Kegunaan Penelitian Pengembangan Masyarakat Melalui Program Kredit Mikro dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT South Pacific Viscose

II. PENDEKATAN TEORITIS

2.1. Tanggung jawab Sosial Perusahaan TSP

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau TSP merupakan suatu bentuk tanggung jawab yang dilakukan oleh perusahaan. Pada pelaksanaannya perusahaan menjalin hubungan kerjasama dengan stakeholder sebagai perantara program TSP kepada masyarakat. TSP yang semula merupakan suatu bentuk derma perusahaan yang sebagian besar berasal dari kesadaran pribadi perusahaan untuk berbuat sesuatu kepada masyarakat, kemudian kini menjadi suatu bentuk kewajiban perusahaan untuk berperilaku secara etis dalam memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi, sementara pada saat yang sama juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal dan masyarakat secara luas Salihin 2009 TSP menurut Johnson and Johnson 2006 yang dikutip oleh Hadi 2011 mendefinisikan “Corporate Social Responsibility CSR is about how companies manage the business processes to produce an overall positive impact on society ” berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa TSP merupakan program perusahaan dalam mengelola kegiatan bisnisnya untuk dapat memberikan dampak positif pada masyarakat. Ghana 2006 yang dikutip oleh Hadi 2011 mendefinisikan “CSR is about capacity building for sustainable likelihoods. It respect cultural differences and finds the business opportunities in building the skill of employees, the community and the government”. Lebih lanjut dinyatakan,… “Corporate Social Responsibility CSR is about business giving back to society” berdasarkan definisi tersebut TSP merupakan bentuk timbal balik perusahaan terhadap masyarakat untuk dapat membangun keberlanjutan kegiatan perusahaan yang didalamnya merupakan upaya peka perusahaan pada kearifan lokal dalam membangun keterampilan karyawan, masyarakat dan pemerintah. Kotler dan Lee 2006 yang dikutip oleh Salihin 2008 menyebutkan enam katagori program TSP. Pemilihan program alternatif TSP yang akan dilaksanakan oleh perusahaan sangat bergantung kepada tujuan pelaksanaan TSP yang ingin dicapai perusahaan. Keenam jenis program tersebut adalah: a. Cause Promotion : Perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu masalah sosial atau untuk mendukung pegumpulan dana, partisipasi masyarakat, atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu. b. Cause Related Marketing : Perusahaan memiliki komitmen untuk menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilannya untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan kepada penjualan produk tertentu, untuk jangka waktu tertentu. Serta aktivitas derma tententu. c. Corporate Social Marketing : Perusahaan mengembangan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan public, menjaga kelesarian lingkungan hidup, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. d. Corporate Philanthropy : Perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu. e. Community Volunteering : Perusahaan mendukung serta mendorong para karyawan, para pemegang franchise atau rekan pedangan eceran untuk menyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasi-organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program. f. Socially Responsible Business Practice : Perusahaan melakukan aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup. Berdasarkan penelitian Irwanto dan Prabowo 2008 program TSP yang diusung oleh PT Unilever Indonesia yaitu Program Lingkungan dengan mengadakan pelatihan dan pembinaan fasilitator yang merupakan perwakilan warga. Program daur ulang, dengan mengajarkan pada masyarakat cara mengolah limbah dengan baik dan berguna bagi masyarakat, agar masyarakat dapat mandiri dan tidak memiliki ketergantungan pada perusahaan. Program pendidikan, dengan tujuan membuat anak-anak sekolah yang dikunjungi oleh PT Unilever Indonesia dapat lebih kreatif, semangat dalam belajar, meningkatkan sosialisasi dengan teman-teman dan membuat anak-anak terhibur. Berdasarkan program TSP tersebut, masyarakat menilai bahwa PT Unilever Indonesia memiliki kepedualian terhadap lingkungan, tanggung jawab, dan kesejahteraan masyarakat sehingga membantu citra perusahaan PT Unilever Indonesia meningkat

2.2 Pengembangan Masyarakat

Pengembangan masyarakat menurut Brokensha dan Hodge 1969 yang dikutip oleh Adi 2008, merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui partisipasi aktif, dan jika memungkinkan, berdasarkan inisiatif dari masyarakat itu sendiri. Pengembangan masyarakat merupakan upaya pemenuhan kebutuhan dan pengurusan kepentingan lokal masyarakat setempat, sehingga masyarakat setempat mampu mengelola kebutuhan dan kepentingan masyarakat itu sendiri Hasim dan Remiswal 2009. Pengembangan masyarakat merupakan suatu kegiatan sosial yang bekerja dengan komunitas dan melibatkan partisipasi aktif dari komunitas lokal dalam memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam komunitas itu sendiri dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia didalamnya. Pengembangan masyarakat juga merupakan strategi untuk meningkatkan kualitas hidup Hasim dan Remiswal 2009. Pengembangan masyarakat merupakan suatu bentuk pemberdayaan masyarakat yang diusung untuk mencapai peningkatan kesejahteraan, yang dilakukan dengan partisipasi aktif dari masyarakat, sehingga masyarakat mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam masyarakat tersebut dengan sumberdaya yang ada pada masyarakat itu sendiri Menurut Ife yang dikutip oleh Jiuhardi 2012, terdapat 22 prinsip pengembangan masyarakat, beberapa prinsip mendasar,yaitu: a. Integrated Development. Kegiatan pengembangan masyarakat harus memperhatikan dan mempertimbangkan keterkaitan dengan aspek lainnya. b. Human Right. Kegiatan pengembangan masyarakat harus mampu menjamin pemenuhan hak bagi setiap manusia untuk hidup secara layak. c. Sustainability. Kegiatan pengembangan masyarakat tidak hanya untuk kepentingan sesaat, namun harus memperhatikan keberlanjutan dari program tersebut. d. Empowerment. Kegiatan pengembangan masyarakat memiliki arti menyediakan sumber, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat untuk meningkatkan kapasitasnya agar dapat mempengaruhi kehidupannya. f. Self-Reliance. Kegiatan pengembangan masyarakat sedapat mungkin memanfaatkan beragai sumber yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri daripada menggantungkan kepada dukungan dari luar. Adapun dukungan dari luar haruslah hanya sebagai pendukung saja. g. Organic Development. Perkembangan masyarakat hanya bisa ditentukan oleh kondisi dan situasi unik masyarakat itu sendiri. h. The Integrity of Process. Proses dalam pengembangan masyarakat tentu melibatkan berbagai pihak, bergabagi teknik dan strategi yang kesemuanya harus terintegrasi dan memberikan kesempatan pada masyarakat untuk belajar. i. Cooperation. Adanya struktur yang kooperatif dalam kegiatan pengembangan masyarakat, kerjasama dalam prosesnya akan lebih menguntungkan, karena dapat saling melengkapi dan saling belajar. j. Participation. Partisipasi dalam kegiatan pengembangan masyarakat didasarkan pada kesangupan masing-masing masyarakat, dengan demikian perlu adanya upaya-upaya yang dapat menjamin partisipasi setiap masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian Mapisangka 2009, PT BIC dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat, hal ini dapat dijelaskan karena strategi dalam implementasi TSP perusahaan merupakan respon atas kebutuhan riil masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. PT BIC telah berhasil dalam mengimplementasikan program TSP yang dilakukan secara periode dan kontinyu seperti santunan kepada fakir miskin dan pembinaan sosial kemasyarakatan dalam rangka menjada ketertiban masyarakat merupakan contoh program TSP yang dirasakan positif oleh masyarakat.

2.3. Partisipasi

Menurut Cary yang dikutip oleh Hasim dan Remiswal 2009, menyatakan bahwa partisipasi masyarakat adalah “adanya kebersamaan atau saling memberikan sumbangan untuk kepentingan dan masalah-masalah bersama yang tumbuh dari kepentingan dan perhatian individu warga masyarakat itu sendiri. ” Menurut Mardikanto yang dikutip oleh Mashyuri dan Herdikiagung 2010 TSP merupakan program yang memiliki substansi utama yaitu menempatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan, bukan lagi hanya sekedar objek pembangunan. Substansi masyarakat sebagai subjek pembangunan yaitu dengan menekankan pentingnya partisipasi masyarakat, baik pada proses perumusan program pembangunan, maupun pada tahap implementasinya. Masyarakat yang merupakan substansi utama dalam pembangunan sebagai sosok individu memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik individu menurut Mardikanto yang dikutip

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh Bank Bumn(Studi Pada Pt.Bank Xxx Medan)

8 121 130

Optimalisasi Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Di Kabupaten Toba Samosir

3 124 142

Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Citra Perusahaan Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

6 77 85

Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusaan PT.Riau Andalan Pulp And Paper Di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak

4 101 177

Analisis Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Terhadap Masyarakat Di Lingkungan Perusahaan (Studi Pada PT. Inalum Asahan)

20 335 133

Analisis Yuridis Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) Berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Studi Terhadap Putusan MK RI NO. 53/PUU-VI/2008)

0 54 155

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh PT. Lafarge Cement Indonesia Terhadap Masyarakat Lhoknga Provinsi Aceh

10 126 163

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Kesejahteraan Karyawan Studi Kasus di PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan.

1 58 88

Analisis Yuridis Mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Masyarakat Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (Studi Penelitian di PT INALUM di Kabupaten Batu Bara)

0 36 134

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Perbankan dan Lembaga Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 72 97