Amplifikasi DNA Genom dan Analisis Sekuen Gene Pto Analisis Runutan Fragmen DNA dan Asam Amino

58 Tabel 5.3 Karakter dari 22 SNP yang diidentifikasi pada sekuen gen Pto kacang bogor SNP Posisi SNP Variasi substitusi Frekuensi SNP Mayoritas alel Minoritas alel Subsitusi asam amino 1 5 AT 37.5 A T non sinonimous 2 6 GT 37.5 G T non sinonimous 3 9 TA 12.5 T A sinonimous 4 10 GT 37.5 G T non sinonimous 5 12 TA 25 T A sinonimous 6 21 TA 12.5 T A sinonimous 7 27 GT 25 G T non sinonimous 8 78 AT 25 A T sinonimous 9 93 GT 12.5 G T sinonimous 10 212 GC 12.5 G C non sinonimous 11 222 AT 12.5 A T sinonimous 12 245 CA 12.5 C A non sinonimous 13 318 TA 50 T A sinonimous 14 327 TA 12.5 T A sinonimous 15 378 TG 50 T G sinonimous 16 436 CA 12.5 C A non sinonimous 17 464 TA 12.5 T A non sinonimous 18 481 TG 25 T G non sinonimous 19 502 AT 37.5 A T non sinonimous 20 510 GA 37.5 G A sinonimous 21 533 AT 12.5 A T non sinonimous 22 545 GT 12.5 G T non sinonimous Gambar 5.6 Representasi situs SNP pada fragmen gen Pto asal kacang bogor. Situs SNP 510 tidak menyebabkan terjadinya perubahan asam amino, sedangkan situs SNP 464, 481 dan 502 merubah residu asam amino Valin V menjadi asam glutamat E, Tirosin Y menjadi asam aspartat D dan Arginin R menjadi tryptophan W. 59 Disain primer SNAP dilakukan menggunakan WebSNAPER, masing-masing posisi SNP dapat diperoleh sejumlah alternatif pasangan primer untuk menghasilkan marka SNAP. Pemilihan pasangan primer yang digunakan harus memperhatikan hal-hal seperti suhu annealing pasangan primer yang tidak terlalu jauh, ujung 3’ primer yang tidak memiliki self-annealing, dimmer dan hairpin. Primer yang terpilih untuk dijadikan marka SNAP disajikan pada Tabel 5.4.

5.3.5 Evaluasi Primer SNAP untuk Menghasilkan Marka

Primer SNAP yang telah berhasil dikembangkan perlu diuji untuk menghasilkan marka SNAP. Optimasi suhu annealing enam pasangan primer SNAP dilakukan secara gradien pada mesin PCR dengan suhu 48 O C sampai 60 O C. Hasil optimasi primer didapatkan suhu yang optimal yaitu 50 O C dan hanya lima pasang primer SNAP yang mampu menghasilkan produk PCR sesuai dengan harapan 200 –334 pb, sedangkan satu pasang primer SNAP Vs_SNP_27 Ref dan Alt tidak mampu menghasilkan produk PCR sesuai dengan ukuran target. Hasil visualisasi primer SNAP Vs_SNP_27 pada gel agarose menghasilkan produk dengan ukuran lebih kecil dari 100 pb. Hal ini diduga disebabkan oleh kemampuan penempelan primer pada templet DNA yang tidak sempurna. Berdasarkan posisi SNP primer ini, terdapat 26 nukleotida yang dijadikan sekuen primer namun pada posisi ini terdapat banyak variasi SNP. Hal inilah yang menyebabkan proses desain primer Vs_SNP_27 mengalami kegagalan. Berdasarkan pengujian lima pasang primer SNAP pada 80 sampel kacang bogor, didapatkan hasil yang positif untuk empat pasang primer SNAP baik untuk alel referensi maupun untuk alel alternatif Gambar 5.7. Namun, satu pasang primer dengan kode Vs_SNP_502 hanya menghasilkan produk PCR untuk alel Tabel 5.4 P rimer SNAP terpilih dari 6 posisi SNP berdasarkan fragmen gen Pto asal kacang bogor No. Primer Id Sequence Tm Size 1 Vs_SNP_27_REF GGGTGTTGGTAATGTTTATCAG 51.5 286 2 Vs_SNP_27_REVERSE TGCATATCTCAAGCCTTTGC 53.5 3 Vs_SNP_27_ALT GGGTGTTGGTAATGTTTAGAAT 50.8 4 Vs_SNP_78_REF CAATTAAACGTGGGAATCGA 50.7 293 5 Vs_SNP_78_REVERSE ACGGTGGATGATAGTGTGT 53.2 6 Vs_SNP_78_ALT GCAATTAAACGTGGGAATCTT 51.5 7 Vs_SNP_378_REF TGGCCACCCACTTCTCTTCA 58.7 249 8 Vs_SNP_378_REVERSE CCTTGTTTCTCTGATTGGATAC 51.0 9 Vs_SNP_378_ALT GCCACCCACTTCTCCTCC 58.0 10 Vs_SNP_481_REF GAAGTATTCTGGATCCAGGTA 50.9 200 11 Vs_SNP_481_REVERSE CTGCTAGGGGTTTACACTATC 52.2 12 Vs_SNP_481_ALT GAAGTATTCTGGATCCAGGTC 52.2 13 Vs_SNP_502_REF TTGTCAGTTAGTTGCTGCCTCTT 56.7 334 14 Vs_SNP_502_REVERSE TCCTTGTTTATGATTATATGGGCT 51.9 15 Vs_SNP_502_ALT GTCAGTTAGTTGTTGCCTCAA 53.0 16 Vs_SNP_510_REF TCAGATTTGTCAGTTAGGTGC 52.6 332 17 Vs_SNP_510_REVERSE ATGATTATATGGGCTATGGAAC 49.8 18 Vs_SNP_510_ALT GTCAGATTTGTCAGTTAGGTGT 52.5