59
Disain primer SNAP dilakukan menggunakan WebSNAPER, masing-masing posisi  SNP  dapat  diperoleh  sejumlah  alternatif  pasangan  primer  untuk
menghasilkan  marka  SNAP.  Pemilihan  pasangan  primer  yang  digunakan  harus memperhatikan hal-hal seperti suhu annealing pasangan primer yang tidak terlalu
jauh,  ujung  3’  primer  yang  tidak  memiliki  self-annealing,  dimmer  dan  hairpin. Primer yang terpilih untuk dijadikan marka SNAP disajikan pada Tabel 5.4.
5.3.5 Evaluasi Primer SNAP untuk Menghasilkan Marka
Primer  SNAP  yang  telah  berhasil  dikembangkan  perlu  diuji  untuk menghasilkan  marka  SNAP.  Optimasi  suhu  annealing  enam  pasangan  primer
SNAP  dilakukan  secara  gradien  pada  mesin  PCR  dengan  suhu  48
O
C  sampai  60
O
C.  Hasil  optimasi  primer  didapatkan  suhu  yang  optimal  yaitu  50
O
C  dan  hanya lima pasang primer SNAP yang mampu menghasilkan produk PCR sesuai dengan
harapan  200 –334  pb,  sedangkan  satu  pasang  primer  SNAP  Vs_SNP_27  Ref
dan  Alt  tidak  mampu  menghasilkan  produk  PCR  sesuai  dengan  ukuran  target. Hasil  visualisasi  primer  SNAP  Vs_SNP_27  pada  gel  agarose  menghasilkan
produk  dengan  ukuran  lebih  kecil  dari  100  pb.  Hal  ini  diduga  disebabkan  oleh kemampuan  penempelan  primer  pada  templet  DNA  yang  tidak  sempurna.
Berdasarkan posisi SNP primer ini, terdapat 26 nukleotida yang dijadikan sekuen primer  namun  pada  posisi  ini  terdapat  banyak  variasi  SNP.  Hal  inilah  yang
menyebabkan proses desain primer Vs_SNP_27 mengalami kegagalan.
Berdasarkan  pengujian  lima  pasang  primer  SNAP  pada  80  sampel  kacang bogor, didapatkan hasil yang positif untuk empat pasang primer SNAP baik untuk
alel  referensi  maupun  untuk  alel  alternatif  Gambar  5.7.  Namun,  satu  pasang primer    dengan  kode  Vs_SNP_502  hanya  menghasilkan  produk  PCR  untuk  alel
Tabel 5.4  P
rimer SNAP terpilih dari 6 posisi SNP berdasarkan fragmen gen Pto asal kacang bogor
No.  Primer Id Sequence
Tm Size
1 Vs_SNP_27_REF
GGGTGTTGGTAATGTTTATCAG 51.5
286 2
Vs_SNP_27_REVERSE TGCATATCTCAAGCCTTTGC
53.5 3
Vs_SNP_27_ALT GGGTGTTGGTAATGTTTAGAAT
50.8 4
Vs_SNP_78_REF CAATTAAACGTGGGAATCGA
50.7 293
5 Vs_SNP_78_REVERSE
ACGGTGGATGATAGTGTGT 53.2
6 Vs_SNP_78_ALT
GCAATTAAACGTGGGAATCTT 51.5
7 Vs_SNP_378_REF
TGGCCACCCACTTCTCTTCA 58.7
249 8
Vs_SNP_378_REVERSE CCTTGTTTCTCTGATTGGATAC
51.0 9
Vs_SNP_378_ALT GCCACCCACTTCTCCTCC
58.0 10
Vs_SNP_481_REF GAAGTATTCTGGATCCAGGTA
50.9 200
11 Vs_SNP_481_REVERSE
CTGCTAGGGGTTTACACTATC 52.2
12 Vs_SNP_481_ALT
GAAGTATTCTGGATCCAGGTC 52.2
13 Vs_SNP_502_REF
TTGTCAGTTAGTTGCTGCCTCTT 56.7
334 14
Vs_SNP_502_REVERSE TCCTTGTTTATGATTATATGGGCT
51.9 15
Vs_SNP_502_ALT GTCAGTTAGTTGTTGCCTCAA
53.0 16
Vs_SNP_510_REF TCAGATTTGTCAGTTAGGTGC
52.6 332
17 Vs_SNP_510_REVERSE
ATGATTATATGGGCTATGGAAC 49.8
18 Vs_SNP_510_ALT
GTCAGATTTGTCAGTTAGGTGT 52.5