50
DEVELOPMENT OF SNAP MARKER BASED ON PTO GENE SEQUENCES FROM BAMBARA GROUNDNUD
Abstract Genetic  studies  of  Bambara  groundnut  Vigna  subterrane  L.  Verdc.  using
molecular markers developed based on single nucleotide polymorphism SNP is importand since other markers  failed to  shown high  polymorphism. The purpose
of  this  research  is  to  develop  SNAP  markers  that  can  be  used  in  the  analysis  of genetic  diversity  of  Bambara  groundnut.  Results  of  multiple  DNA  sequence
alignment of eight Pto genes from Bambara groundnut, identified the presence of 22 SNP sites either resulty us synonymous or non-synonymous translation of DNA
sequences. We have designing six SNAP specific primer pairsout of the identified 22 SNP sitesand used them to evaluated  80 parental accessions and 47 progeny
of  bambara  groundnut.  Only  five  out  of  six  loci  tested  produced  SNAP  markers and  one  locus  failed  to  yiels  one.  The  analysis  showed  that  bambara  groundnut
have  a  combination  of  alleles  heterozygous  for  the  four  SNP  loci  SNP_78; SNP_378;  SNP_481  and  SNP_510  and  one  locus  have  combination  alleles
homozygous SNP_502. Keyword: heterozygous, primer SNAP, pto gene, progeny test
51
5.1 Pendahuluan
Kacang  bogor  atau  Bambara  groundnut  Vigna  subterranea  L.  Verdc. merupakan  tanaman  legume  yang  sangat  berpotensi  untuk  dikembangkan  karena
tanaman  ini  mengandung  karbohidrat,  protein  dan  lemak  yang  tinggi  Brough  et al.  1993.  Selanjutnya,  Mkandawire  2007  menyatakan  bahwa,  tanaman  kacang
bogor  mampu  tumbuh  dengan  baik  pada  daerah  marginal  dan  lebih  adaptif  dari tanaman  legume  lainnya.  Studi  keragaman  genetik  kacang  bogor  menggunakan
marka  molekuler  masih  terbatas.  Beberapa  marka  molekuler  telah  digunakan untuk  mempelajari  keragaman  genetik  kacang  bogor  diantaranya:  marka  RAPD
Amadou et al. 2001; Massawe et al. 2003, marka AFLP Massawe et al. 2002, marka  SSR  Basu  et  al.  2007;  Somta  et  al.  2011;  Molosiwa  2012,  marka  ISSR
Rongnoi et al. 2012, dan Marka DArT Olukolu et al. 2012. Namun, belum ada studi yang mempelajari tentang keragaman genetik kacang bogor terhadap respon
ketahanan terhadap penyakit.
Perkembangan  marka  molekuler  sangat  pesat  terutama  untuk  kepentingan studi keragaman, identifikasi dan seleksi suatu karakter. Marka yang berkembang
dewasa  ini  adalah  Single  Nucleotide  Amplified  Polymorphism  SNAP.  Sampai saat  ini,  belum  ada  laporan  maupun  publikasi  tentang  penggunaan  marka  SNAP
pada  tanaman  kacang  bogor  terutama  berdasarkan  ketahanan  terhadap  serangan penyakit.  Pada  masa  mendatang  penelitian  yang  berbasis  SNP  akan  terus
dikembangkan  terutama  untuk  menghasilkan  marka  molekuler  untuk  seleksi terhadap  karakter  tertentu  sesuai  dengan  posisi  dari  SNP  tersebut.  Ketahanan
terhadap  penyakit  merupakan  salah  satu  karakter  penting  yang  perlu  dipelajari lebih  lanjut  pada  tanaman  kacang  bogor  karena  tanaman  ini  lebih  toleran  dan
tahan terhadap cekaman abiotik maupun abiotik.
Marka  molekuler  berbasis  SNP  telah  mulai  banyak  digunakan  untuk  studi genotipe Till et al. 2010, pembuatan peta tautan genetik beresolusi tinggi Rabbi
et al. 2012, penentuan spesies kerabat jeruk Jiang et al. 2010, dan seleksi untuk karakter  tertentu  MAS  dalam  proses  pemuliaan  tanaman  Gupta  et  al.  2001.
SNP  yang  terdapat  pada  gen  fungsional  coding  region  mendapat  perhatian khusus karena secara langsung berhubungan dengan sifat yang diekspresikan oleh
gen  yang  bersangkutan,  oleh  karena  itu  marka  SNP  dibuat  berdasarkan  sekuen dari expresses sequence tags ESTs Shu et al. 2010.
Frekuensi  ditemukannya  SNP  bervariasi  tergantung  pada  tanaman.  Pada tanaman  jagung  ditemukan  1  SNP  per  31  pasang  basa  pb  di  bagian  noncoding
region dan 1 SNP per 124 pb di bagian  coding  region Ching et al. 2002. Pada kedelai ditemukan 1.64 SNP per 1 kb coding region dan 4.85 SNP per 1 kb non-
coding region Zhu et al. 2003. Keberadaan SNP juga berpotensi ditemukan pada sekuen  DNA  dari  gen  Pto.  Informasi  situs  SNP  pada  gen  Pto  yang  berasal  dari
tanaman  kacang  bogor  belum  ada,  apalagi  digunakan  untuk  studi  genetik  dan seleksi ketahanan terhadap patogen.
Ketahanan secara kuantitatif pada berbagai tanaman telah banyak dipelajari. Berdasarkan  pengamatan  fenotipe  dijelaskan  bahwa  sifat  resistensi  dikendalikan
oleh  banyak  gen  poligenik,  oleh  karena  itu  pendekatan  yang  digunakan  untuk mempelajarinya difokuskan pada gen-gen yang berpotensi terlibat dalam lintasan
biokimia  ketahanan  terhadap  penyakit.  Hal  ini  didasarkan  pada  dugaan  bahwa gen-gen tertentu yang dikenal fungsinya berhubungan dengan ketahanan tanaman