Profil Komunitas Pengembangan Masyarakat Melalui Program Kredit Mikro dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT South Pacific Viscose
b. Bidang kesehatan yang terdiri atas kegiatan pelayanan kesehatan gratis
yang dilaksanakan setiap hari kamis di tiga tempat berbeda di Desa Cicadas RK 04, RK 05, dan kantor Desa Cicadas; pemberian makanan
tambahan bernutrisi untuk posyandu yang dilaksanakan di lima RK setiap bulan; dan bantuan pengobatan untuk anak yang terkena flek atau
bronchitis paru.
c. Bidang sosial yang terdiri atas kegiatan pembagian beras setiap bulan
untuk orang jompo, anak yatim serta guru ngaji; pembagian beras setiap dua bulan sekali untuk seluruh keluarga di Desa Cicadas; pemberian
bantuan sumbangan untuk kegiatan-kegiatan di Desa Cicadas dan sekitarnya untuk memperingati hari besar agama maupun hari besar
nasional; bantuan dana santunan untuk keluarga yang meninggal dunia; bantuan untuk kegiatan ibu-ibu PKK; dan bersama warga memberikan
bantuan bedah rumah orang jompo yang kurang mampu.
d. Bidang infrastuktur yang terdiri atas kegiatan bantuan pembuatan jalan dan
jembatan di Kampung Ciroyom; dan bantuan pembanguan masjid At- Taqwa Kampung Pondongan.
e. Suplai air bersih yaitu dengan memasok air bersih di Kampung Ciroyom,
Kampung Sawah, dan Kampung Nagrak. f.
Bidang ekonomi yaitu dengan mengadakan program kredit mikro untuk usaha kecil berupa pinjaman dana bergulir tanpa bunga untuk membantu
mengembangkan usaha kecil. PT SPV memiliki bagian khusus yang bertanggung jawab menangani
program TSP. kegiatan comdev sendiri berada di bawah naungan divisi General Affair and Community Relation GACR yang terdiri dari 2 orang staff pada
bagian legal affair dan 2 orang staff untuk bagian self service, dan 2 orang staff yang menangani community relation. Pelaksanaan program TSP diawali dengan
melakukan survey terlebih dahulu. Survey dilakukan dengan cara mendatangi masyarakat desa, menanyakan apa keluhan yang dirasakan masyarakat. Pihak
perusahaan juga menjalin bekerja sama dengan kader setempat yang dapat dipercaya untuk mendapatkan data masyarakat secara objektif sebelum diajak
menjadi penerima program TSP. 4.3.
Hubungan Masyarakat Desa Cicadas dengan Perusahaan
Keberadaan SPV memberikan dampak bagi masyarakat desa, terlebih SPV merupakan pabrik yang banyak menggunakan bahan kimia. Awalnya masyarakat
desa merasa terganggu dengan aktivitas perusahaan yang memberikan dampak negatif bagi masyarakat karena tercemarnya udara di sekitar Desa Cicadas. Hal
tersebut menyebabkan banyak aksi demo dan pemblokiran jalan yang dilakukan masyarakat untuk menuntut ganti rugi dan menuntut pihak perusahaan untuk
mempekerjakan masyarakat desa sebagai karyawan. Sebelumnya pihak perusahaan melakukan hubungan dengan masyarakat dengan cara membentuk
komite yang terdiri dari beberapa karyawan, berkordinasi dengan lurah, LPM, kelompok desa, di masyarakat sendiri yaitu yayasan KALIMADAS.
KALIMADAS sendiri memiliki peranan sebagai penyalur bantuan berupa sembako, atau beras setiap bulan untuk jompo dan yatim, dan santunan untuk
masyarakat yang sakit maupun meninggal dunia. Keberadaan komite tersebut justru menyebabkan konflik internal di dalam kelompok. Timbul rasa saling tidak
percaya yang menyebabkan perpecahan dalam yayasan tersebut. Setelah kejadian tersebut, dibentuklan yayasan KALIMADAS baru namun tidak efektif.
Masyarakat menganggap pihak perusahaan tidak memberikan bantuan apapun, karena dalam proses pemberian bantuan, masyarakat tidak melihat keterlibatan
pihak SPV secara langsung.
Manajemen kemudian memutuskan untuk membuka departemen sendiri di bawah departemen GACR General affair and community relation. Semenjak itu
perusahaan memberikan kesempatan masyarakat desa untuk dapat bekerja di SPV, baik sebagai karyawan tetap maupun kontraktor. Masyarakat mulai merasakan
manfaat dari keberadaan perusahaan. Masyarakat desa yang bekerja di perusahaan mendapatkan bantuan dana pendidikan, kesehatan, dan akses fasilitas perusahaan.
Untuk masyarakat desa yang tidak mampu dan tidak bekerja di perusahaan mendapatkan bantuan-bantuan terkait dengan program TSP yang dijalankan oleh
perusahaan, seperti pemberian sembako secara berkala, bantuan kredit mikro, pemberian beasiswa, dan program entrepreneurship lainnya. Keberadaan SPV
dianggap mampu memenuhi kebetuhan masyarakat desa secara keseluruhan, yaitu dengan cara memberikan bantuan dan mendukung kegiatan-kegiatan yang ada di
desa. Salah satu bentuk bantuannya adalah dalam hal infrasturtur, dan kegiatan sosial dan kebudayaan masyarakat juga memberikan biaya kesehatan apabila
masyarakat mendapatkan dampak negatif dalam hal kesehatan yang disebabkan oleh aktivitas perusahaan.
Bantuan-bantuan tersebut tentu saja memberikan nilai lebih pada masyarakat, walaupun dampak negatif perusahaan masih dirasakan masyarakat,
salah satunya yaitu tercemarnya udara di desa karena aktifitas perusahaan yang sebagian besar menggunakan bahan-bahan kimia, namun dengan adanya bantuan-
bantuan yang diberikan, masyarakat menganggap bantuan tersebut sudah dapat menutupi efek dari dampak negatif perusahaan
Berbeda dengan perusahaan tekstil yang bertempat di sekitar Desa Cicadas, perusahaan tersebut tidak memberikan program bantuan pada masyarakat
seperti yang diterapkan oleh SPV, masyarakat pun mengakui bahwa keberadaan SPV jauh lebih baik karena banyak memberikan bantuan pada masyarakat, tidak
seperti perusahaan lainnya.