5.3.4 .
Hubungan Karakteristik Individu Pada Performa Penerima Program
32 5.3.5
. Hubungan Layanan Perusahaan Pada
Performa Penerima Kredit Mikro 33
5.4 Ikhtisar
34 VI
Dampak Program Kredit Mikro dan Variabel yang Mempengaruhinya
35 6.1
Dampak 35
6.1.1 Dampak Sosial 35
6.1.2 Dampak Ekonomi 36
6.1.3 Citra Perusahaan 37
6.2 Hubungan Performa Penerima Program Pada
Dampak sosial, ekonomi dan citra perusahaan 38
6.3 Ikhtisar
39 VII Simpulan dan Saran
41 7.1
Simpulan 41
7.2 Saran 42
Daftar Pustaka 43
Riwayat Hidup 47
DAFTAR TABEL
1. Jadwal penelitian tahun 2013
15 2.
Jumlah dan persentasi penduduk menurut jenis mata pencaharian dan jumlah tenaga kerja di Desa Cicadas
tahun 2012 17
3. Jumlah dan persentasi responden peserta program kredit mikro berdasarkan umur, tingkat pendidikan dan jenis
kelamin di Desa Cicadas tahun 2013 21
4. Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya
terhadap dukungan program di Desa Cicadas tahun 2013 24
5. Persentase responden berdasarkan penilaian terhadap
pernyataan dukungan program di Desa Cicadas tahun 2013
25 6.
Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya terhadap kredibilitas fasilitator di Desa Cicadas tahun
2013 26
7. Persentase responden berdasarkan penilaian terhadap
pernyataan kredibilitas fasilitator di Desa Cicadas tahun 2013
26 8.
Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya terhadap tingkat partisipasi tahap perencanaan di Desa
Cicadas tahun 2013
27 9.
Persentase responden berdasarkan pernyataan penilaian terhadap tingkat partisipasi tahap perencanaan di Desa
Cicadas tahun 2013
28 10.
Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya terhadap partisipasi tahap pelaksanaan di Desa Cicadas
tahun 2013 28
11. Persentase responden peserta berdasarkan penilaian
terhadap pernyataan partisipasi tahap pelaksanaan di Desa Cicadas tahun 2013
29 12. Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya
terhadap partisipasi tahap evaluasi di Desa Cicadas tahun 2013
29 13. Persentase responden berdasarkan penilaian terhadap
pernyataan partisipasi tahap evaluasi di Desa Cicadas tahun 2013
30 14. Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya
terhadap partisipasi di Desa Cicadas tahun 2013 30
15. Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya terhadap kemandirian di Desa Cicadas tahun 2013
31
16. Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya terhadap keberlanjutan di Desa Cicadas tahun 2013
31 17. Nilai hubungan karakteristik individu pada performa
penerima kredit mikro di Desa Cicadas tahun 2013 32
18. Nilai hubungan layanan perusahaan pada performa penerima program pada program kredit mikro di Desa
Cicadas tahun 2013 33
19. Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya terhadap dampak sosial di Desa Cicadas tahun 2013
35 20. Persentase responden berdasarkan penilaian terhadap
pernyataan dampak sosial di Desa Cicadas tahun 2013 36
21. Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya terhadap dampak ekonomi di Desa Cicadas tahun 2013
36 22. Persentase responden berdasarkan penilaian terhadap
pernyataan dampak ekonomi di Desa Cicadas tahun 2013 37
23. Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya terhadap citra perusahaan di Desa Cicadas tahun 2013
38 24. Nilai hubungan performa penerima program dengan
dampak sosial, ekonomi dan citra perusahaan pada program kredit mikro di Desa Cicadas tahun 2013
38
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
The Organization for Economic Corperate and Development OECD merumuskan Tanggung jawab Sosial Perusahaan TSP, sebagai suatu kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk menjamin adanya pengembalian dan memberi perhatian bagi pemegang saham, karyawan, dan berbagai hal yang dianggap
penting pada nilai-nilai masyarakat. Menurut Ambadar yang dikutip oleh Prabawati 2009,
“tanggung jawab sosial dapat diartikan sebagai kepedulian para manajer perusahaan, berkenaan dengan konsekuensi sosial, lingkungan dan
politik, manusia dan keuangan atas tindakan- tindakan yang mereka ambil”,
dengan kata lain, TSP merupakan suatu bentuk kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan kepada para pekerja dan keluarganya, juga pada masyarakat lokal
dan masyarakat secara luas. Kegiatan TSP yang dilakukan baik dari aspek ekonomi, lingkungan, maupun aspek sosial merupakan cara untuk dapat menjalin
hubungan kerjasama dengan masyarakat, karena itu TSP merupakan salah satu penghubung antara masyarakat dan perusahaan.
TSP semula merupakan bentuk derma perusahaan yang sebagian besar berasal dari kesadaran pribadi perusahaan untuk berbuat sesuatu kepada
masyarakat, yang kemudian kini menjadi suatu bentuk kewajiban. Committee For Economic Development CED di tahun 1970-1980 membagi tanggung jawab
sosial yang terdiri dari lingkaran tanggung jawab terdalam mencakup tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi ekonomi, lingkaran tanggung jawab
pertengahan yaitu untuk melaksanakan fungsi ekonomi dan memiliki kesadaran terhadap perubahan nilai-nilai dan prioritas-prioritas sosial, dan lingkaran
tanggung jawab terluar mencakup kewajiban perusahaan untuk lebih aktif dalam meningkatkan kualitas lingkungan sosial Salihin 2009. Tanggung jawab yang
dilaksanakan perusahaan berdasarkan fungsi-fungsi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam berbagai aspek, yang merupakan
salah satu tujuan dari upaya pengembangan masyarakat.
Program TSP dalam konteks pengembangan masyarakat diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan program yang mampu dikelola
secara berkelanjutan dan dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat itu sendiri. Masyarakat dilibatkan dalam pemberdayaan, keterbukaan, akuntabilitas,
keberlanjutan dan keterlibatan aktif dalam proses pembangunan Ditjen PMD Depdagri, yang dikutip oleh Hasim dan Remiswal 2009. Pengembangan
masyarakat merupakan suatu bentuk pemberdayaan masyarakat yang diusung melalui suatu kegiatan untuk mencapai peningkatan taraf hidup, dengan
partisipasi aktif dari masyarakat dan pelibatan masyarakat sebagai subjek pembangunan, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kemandirian dan
keberlanjtan program. Mardikanto yang dikutip oleh Mashyuri dan Herdikiagung [2010].
Pelaksanaan Program TSP yang dilakukan oleh perusahaan, dapat meningkatkan citra positif. Semakin aktif perusahaan dalam pemenuhan
kepentingan masyarakat semakin baik citra perusahaan dimata masyarakat. Citra
baik yang didapatkan menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan agar dapat menghilangkan dampak negatif perusahaan dan mampu bekerja sama dengan
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan. Berdasarkan Acces Ommibus Survei yang dikutip oleh Budiman [tahun tidak diketahui], di Inggris,
sebuah survei membuktikan, bahwa 86 konsumen merasa sebuah perusahaan memiliki citra positif apabila perusahaan itu dapat memberikan dampak positif
bagi lingkungan sekitarnya.
PT South Pacific Viscose SPV didirikan pada tahun 1978 di Desa Cicadas, Purwakarta. SPV saat ini merupakan produsen serat rayon terbesar di
Asia dan terbesar kedua di dunia setelah perusahaan induk di Lenzing, Austria. SPV beranggapan bahwa menjadi bagian dari suatu komunitas, yang berarti
menjadi partner kontrak sosial dari komunitas tersebut. Hubungan baik dan membangun kepercayaan harus dijaga sehingga mampu menjadi modal sosial
bagi perusahaan. SPV menyadari pentingnya modal sosial untuk pengembangan masyarakat dan bisnis yang berkelanjutan. Kegiatan ini terintegrasi dengan
kepedulian sosial ke dalam usahanya dengan tanggung jawab sosial perusahaan pada umumnya dan pengembangan masyarakat sekitar pada khususnya. Program
TSP yang diusung oleh SPV disusun dengan hati-hati dan komprehensif, pada bidang pendidikan, kesehatan, enterpreneurship, infrastruktur, aktivitas sosial dan
kebudayaan, dan media komunikasi SPV [tahun tidak diketahui].
Program TSP kredit mikro PT SPV dimulai pada tahun 2005, dengan memberikan pinjaman modal berupa dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan
untuk membantu mengembangkan usaha kecil. Pemberian pinjaman modal diberikan kepada pelaku usaha kecil yang tersebar di sekitar perusahaan Tim
Warta Comdev 2012.
PT SPV sebagai perusahaan besar, memiliki dampak produksi langsung kepada masyarakat di sekitarnya. Penerapan program TSP perusahaan dianggap
mampu meminimalisir dampak negatif dari aktifitas produksi perusahaan. Diharapkan dengan mengaplikasikan program TSP, perusahaan mampu
meningkatkan citra positf dimata masyarakat dan mampu meningkatkan kesejahteraan pada aspek ekonomi dan aspek sosial bagi masyarakat di sekitar
perusahaan, yaitu dengan cara meningkatkan usaha kecil dan menengah di sekitar perusahaan dan dengan menumbuhkan kepercayaan, kerjasama dan rasa saling
menghargai antar masyarakat terutama antar penerima program.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi perumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah partisipasi, kemandirian dan keberlanjutan usaha penerima
program kredit mikro? 2.
Apakah karakteriktik individu dan layanan perusahaan berhubungan dengan tingkat partisipasi, kemandirian dan keberlanjutan usaha penerima
program kredit mikro? 3.
Apakah partisipasi, kemandirian dan keberlanjutan usaha penerima program kredit mikro berhubungan dengan dampak sosial, ekonomi dan
citra perusahaan?