung Pura Tahun 20122013
menunjukan  bahwa  penerapan  model  pembelajaran  STAD  dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa.
36
34
Adeneye  Olarewaju  Adeleye  Awofala,  Alfred  Olufemi  Fatade,  Samuel  Adejare  Ola- Oluwa,
“Pengaruh  Team  Achievement  Division  Mahasiswa  STAD  padaPrestasi  Akademik Mahasiswa
”  dalam  International  Journal  of  Tren  Matematika  dan  Teknologi-ISSN:  2231- 5373 http:www.internationaljournalssrg.org, Volume3 Issue1-2012
35
Rinda  Warawudhi,  Fakultas  Humaniora  dan  Ilmu  Sosial,Burapha  University,  Chon Buri,  Thailand.  English  Reading  Achievement:Student  Teams-Achievement  Division  STAD
vs.Lecture Method for EFL Learner
,
Journal of Institutional Research South East Asia, Volume 10 Number 1 MayJune 2012.
36
Haroan  Siregar,  “Penerapan  Model  Pembelajran  Kooperatif  Tipe  STAD  untuk Meningkatkan  Aktifitas  dan  Hasil  Belajar  Siswa  SMA  pada  Pembe
lajran  Kimia”  dalam  Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, Volume 2, nomor 1, Juni 2013. h. 40-52
35
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Sebelum  meneliti  tentunya  peneliti  mencari  terlebih  dahulu  penelitian- penelitian  terdahulu  mengenai  pembelajaran  kooperatif  maupun  model
pembelajaran  STAD,  agar  penelitian  yang  akan  dilakukan  memiliki  dasar pemikiran  yang  cukup  kuat.  Dengan  pertimbangan  di  atas  maka  peneliti
menuliskan berbagai penelitian terdahulu antara lain : 1.  Penelitian  lain  oleh  Asneli  Lubis  dalam  artikel  “Pengaruh  Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada
Materi  Pokok  Gerak  Lurus”    menjunjukan  bahwa  pengaruh  model STAD  dalam  pembelajaran  gerak  lurus  pada  siswa  kelas  X  di  SMA
Swasta  UISU  Medan  tahun  ajaran  20102011  terdapat  pengaruh yangsignifikan pada penggunaan model STAD terhadap hasil belajar fisika
siswa pada materi pokok gerak lurus.
37
2.  Penelitian  lain  oleh  Retelit  Lubis  dalam  artikel  “Meningkatkan  Aktifitas Siswa  Melalui  Model  Pembelajaran  Tipe  STAD  untuk  Menumbuhkan
Sikap Kritis Siswa SMA Negeri di Medan” yang dilakukan pada kelas XI-
I SMA Negeri 16 Medan, disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada  kelas  model  dan  kelas  guru  dengan  menerapkan  perangkat
pembelajaran berbasis konstruktivisme melalui model STAD sebesar 72,8, aktifitas belajar siswa pada SMA N 16  dikategorikan aktif yaitu termasuk
kategori penilaian aktif dengan rata-rata 71,3.
38
3.  Penelitian lain oleh N.D. Muldayanti dalam Jurnal “Pembelajaran Biologi
Model  STAD  dan  TGT  Ditinjau  dari  Keingintahuan  dan  Minat  Belajar Siswa”  penelitian  dilakukan  pada  kelas  VIII  A  sampai  VIII  F  MTsN
Nogosari  Boyolali,  disimpulkan  bahwaTerdapat  interaksi  antara  metode STAD  dan  TGT  dengan  keingintahuan  terhadap  prestasi  belajar  materi
sistem  pencernaan  makanan.  Penerapan  metode  STAD  dan  TGT,
37
Asneli  Lubis,  “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif  Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus” dalam Jurnal Pendidikan Fisika, Volume 1,
nomor 1,  Juni 2012. H. 27-32
38
Retelit  Tarigan,  “Meningkatkan  Aktifitas  Siswa  Melalui  Model  Pembelajaran  Tipe STAD  untuk  Menumbuhkan  Sikap  Kritis  Siswa  SMA”    dalam  Jurnal  Penelitian  Inovasi
Pembelajaran Fisika, Volume 4, nomor 1, Juni 2012. h. 19-24
36
keingintahuan  tinggi  atau  rendah,  dan  minat  belajar  tinggi  dan  rendah mempengaruhi  prestasi,  dan  memberikan  interaksi  secara  bersamaan  da-
lam meningkatkan prestasi belajar.
39
4.  Penelitian  lain  dilakukan  oleh  Suherman  dalam  artikel  “Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika Melalui Penerapan
Model  Pembelajaran  Kooperatif  Tipe  Student  Team  Achievement Divisions di SMA N STABAT” penelitian dilakukan pada siswa XI IA-1
SMA  Negeri  1  Stabat,  berdasarkan  hasil  analisis  data  diperoleh  hasil belajar  siswa  dan  ketuntasan  belajar  siswa  menggunakan  Metode
pembelajaran  Kooperatif  tipe  STAD  dapat  meningkat  setiap  siklusnya. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
aktivitas  dan  hasil  belajar  siswa  pada  pelajaran  FIsika  di    kelas  XI  IA-1 SMA Negeri 1 stabat.
40
5.  Penelitian  lain  dilakukan  oleh  Armani,  dengan  judul  penelitian “Peningkatan  Aktivitas  Belajar  Peserta  Didik  Melalui  Model  Kooperatif
Tipe  STAD  pada  Pembelajaran  IPA  di  SD”  peneliti  dapat  mengambil
kesimpulan  secara  umum  bahwa  dengan  menggunakan  Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas  belaja
peserta didik di kelas VB Sekolah Dasar Negeri 36 Kecamatan Pontianak Selatan.
41
C. Kerangka Berfikir
Ada  persepsi  umum  yang  sudah  berakar  dalam  dunia  pendidikan  dan juga  sudah  menjadi  harapan  masyarakat.  Persepsi  umum  ini  menganggap
bahwa  sudah  merupakan  tugas  guru  untuk  mengajar  dan  menyodori  siswa
39
N.D  Muldayanti,
“Pembelajaran  Biologi  Model  STAD  dan  TGT  Ditinjau  dari
Keingintahuan  dan  Minat  Belajar  Siswa”  dalam  Jurnal  Pendidikan  IPA  Indonesia,  JPII  2  1 2013 h. 12-17
40
Suherman, “Meningkatkan  Aktifitas  dan  Hasil  Belajar  Siswa  pada  Pelajaran  Fisika
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe  Student Team Achievement Divisions di SMA N STABAT” dalam Jurnal Pendidikan Fisika, Volume 1. Nomor 2, Des 2012
41
Armani, “Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik Melalui Model Kooperatif Tipe STAD pada Pembelajaran IPA di  SD” , Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 2, No.7
Juli 2012
37
dengan  informasi-informasi  dan  pengetahuan.  Guru  perlu  bersikap  atau setidaknya  dipandang  oleh  siswa  sebagai  yang  maha  tahu  dan  sumber
informasi.  Buruknya  lagi,  siswa  belajar  dalam  situasi  yang  membebani  dan menakutkan  karena  dibayangi  oleh  tuntutan-tuntutan  mengejar  hasil  belajar
yang tinggi. Nampaknya  perlu  ada  perubahan  paradigma  dalam  menelaah  proses
belajar  siswa  dan  interaksi  antara  guru.  Sudah  semestinya  kegiatan pembelajaran  untuk  lebih  mempertimbangkan  siswa.  Selain  itu  arus  proses
belajar  tidak  harus  berasal  dari  guru  menuju  siswa.  Siswa  bisa  juga  saling mengajar  dengan  sesama  siswa  yang  lainnya.  Sistem  pengajaran  yang
memberi  kesempatan  kepada  anak  didik  untuk  bekerja  sama  dengan  sesama siswa  dalam  tugas-tugas  yang  terstruktur  seperti  sistem  pembelajaran
kooperatif.  Dalam  sistem  ini,  guru  bertindak  sebagai  fasilitator  dan  siswa dituntut untuk lebih aktif.
Pembelajaran  aktif  adalah  suatu  pembelajaran  yang  mengajak  siswa untuk  belajar  secara  aktif.  Ketika  siswa  belajar  dengan  aktif,  berarti  mereka
yang  mendominasi  aktivitas  pembelajaran.  Dengan  ini  secara  aktif  mereka menggunakan  otak,  baik  untuk  menemukan  ide  pokok  dari  materi  mata
pelajaran,  memecahkan  persoalan,  atau  mengaplikasikan  apa  yang  baru mereka  pelajari  ke  dalam  satu  persoalan  yang  ada  dalam  kehidupan  nyata.
Dengan  belajar  aktif  ini,  siswa  diajak  untuk  turut  serta  dalam  semua  proses pembelajaran,  tidak  cuma  mental  tetapi  melibatkan  fisik.  Dengan  cara  ini
biasanya  siswa  akan  merasakan  suasana  yang  lebih  menyenangkan  sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.
Pada model cooperative learning Tipe STAD siswa akan diajak untuk berperan  aktif  dalam  mengembangkan  pemahaman  mengenai  Ilmu
Pengetahuan  Alam  melalui  diskusi,  siswa  pun  akan  diajak  untuk  melihat langsung  bagaimana  gambaran  nyata  pada  bahasan  IPA  itu,  baik  melalui
demonstrasi  maupun  media  pembelajaran  lain  yang  berbentuk  presentasi. Dalam  model  cooperative  learning  Tipe  STAD  ini,  peran  guru  akan  lebih
banyak sebagai fasilitator, moderator dan sedikit presentator di awal.
38
Berdasarkan  uraian  di  atas,  diduga  hasil  belajar  IPA  akan  berbeda antara  siswa  yang  mengikuti  model  pembelajaran  kooperatif  tipe STAD
dengan  siswa  yang  mengikuti  model  pembelajaran  konvensional  pada    kelas IV di MI.
Gambar : 2.2 Bagan Kerangka Berfikir Penelitian
Kondisi Awal
Guru : Belum Menerapkan
Aktifitas Siswa Rendah
Hasil Belajar Siswa Rendah
Tindakan
Guru : Menerapkan Model
Pembelajaran STAD
Guru : Menerapkan Model
Pembelajaran Konvensional
Aktifitas Siswa Rendah Hasil Belajar Siswa
Rendah
Aktifitas Siswa Rendah Hasil Belajar Siswa
Rendah
Kondisi yang diharapkan :
Aktifitas Siswa tinggi
Dan Hasil Belajar
Siswa mencapai
KKM memenuhi
ketuntasan klasikal