memberikan pendapat mengenai kelebihan dan kekurangan pelaksanaan program dan memberikan saran untuk perbaikan program, melalui diskusi yang dilakukan
dengan fasilitator. Tabel 13 Persentase responden berdasarkan penilaian terhadap pernyataan
partisipasi tahap evaluasi di Desa Cicadas tahun 2013 No
Pernyataan SS
S TS
STS 1
Mengikuti Evaluasi program
0.0 0.0
60.0 40.0
2 Memberikan
pendapat mengenai kelebihan
dan kelemahan program
3.3 20.0
76.7 0.0
3 Memberikan
saran untuk
perbaikan program
3.3 16.7
80.0 0.0
4 Ikut
serta dalam
pengambilan keputusan
evaluasi program
0.0 0.0
16.7 83.3
Keterangan: SS : Sangat Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Berdasarkan Tabel 13, dapat terlihat bahwa pihak perusahaan tidak melibatkan masyarakat dalam tahap eveluasi program maupun pengambilan
keputusan pada tahap evaluasi program. Fasilitator mengaku, pendapat mengenai berjalannya program maupun saran untuk perbaikan program didapatkan ketika
berdiskusi dengan penerima program dalam forum informal.
Tabel 14 Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya terhadap partisipasi di Desa Cicadas tahun 2013
No Partisipasi Persentase
1 Tinggi
10.0 2
Sedang 60.0
3 Rendah
30.0 Jumlah
100.0 Berdasarkan Tabel 14, secara keseluruhan tahap partisipasi, mayoritas
responden berada pada katagori sedang. Penerima program sudah merasa dilibatkan dalam setiap tahapan program, yaitu dengan diberikannya kesempatan
dalam memberikan pendapat pada tahap pelaksanaan dan evaluasi program.
5.3.2 Kemandirian
Kemandirian masyarakat menurut Widjajanti 2011, adalah keadaan yang dialami oleh masyarakat yang ditandai dengan kemampuan memikirkan,
memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi dengan kemampuan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri.
Tabel 15 Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya terhadap kemandirian di Desa Cicadas tahun 2013
No Kemandirian Jumlah
Persentase 1
Tinggi 7
23.3 2
Sedang 9
30.0 3
Rendah 14
46.7 Jumlah
30 100.0
Berdasarkan Tabel 15, kemandirian penerima program kredit mikro berada pada katagori rendah. Mayoritas usaha penerima program kredit mikro adalah
berdagang, tidak sedikit konsumen mereka yang berhutang. Hal ini menyebabkan sebagian besar penerima program merasa sangat bergantung dengan dana
pinjaman yang diberikan oleh pihak perusahaan. Dana pinjaman kredit mikro dirasa dapat menutupi kekurangan modal usaha. Beberapa penerima program juga
masih beranggapan lebih baik bekerja sebagai karyawan dibadingkan dengan membuka usaha sendiri.
“kalau dibilang tergantung, ya jadi tergantung. Kalo tidak ada kredit mikro, bagaimana cara untuk menutup yang berhutang
” –Ibu Siti Nurhasanah
5.3.3 Keberlanjutan
Pembangunan berkelanjutan menurut Salim yang dikutip oleh Jaya 2004 adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia untuk mencapai
kesejahteraan dengan cara mencari pemerataan pada masa kini maupun masa mendatang
Tabel 16 Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya terhadap keberlanjutan di Desa Cicadas tahun 2013
No Keberlanjutan
Jumlah Presentasi
1 Tinggi
6 20.0
2 Sedang
14 46.7
3 Rendah
10 33.3
Jumlah 30
100.0 Berdasarkan Tabel 16, keberlanjutan penerima program kredit mikro
masuk ke dalam katagori sedang. Penerima program mengaku mereka membuka usaha ditempat yang lokasinya dekat dengan konsumen juga mengetahui cara
mendapatkan bahan baku yang digunakan dalam usaha mereka. Penerima program kredit mikro sempat ada yang terhenti usahanya karena harus mengganti
pemasok barang dagangan mereka, dan anggota yang memproduksi barang
dagangannya tergantung pada cuaca. Sebagian anggota tidak mampu meningkatkan hasil produksi dan membuka cabang ditempat lain, karena dana
pinjaman yang diberikan digunakan untuk menutupi biaya kekurangan modal apabila mereka mengalami kerugian atau ada konsumen mereka yang berhutang.
Penerima program mengaku dengan modal seadanya dan pinjaman dana yang tidak begitu besar, sulit bagi mereka untuk mengembangkan usaha dan membuka
cabang ditempat lain.
“Kalau untuk buka cabang, belum ada rencana. Ini modalnya juga pas- pas-an, Alhamdulillah ada program kredit mikro jadi usahanya masih
bisa jalan terus ” –Bapak Anwar
5.3.4. Hubungan Karakteristik Individu Pada performa Penerima Program
Kredit Mikro
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui hubungan karakteristik individu pada performa penerima program kredit mikro di Desa Cicadas
Tabel 17 Nilai hubungan karakteristik individu pada performa penerima kredit
mikro di Desa Cicadas tahun 2013 Karakteristik Individu
Performa Penerima Program Partisipasi
Kemandirian Keberlanjutan
Umur 0.400
0.397 0.340
Tingkat pendidikan 0.105
0.446 0.276
Jenis kelamin 0.125
0.156 0.552
Berdasarkan Tabel 17, dapat diketahui bahwa variabel umur tidak memiliki hubungan dengan variabel partisipasi karena nilai Rank Sperman lebih
besar dari taraf nyata yaitu 0.05. Variabel umur tidak memiliki hubungan pada variabel kemandirian karena nilai Rank Sperman lebih besar dari taraf nyata yaitu
0.05. Variabel umur tidak memiliki hubungan pada variabel keberlanjutan karena nilai Rank Sperman lebih besar dari taraf nyata yaitu 0.05. Berdasarkan
Tabel 12 dapat diketahui bahwa umur penerima program tidak memiliki hubungan dengan performa penerima program.
Berdasarkan Tabel 17 variabel tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan dengan variabel partisipasi karena nilai Rank Sperman lebih besar dari
taraf nyata yaitu 0.05. Variabel tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan pada variabel kemandirian karena nilai Rank Sperman lebih besar dari taraf nyata
yaitu 0.05. Variabel tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan pada variabel keberlanjutan karena nilai Rank Sperman lebih besar dari taraf nyata yaitu 0.05.
Berdasarkan tabel, diketahui bahwa tingkat pendidikan penerima program tidak memiliki hubungan dengan performa penerima program.
Berdasarkan Tabel 17 dapat diketahui bahwa variabel jenis kelamin tidak memiliki hubungan dengan variabel partisipasi, karena nilai Rank Sperman lebih
besar dari taraf nyata yaitu 0.05. Variabel Jenis kelamin tidak memiliki hubungan pada variabel kemandirian karena nilai Rank Sperman lebih besar dari
taraf nyata yaitu 0.05. Variabel jenis kelamin tidak memiliki hubungan pada variabel pada variabel keberlanjutan karena nilai Rank Sperman lebih besar dari
taraf nyata yaitu 0.05. Jenis kelamin penerima program tidak memiliki hubungan dengan performa penerima program kredit mikro.
5.3.5.
Hubungan Layanan Perusahaan Pada Performa Penerima Program Kredit Mikro
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui hubungan layanan perusahaan pada upaya pengembangan masyarakat di Desa Cicadas
Tabel 18 Nilai hubungan layanan perusahaan pada performa penerima program
pada program kredit mikro di Desa Cicadas tahun 2013 Layanan Perusahaan
Performa Penerima Program Partisipasi
Kemandirian Keberlanjutan
Dukungan program 0.019
0.107 0.185
Kredibilitas fasilitator 0.000
0.014 0.008
Keterangan: : hubungan lemah
: hubungan lemah tapi pasti : hubungan cukup berarti
: hubungan yang sangat tinggi kuat : hubungan sangat tinggikuat sekali
: hubungan sangat sempurna Berdasarkan Tabel 18 variabel dukungan program memiliki hubungan
nyata pada variabel partisipasi dengan nilai Rank Sperman lebih kecil dari 0.05 yaitu dengan nilai 0.019, dengan kekuatan hubungan lemah tapi pasti. Adanya
tempat diskusi dapat membuat penerima program dapat ikut berpartisipasi dengan menyampaikan usulan-usulan atau kritikan kepada kader maupun fasilitator.
Variabel dukungan program tidak memiliki hubungan pada variabel kemandirian kemandirian karena nilai Rank Sperman lebih besar dari taraf nyata yaitu 0.05,
dan variabel dukungan program tidak memiliki hubungan pada variabel keberlanjutan karena nilai Rank Sperman lebih besar dari taraf nyata yaitu 0.05.
Variabel kredibilitas fasilitator memiliki hubungan sangat nyata pada variabel partisipasi dengan nilai Rank sperman yaitu sebesar 0.000 lebih kecil
dari 0.01 dengan kekuatan hubungan yang cukup berarti. Variabel kredibilitas fasilitator memiliki hubungan nyata pada variabel kemandirian, dengan nilai Rank
sperman sebesar 0.014 lebih kecil dari 0.05 dengan kekuatan hubungan yang cukup berarti. Variabel kredibilitas fasilitator memiliki hubungan sangat nyata
pada variabel keberlanjutan dengan nilai Rank sperman yaitu sebesar 0.008 lebih kecil dari 0.01 dengan kekuatan hubungan yang cukup berarti. Pada pelaksanaan
program kredit mikro, keberadaan fasilitator memiliki peran penting. Masyarakat merasa keberadaan fasilitator dengan kemampuan berkomunikasi yang baik,
mampu mengajak masyarakat untuk mengikuti program kredit mikro. Pihak perusahaan berharap masyarakat yang telah menerima bantuan dana mampu
menutupi kekurangan modal usaha dan membantu memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Kemampuan fasilitator dalam berkomunikasi juga memiliki pengaruh
penting pada partisipasi penerima program. Fasilitator mampu mengajak penerima program untuk mengeluarkan pendapat mereka, sehingga fasilitator dapat
meningkatkan partisipasi penerima program dalam setiap tahapan partisipasi.
Peran penting fasilitator lainnya adalah mampu menghubungkan masyarakat dengan perusahaan, sehingga bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran dan
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 5.4.
Ikhtisar
Pada tahap partisipasi, penerima program tidak dilibatkan dalam tahapan perencanaan dan evaluasi, tetapi pendapat maupun saran dari penerima program
ditampung oleh fasilitator sebagai pertimbangan dalam perencanaan maupun evaluasi program. Pada keseluruhan tahapan partisipasi, keterlibatan aktif
penerima program dapat terlihat pada tahap pelaksanaan. Kemandirian penerima program berada pada katagori rendah. Penerima program sebagai pelaku usaha
kecil merasa sangat terbantu dengan adanya program kredit mikro dan menjadi sangat tergantung dengan dana pinjaman kredit mikro dalam menjalankan
usahanya. Pada Keberlanjutan usaha, penerima program mengaku bahwa mereka dapat menjalankan usaha mereka. Modal yang didapat dari dana pinjaman
digunakan untuk menutupi hutang konsumen, sehingga mereka tidak dapat meningkatkan produksi maupun membuka cabang di tempat lain.
Variabel umur tidak memiliki hubungan pada variabel partisipasi, kemandirian dan keberlanjutan. Variabel tingkat pendidikan tidak memiliki
hubungan pada variabel partisipasi, kemandirian dan keberlanjutan. Variabel jenis kelamin tidak memiliki hubungan pada variabel partisipasi, kemandirian dan
keberlanjutan. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik individu tidak memiliki hubungan dengan performa penerima program.
Variabel dukungan program memiliki hubungan nyata dengan variabel partisipasi dengan kekuatan hubungan lemah tapi pasti, tetapi tidak menunjukkan
adanya hubungan dengan variabel kemandirian dan variabel keberlanjutan. Dukungan program yang diberikan perusahaan seperti adanya tempat diskusi,
penerima program dapat mendiskusikan tentang keberlangsungan program, seperti memberikan usulan, kritik maupun saran kepada kader maupun fasilitator.
Variabel kredibilitas fasilitator memiliki hubungan sangat nyata dengan variabel partisipasi dengan kekuatan hubungan yang cukup berarti. Variabel
kredibilitas fasilitator memiliki hubungan nyata pada variabel kemandirian dengan kekuatan hubungan yang cukup berarti. Variabel kredibilitas fasilitator juga
memiliki hubungan sangat nyata pada variabel keberlanjutan dengan kekuatan hubungan yang cukup berarti. Keberadaan fasilitator memiliki peran penting
dalam menghubungkan perusahaan dengan masyarakat. Fasilitator mampu mengajak masyarakat untuk dapat mengikuti program kredit mikro, sehingga
penerima program dapat menutupi kekurangan modal dan memenuhi kebutuhan dalam menjalankan usaha sehingga penerima program dapat melanjutkan
usahanya. Keberadaan fasilitator juga mampu meningkatkan partisipasi penerima program yaitu dengan cara melakukan diskusi antara fasilitator, kader dan
penerima program.
VI. DAMPAK PROGRAM KREDIT MIKRO DAN VARIABEL YANG MEMPENGARUHINYA
6.1. Dampak
Armida menjelaskan, bahwa pembangunan harus dilakukan secara bertahap, tidak bisa hanya memperhatikan kepentingan sesaat. Dilakukan dengan
keseimbangan antara periode yang satu dengan yang lainnya dan mempertimbangkan aspek ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lingkungan Orasi
Ilmiah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional [tahun tidak diketahui]. Upaya pengembangan masyarakat tentu memiliki dampak pada setiap aspek
kehidupan setiap penerima program, yaitu dapat berupa dampak sosial, dan ekonomi, juga dampak bagi perusahaan selaku pemberi program, salah satunya
adalah dampak pada citra perusahaan itu sendiri.
6.1.1. Dampak sosial
Kondisi sosial di Desa Cicadas sebelum adanya program TSP yaitu masyarakat memiliki karakteristik modal sosial yang kecil dan kurangnya
kepercayaan antar masyarakat. Hal ini sempat menyebakan terjadinya konflik antar masyarakat, karena masing-masing masyarakat ingin mencari keuntungan
sendiri. Untuk menanggulangi hal ini, fasilitator menyiasatinya dengan menyerahkan urusan pendaftaran, pengambilan dana dan pengembalian dana
pinjaman ke kader yang sudah ditunjuk oleh fasilitator. Pihak perusahaan mengharapkan masyarakat terutama penerima program dapat lebih percaya
dengan masyarakat atau penerima program lainnya.
Tabel 19 Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya terhadap dampak sosial di Desa Cicadas tahun 2013
No Dampak Sosial
Jumlah Persentase
1 Sangat Baik
8 26.7
2 Baik
12 40.0
3 Kurang baik
10 33.3
Jumlah 30
100.0 Berdasarkan Tabel 19, dampak sosial yang diterima penerima program
berada pada katagori baik. Penerima program sudah mulai menumbuhkan rasa percaya dan saling menghargai antara penerima program dengan kader maupun
antar sesama anggota. Kesibukan penerima program dalam menjalankan usahanya menjadi salah satu alasan mengapa antar penerima program jarang atau bahkan
tidak pernah melakukan diskusi mengenai program kredit mikro. Kebanyakan dari mereka hanya berdiskusi dengan kader atau fasilitator yang berkunjung. Beberapa
penerima program bahkan tidak pernah melakukan diskusi dengan kader karena kurangnya rasa peduli mengenai jalannya program.
Tabel 20 Persentase responden berdasarkan penilaian terhadap pernyataan dampak sosial di Desa Cicadas tahun 2013
No Pernyataan
SS S
TS STS
1 Mengadakan diskusi
dengan penerima lain 10.0
16.7 66.7
6.7 2
Mampu menghargai
penerima lain 6.7
93.3 0.0
0.0 3
Mampu menumbuhkan
rasa percaya
kepada penerima lain
0.0 70.0
30.0 0.0
4 Mampu bekerjasama
dengan Penerima lain 3.3
96.7 0.0
0.0 Keterangan: SS
: Sangat Setuju TS
: Tidak Setuju S
: Setuju STS
: Sangat Tidak Setuju Berdasarkan Tabel 20, dampak sosial dari program kredit mikro adalah
masyarakat mampu menghargai, menumbuhkan rasa percaya dan mampu bekerjasama dengan penerima lain maupun kader yang menjadi perantara
program. Pihak perusahaan menyerahkan urusan administratif kepada kader salah satu alasannya adalah agar masyarakat mampu menumbuhkan rasa percaya antar
masyarakat, sehingga untuk kedepannya masyarakat khususnya penerima program mampu bekerjasama satu sama lain. Penerima program mengaku tidak dapat
mengadakan diskusi dengan pihak lain karena harus mengurus usaha mereka
“
Ibu tidak punya waktu untuk ikut-ikut diskusi neng, sibuk ngurusin warung aja, nanti kalo ditinggal, tidak ada yang jaga dong neng
” –Ibu Oyoh
6.1.2. Dampak Ekonomi
Tujuan dilaksanakannya program kredit mikro oleh pihak perusahaan salah satunya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan penerima program
terutama dalam aspek ekonomi. Bantuan dalam aspek ekonomi ini bertujuan agar masyarakat sekitar mampu berwirausaha dan tidak lagi bergantung pada pihak
perusahaan dengan menjadi karyawan perusahaan.
Tabel 21 Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya terhadap dampak ekonomi di Desa Cicadas tahun 2013
No Dampak Ekonomi
Jumlah Persentase
1 Sangat Baik
8 26.7
2 Baik
11 36.7
3 Kurang Baik
11 36.7
Jumlah 30
100.0 Berdasarkan Tabel 21, dapat diketahui bahwa dampak ekonomi yang
dirasakan penerima program berada pada katagori baik dan kurang baik. Penerima program merasa dengan adanya program kredit mikro ini sangat membantu
kelangsungan usaha, namun beberapa penerima program tidak begitu merasakan
adanya peningkatan pendapatan yang signifikan karena sifat masyarakat yang suka berhutang. Dana pinjaman yang diberikan dari program kredit mikro
digunakan sebagai biaya yang digunakan untuk menutupi biaya yang belum dibayarkan oleh konsumen yang berhutang. Hal ini menyebabkan penerima
program merasa sedikit kesulitan untuk menyisihkan sebagian pendapatannya.
Tabel 22 Persentase responden berdasarkan penilaian terhadap pernyataan dampak ekonomi di Desa Cicadas tahun 2013
No Pernyataan
SS S
TS STS
1 Mampu mengemabangkan
usaha setelah mengikuti program
73.3 26.7
0.0 0.0
2 Merasakan adanya
perubahan pendapatan setelah mengikuti program
46.7 40.0
13.3 0.0
3 Adanya peningkatan
pendapatan setelah mengikuti program
46.7 40.0
13.3 0.0
4 Mampu mencukupi
kebutuhan sehari-hari 33.3
60.0 6.7
0.0 5
Mampu menyisihkan pendapatan sebagai
tabungan masa mendatang 10.0
63.3 26.7
0.0
Keterangan: SS : Sangat Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Berdasarkan Tabel 22, dapat diketahui bahwa dampak ekonomi yang dirasakan oleh penerima program adalah penerima program mampu
mengembangkan usaha, adanya peningkatan pendapatan, penerima program mampu
memenuhi kebutuhan
sehari-hari, dan
mampu menyisihkan
pendapatannya untuk ditabung. Sebanyak 26.7 penerima program mengaku tidak dapat menyisihkan pendapatannya karena dana pinjaman yang diterima
digunakan untuk menutupi konsumen yang berhutang.
“
kalo penghasilan Alhamdulillah, bertambah, tapi cuma cukup untuk sehari-hari aja neng. Banyak yang berhutang juga neng, jadi tidak ada
sisanya ” –Ibu Odah
6.1.3.Citra perusahaan
Pihak perusahaan, menyatakan bahwa pelaksanaan program TSP dilakukan untuk membina hubungan baik dan memberikan nilai lebih untuk
masyarakat, sehingga masyarakat dapat memberikan timbal balik dengan menjaga keamanan proses bisnis. Program TSP yang dilaksanakan tidak sepenuhnya murni
dilakukan untuk bersedekah tanpa timbal balik dari masyarakat. Dampak dilaksanakannya program TSP sendiri sudah dirasakan oleh pihak perusahaan,
yaitu sebelum dilaksanakannya program TSP, masyarakat sekitar sering melakukan demo, namun setelah dilaksanakannya program TSP, intensitas demo
yang dilakukan oleh masyarakat menjadi berkurang.
“Citra perusahaan dimata masyarakat, baik. Karena program kredit mikro ini mampu membantu masyarakat, dengan dampaknya
perusahaan aman dalam pelaksanaan usaha tidak ada demo atau pemblokiran jalan
” –Ibu Titi
Tabel 23 Jumlah dan persentase responden menurut penilaiannya terhadap citra perusahaan di Desa Cicadas tahun 2013
No Citra Perusahaan
Jumlah Presentase
1 Sangat Baik
5 16.7
2 Baik
20 66.7
3 Kurang Baik
5 16.7
Jumlah 30
100.0 Berdasarkan Tabel 23, dapat terlihat mayoritas responden menganggap
baik keberadaan perusahaan semenjak menjalankan program TSP, terutama kredit mikro. Responden mengaku masih merasakan dampak negatif dari keberadaan
perusahaan yang cukup menganggu aktifitas masyarakat Desa Cicadas, yakni polusi udara dari kegiatan industri yang dilakukan perusahaan.
“
Programnya bagus, banyak membantu masyarakat desa. Kalau kita minta apa aja, pasti dikasih sama ibu titi. Alhamdulillah dengan adanya
pacific, masyarakat Cicadas jadi terbantu” –Ibu Sukaesih
6.2. Hubungan Performa Penerima Program Pada Dampak Sosial, Ekonomi dan Citra Perusahaan