dalam pemilihan-pemilihan umum atau sudah dianggap sebagai usia yang berpengalaman dalam memberikan konstribusi dalam pembangunan. Jika dilihat
dari tabel diatas, persentase pada usia 20-30 dan 31-40 memiliki nilai yang sama yaitu 40 . Dan pada usia 50 tahun keatas sebesar 20 .
4.2 Temuan Lapangan
Pada penelitian ini, penulis membuat pedoman wawancara dan pengambilan data sekunder. Penulis mewawancarai beberapa informan yang
mengetahui penerapan e-filing dan dampaknya terhadap kepatuhan wajib pajak dalam hal penyampaian surat pemberitahuan tahunan wajib pajak orang pribadi.
Didalam pengambilan data wawancara dan data sekunder penulis dapat mewawancarai seluruh informan yang telah ditentukan yang berjumlah 5 orang.
Kelima orang tersebut antara lain kepala seksi pengolahan data dan informasi PDI yaitu bapak P. Simatupang, account representative yaitu bapak Dedi Rusli
dan bapak Reginaldi serta wajib pajak yaitu Ariani Indah dan Agung Dharma. Masing-masing informan bersedia dan telah menjawab pertanyaan-
pertanyaan peneliti mengenai bagaimana dampak penerapan e-filing terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak studi pada penyampaian surat pemberitahuan
tahunan wajib pajak orang pribadi di kantor pelayanan pajak pratama lubuk pakam. Kemudian, seluruh jawaban dari informan akan diabstraksikan dan
disimpulkan. Hasil wawancara tentang dampak penerapan e-filing terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak, studi pada penyampaian surat pemberitahuan
tahunan wajib pajak orang pribadi di kantor pelayanan pajak pratama lubuk pakam dapat dilihat berdasarkan indikator evaluasi sebagai berikut:
a. Indikator Efektifitas
Sebagai suatu proses, sebuah kebijakan menunjuk pada cara dimana melalui cara tersebut suatu organisasi dapat mengetahui apa yang diharapkan
darinya. Demikian Graycar menyebutkan konsep kebijakan dipandang dari
perspektif prosesnya. Pengambil kebijakan menetapkan kebijakan sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Cara yang ditetapkan dan
disahkan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki diantaranya dengan adanya program. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan
dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Program e-filing merupakan bentuk modernisasi sistem perpajakan yang
disediakan untuk mendukung pencapaian good governance indonesia dalam hal penyampaian surat pemberitahuan tahunan. Berdasarkan hasil wawancara dengan
informan, peneliti menemukan rata-rata informan memberikan informasi dengan sangat antusias terhadap penelitian penulis, informan cukup mengerti dengan apa
yang penulis pertanyakan. Dari kelima informan yang penulis tanyakan mereka memahami tentang e-
filing dan dampaknya terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak, mereka mengetahui
seluruh kelebihan maupun kekurangan dari e-filing Dari kelima informan itu terdapat 4 informan yang benar-benar dapat memberikan jawaban yang jelas.
Seperti infroman yang bekerja sebagai account representative di KPP Pratama Lubuk Pakam yaitu bapak Dedi Rusli dan bapak Reginaldi, serta dari wajib pajak
yaitu Ariani Indah dan Agung Dharma. Selanjutnya, penulis menanyakan tentang kualitas aplikasi e-filing Dan
dari ke empat informan tersebut mengatakan bahwa aplikasi e-filing saat ini sudah
baik atau bagus. Bapak Reginaldi mengungkapkan bahwa e-filing sudah lebih mudah untuk diakses, lebih cepat dan efektif. Hal tersebut juaga didukung oleh
pernyataan bapak Dedi Rusli yang menyatakan bahwa e-filing sekarang sudah disesuaikan dengan perangkat smartphone dimana wajib pajak dapat mengakses
e-filing kapan saja, dimana saja, aman, cepat dan mudah. Penulis juga
menanyakan pertanyaan yang sama dengan wajib pajak yang menggunakan e- filing
, kedua wajib pajak yang penulis wawancarai juga mengatakan bahwa aplikasi e-filing sudah lebih bagus dan baik.
Penulis juga menanyakan pendapat informan mengenai motivasi yang muncul di KPP Pratama Lubuk Pakam agar e-filing dapat meningkatkan
kepatuhan penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi. Kedua informan tersebut mengatakan bahwa ada motivasi yang diberikan berupa himbauan
kepada wajib pajaknya agar mau menggunakan e-filing dalam hal penyampaian SPT tahunan mereka. Himbauan tersebut wujud dari kerja KPP Pratama Lubuk
Pakam agar kepatuhan wajib pajak dapat meningkat. Untuk mengetahui e-filing efektif atau tidak, maka penulis juga
mengumpulkan beberapa data sekunder mengenai jumlah wajib pajak orang pribadi yang menggunakan e-filing di KPP Pratama Lubuk Pakam. Hal tersebut
untuk mengetahui produktivitas yang dihasilkan. Selanjutnya, dari data yang penulis dapatkan dari informan menunjukan bahwa pengguna e-filing berkembang
secara signifikan pada tahun ketiga program ini berjalan yaitu tahun pajak 2013 yang dilaporkan pada tahun 2014. Berikut data yang diperoleh :
Tabel 4.5 Jumlah WPOP Yang Menggunakan E-filing Di KPP Pratama Lubuk Pakam Tahun 2012-2014
Jenis SPT WPOP
2012 2013
2014 SPT
Lapor E-Filing
SPT Lapor
E-Filing SPT
Lapor E-Filing
SPT Tahunan
WPOP 1770 S
11.576 9
6.327 3
7.804 1.128
SPT Tahunan
WPOP 1770 SS
22.710 35.096
1 30.072
3.393
Jumlah 34.286
9 41.423
4 37.876
4.521 Persentase
0,026 0,009
11,93
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Dari tabel diatas dijelaskan bahwa data wajib pajak yang menggunakan e-
filing di KPP Pratama Lubuk Pakam yaitu wajib pajak yang melaporkan pajaknya
melalui e-filing pada tahun 2012 sebesar 0,026 , pada tahun 2013 sebesar 0,009 dan naik secara signifikan di tahun 2014 sebesar 11,93 .
b. Indikator Efisiensi