d. Uji Normalitas Postes Kelompok Kontrol Pada postes kelompok kontrol, uji normalitas dilakukan
dengan uji Chi-Kuadrat, berdasarkan perhitungan lampiran 6, hasil data dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.7 Uji Normalitas Postes Kelompok Kontrol
N hitung
tabel Kesimpulan
30 53.5
11,070 hitung
tabel, sehingga sampel berdistribusi tidak normal
2. Uji Homogenitas
Pada uji homogenitas ini dilakukan uji dengan rumus fisher terhadap pretes dan postes, syarat dalam uji homogenitas ini yaitu jika
lebih kecil dari maka kedua kelompok homogen dan jika
lebih besar dari maka kedua kelompok tidak homogen.
a. Uji Homogenitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan perhitungan lampiran 7, hasilnya dapat dilihat pada
tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal pretes
N Keterangan
30 1,380882
1,85 , maka kedua
kelompok homogen.
b. Uji Homogenitas Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan perhitungan lampiran 8, hasilnya dapat dilihat pada
tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol
N Keterangan
30 0,37926
1,85 ,
makakeduakelompokhomogen.
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
1. Analisis Data
Setelah dilakukan analisis uji persyaratan data berupa uji normalitas dan uji homogenitas, maka diperoleh kesimpulan bahwa kedua kelompok
eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dilanjutkan analisis data dengan menggunakan
uji-t. Uji-t dilakukan pada nilai pretes dan postes. Uji-t pada nilai postes dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Berdasarkan
perhitungan lampiran 13 dapat dilihat hasil uji-t terdapat nilai pretes dan postes pada tabel 4.10 dan 4.11.
Tabel 4.10 Hasil Uji “t” Kemampuan Awal Siswa Pretes
Variabel Kesimpulan
Kemampuan awal belajar kognitif
18,52 18,52
, maka Ditolak
Tabel 4.11 Hasil Uji “t” Hasil Belajar Siswa Setelah Pembelajaran
postes
Variabel Kesimpulan
Hasil belajar kognitif 217,327 18,52
, maka Ditolak
2. Pembahasan
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan model cooperative learning tipe STAD, sedangkan variabel terkaitnya adalah
hasil belajar IPA siswa pada materi Sumber Daya Alam. Berdasarkan nilai rata-rata, dapat dilihat bahwa penggunaan model
pembelajaran STAD lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah dan presentasi biasa. Nilai rata-rata kelas eksperimen