2.7. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir yang diusung dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Berhubungan
2.8. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraikan, dalam kajian ini diajukan tiga hipotesis berikut:
a. Karakteristik individu berhubungan dengan partisipasi, kemandirian dan
keberlanjutan usaha penerima program. b.
Layanan perusahaan berhubungan dengan partisipasi, kemandirian dan keberlanjutan usaha penerima program.
c. partisipasi, kemandirian dan keberlanjutan program
berhubungan dengan dampak sosial, ekonomi dan citra perusahaan.
2.9. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah : X.
1.1
: Umur merupakan jumlah tahun usia responden yang dihitung sejak dilahirkan sapai dilakukannya penelitian ini.
X.
1.2
: Tingkat pendidikan merupakan jenjang dalam sekolah formal yang dicapai oleh responden. Indikator dari tingkat pendidikan adalah jenjang
pendidikan formal terakhir yang diikuti oleh responden. Pengukuran X.
1
.Karakteristik Individu
X
1.1
Umur X
1.2
Tingkat pendidikan
X
1..3
Jenis kelamin Y.
1
Performa penerima kredit mikro
Y
1
.
1
. Partisipasi Y.
1.2
Kemandirian Y.
1.3
Keberlanjutan X
2
: Layanan Perusahaan
X
2.1
: Dukungan Program
X
2.2
:Kredibilitas Fasilitator
Y
2.
Dampak Y
2.1
Sosial Y
2.2
Ekonomi Y
2.3
Citra Perusahaan
dengan skala ordinal. Pernyataan responden berkaitan dengan jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden dikategorikan
ke dalam tiga kategori yaitu :
a. Tinggi SMAsederajat b. Sedang SMPsederajat
c. Rendah SDtidak tamat SD X.
1.3
: Jenis Kelamin merupakan identitas responden sebagaimana yang tercatat dalam kartu identitas responden. Pengukurannya dengan menggunakan
data nominal yakni laki-laki dan perempuan. X.
2
: Layanan Perusahaan adalah hal-hal apa saja yang disediakan perusahaan dalam mendukung berjalannya program, yaitu mencakup:
X.
2.1.
: Dukungan program merupakan sarana dan prasarana yang disediakan
oleh perusahaan untuk memfasilitasi terlaksananya program dengan baik. Indikatornya adalah ketersediaan tempat diskusi, dan kemudahan
mengakses program. Pengukurannya adalah dengan menggunakan. Pengukuran dengan skala ordinal.
a. Sangat baik rataan + standar deviasi, dengan skor 3 b. Baik selang antara nilai tinggi sampai dengan nilai rendah,
dengan skor 2 c. Kurang baik rataan
– standar deviasi, dengan skor 1. X.
2.2
: Kredibilitas
fasiltator adalah
kemampuan fasilitator
dalam mensosialisasikan program kepada masyarakat. Cara pengukurannya
adalah dengan mengukur kemampuan fasilitator dalam berkomunikasi dengan masyarakat, dan cara fasilitator menyampaikan materi program.
Pengukurannya dengan skala ordinal.
a. Sangat baik rataan + standar deviasi, dengan skor 3 b. Baik selang antara nilai tinggi sampai dengan nilai rendah,
dengan skor 2 c. Kurang baik rataan
– standar deviasi, dengan skor 1. Y.
1
. : Performa penerima kredit mikro merupakan sikap penerima kredit mikro dalam penyelenggaraan program, yang dapat dinilai dari
Y.
1.1.
: Partisipasi merupakan keikutsertaan dalam mengikuti program TSP,
Indikatornya adalah partisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, yaitu dengan mengukur keikutsertaan dalam setiap tahapan
program, kesempatan memberikan pendapat, keikutsertaan dalam pengambilan keputusan, penggunaan dana kredit mikro yang diberikan,
kemampuan
dalam pengembalian
dana kredit
mikro. Skala
pengukurannya dengan menggunakan skala pengukuran ordinal. Partisipasi diukur dengan membagi menjadi tiga katagori, yaitu
a. Tinggi rataan + standar deviasi, dengan skor 3 b. Sedang selang antara nilai rendah sampai dengan nilai tinggi ,
dengan skor 2 c. Rendah rataan
– standar deviasi, dengan skor 1 Y
.1.2
: Kemandirian merupakan kemampuan dalam mengoptimalkan sumberdaya yang ada dalam diri individu itu sendiri. Cara pengukurannya adalah
dengan mengukur kemampuan memutuskan keikutsertaan secara mandiri, kemampuan merencanakan dan melanjutkan usaha secara
mandiri, dan kemampuan dalam mengambil keputusan. Pengukurannya dengan menggunakan skala pengukuran ordinal. Kemandirian diukur
dengan membagi menjadi tiga katagori, yaitu
a. Tinggi rataan + standar deviasi, dengan skor 3 b. Sedang selang antara nilai rendah sampai dengan nilai tinggi ,
dengan skor 2 c. Rendah rataan
– standar deviasi, dengan skor 1 Y.
1.3
:
.
Keberlanjutan merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus, berkesinambungan, dapat diteruskan di periode berikutnya. Cara
pengukurannya adalah dengan mengukur kemampuan memanfaatkan sumberdaya yang mudah didapatkan, pengetahuan dalam mengakses
bahan baku produksi, kemampuan memproduksi, kemampuan menjual hasil produksi dan kemampuan mengembangkan usaha. Pengukurannya
adalah dengan menggunakan skala pengukuran ordinal. Keberlanjutan diukur dengan membagi menjadi tiga katagori, yaitu
a. Tinggi rataan + standar deviasi, dengan skor 3 b. Sedang selang antara nilai rendah sampai dengan nilai tinggi ,
dengan skor 2 c. Rendah rataan
– standar deviasi, dengan skor 1 Y.
2
: Dampak merupakan perubahan yang diterima setelah menerima program atau kegiatan dalam upaya pengembangan masyarakat yang terdiri dari
dampak pada masyarakat yaitu dampak sosial dan ekonomi dan dampak pada perusahaan yaitu citra perusahaan
Y.
2.1
: Dampak sosial adalah perubahan dalam aspek sosial yang dirasakan setelah menerima program atau kegiatan. Cara pengukurannya adalah
dengan mengukur kemampuan menjalin komunikasi dengan sesama penerima program, kemampuan saling menghargai sesama penerima
program, kemampuan menjalin relasi dengan sesama penerima program, kemampuan menjalin kerjasama .Pengukuran data dengan menggunakan
skala pengukuran ordinal.
a. Sangat baik rataan + standar deviasi, dengan skor 3 b. Baik selang antara nilai tinggi sampai dengan nilai rendah,
dengan skor 2 c. Kurang baik rataan
– standar deviasi, dengan skor 1. Y.
2.2
: Dampak ekonomi adalah perubahan dalam aspek ekonomi yang dirasakan setelah menerima program TSP. Cara pengukurannya adalah
dengan mengukur kemampuan dalam mengembangkan usaha, kemampuan meningkatkan pendapatan, kemampuan dalam pemenuhan
kebutuhan dan kemampuan untuk menabung. Pengukuran data dengan menggunakan skala pengukuran ordinal.
a. Sangat baik rataan + standar deviasi, dengan skor 3 b. Baik selang antara nilai tinggi sampai dengan nilai rendah,
dengan skor 2