8 Penyajian pecel adalah pecel disajikan dalam wadah piring atau daun
yang telah terjaga kebersihannya, menggunakan peralatan yang bersih serta penyaji berpakaian yang rapi.
9 Sarana penjaja adalah lokasi yang digunakan penjual dimana
konstruksiknya harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat melindungi makanan dari pencemaran.
10 Memenuhi syarat merupakan penilaian yang sesuai dengan ketentuan
dari Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan.
11 Tidak memenuhi syarat merupakan penilaian yang tidak sesuai dengan
ketentuan dari Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan.
12 Adanya kandungan Salmonella sp. adalah terdapatnya sejumlah bakteri
Salmonella sp. di dalam makanan pecel yang menunjukkan bahwa makanan tersebut tidak mememenuhi syarat kesehatan dimana
pemeriksaan yang dilakukan hanya sebagai konformasi.
13 Tidak adanya kandungan Salmonella sp. adalah tidak terdapatnya
bakteri Salmonella sp. dalam makanan pecel yang menunjukkan bahwa makanan tersebut memenuhi syarat kesehatan dimana pemeriksaan
yang dilakukan hanya sebagai konformasi.
3.7 Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran adalah melihat pelaksanaan higiene dan sanitasi pengolahan pecel yang dijual di Kecamatan Medan Helvetia yang meliputi
Universitas Sumatera Utara
pemilihan bahan pecel, penyimpanan bahan pecel, pengolahan pecel, penyimpanan pecel, pengangkutan pecel, penyajian pecel dan sarana penjaja .
Jika salah satu pertanyaan dari observasi tahap-tahap penilaian higiene sanitasi
tidak sesuai dengan Kepmenkes RINo.942MenkesSKVII2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan maka makanan tersebut tidak
dapat memenuhi syarat kesehatan. Jika dalam hasil pemeriksaan diperoleh data yang menunjukkan bahwa terdapat Salmonella dalam pecel, maka jajanan
tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan.
3.8 Teknik Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan cara : A.
Editing, yaitu proses memeriksa data yang sudah dikumpulkan, meliputi kelengkapan isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban,
relevansi jawaban, keseragaman satuan data yang digunakan dan sebagainya.
B. Coding, yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data yang
terkumpul di setiap instrument penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam penganalisisan dan penafsiran data.
C. Tabulating, yaitu memasukkan data yang sudah dikelompokkan ke
dalam tabel-tabel agar mudah dipahami. D.
Analisis data, yaitu agar pengolahan data secara statistik pada dasarnya suatu cara mengolah data kuantitatif sederhana, sehingga data
penelitian tersebut mempunyai arti. Pengolah data melalui teknik
Universitas Sumatera Utara
penelitian dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah distribusi frekuensi dan ukuran pemutusan.
3.9 Teknik Analisis Data
Data diperoleh dari hasil observasi higiene sanitasi pembuat pecel yang telah diolah akan dianalisa secara deskriptif, disajikan dalam bentuk
tabel distribusi dan dinarasikan dengan kepustakaan yang relevan dengan mengacu pada Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003. Dan data hasil
pemeriksaan laboratorium bakteri Salmonella sp. diolah kemudian disajikan dalam bentuk tabel.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Universitas Sumatera Utara